Perang Bintang di Pilgub Jabar hanya guyonan
Merdeka.com - Pria berbatik cokelat keluar terlebih dahulu dari kamar. Tak lama, pria lain memakai kemeja putih dan berpeci hitam juga keluar dari kamar sebelahnya. Penampilan mereka tampak lebih segar. Usai menjalankan salat Magrib. Mereka menuju meja makan. Menemui kami, memenuhi janji.
Dua pria itu sedang membangun kerja sama. Berduet. Berasal dari latar belakang berbeda. Mereka bersatu. Hasil perjodohan Partai Gerindra dan PKS. Demi bertarung dalam Pilgub Jawa Barat. Hampir sebulan mereka bersatu.
Mereka adalah Mayjen (purn) Sudrajat dan Wakil Wali Kota Bekasi Ahmad Syaikhu. Sudrajat alias Ajat, diusung Partai Gerindra dan Syaikhu mendapat kesempatan dari PKS sebagai kader terpilih. Dua nama ini dibanding tiga pasang calon lawannya memang tidak begitu populer. Meski begitu, mereka maju dengan rasa optimis.
-
Siapa yang menjadi calon Wakil Gubernur Jawa Barat? Ronal Surapradja menceritakan dirinya ditunjuk menjadi bakal calon wakil gubernur Jawa Barat di momen krusial sebelum pendaftaran ditutup.
-
Siapa yang menjadi calon gubernur Jawa Barat? Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menggagas program Teras ASIH.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa yang dipilih di Pilkada? Pilkada adalah proses pemilihan demokratis untuk memilih kepala daerah dan wakil kepala daerah.
-
Siapa yang maju di Pilkada Jatim? Menteri Sosial Tri Rismaharini bertemu Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (30/8) pukul 08.30 WIB. Risma melapor dirinya diusung PDI Perjuangan (PDIP) maju dalam pemilihan gubernur (Pilgub) Jawa Timur (Jatim) 2024.
-
Apa jabatan Sudaryono di Partai Gerindra? Perjalanan karier Mas Dar terus menanjak, dari Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra hingga akhirnya terpilih sebagai Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah.
Ajat terlebih dahulu menyapa kami. Dilanjutkan dengan Syaikhu. Kami duduk satu meja makan. Sambil menikmati santap malam. Hidangan pada Jumat, 12 Januari itu cukup sederhana. Daging gepuk sapi, sambal, lalapan, tumisan sayur dan nasi. Cita rasa makanan khas sunda begitu terasa.
Sudrajat dan Syaikhu memilih makan menggunakan tangan. Mereka punya alasan tersendiri soal ini. "Makan kayak begini enaknya pakai tangan," ujar Sudrajat. Sedangkan Syaikhu merasa cara ini sudah sesuai ajaran agama. "Pakai tangan lebih nyunah dan nyunda."
Usai makan malam, perbincangan kami lebih fokus mengenai Pilgub Jawa Barat. Mereka merasa jumlah 32,5 juta pemilik suara menunjukkan bahwa wilayah ini mempunyai pengaruh besar terhadap kondisi secara nasional. Tak ayal banyak partai berlomba-lomba memenangkan pertarungan di Jawa Barat.
Selama 10 tahun terakhir, Sudrajat merasa sudah banyak perubahan dilakukan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher). Sehingga sudah sepantasnya dilanjutkan. Untuk itu, dirinya bersama Syaikhu optimis mampu melanjutkan dan menjadikan lebih baik.
Semua sektor sudah disasar. Mulai dari kesejahteraan, pendidikan maupun kesehatan. Itu masih menjadi masalah perlu ditingkatkan lagi. Termasuk mempertahankan Jawa Barat sebagai provinsi dengan penurunan angka kemiskinan tertinggi secara nasional. Tentu dengan beberapa masalah di Jawa Barat dirasa harus segera dibenahi.
Sudrajat juga mengakui adanya perang bintang dalam Pilgub Jawa Barat kali ini. Selain dirinya, ada nama politikus PDIP sekaligus pensiunan jenderal TNI, TB Hasanuddin berpasangan dengan Mantan Kapolda Jawa Barat, Irjen Anton Charliyan. Meski begitu, dia justru merasa yakin bahwa dalam hajat politik ini semua berjalan aman dan damai.
Bagaimana perbincangan wartawan merdeka.com Anisyah Al Faqir, Nuryandi dan Angga Yudha Pratomo dengan pasangan Sudrajat-Syaikhu di posko pemenangan mereka di The Kartipah, Dago, Bandung. Simak wawancara berikut:
Menurut Anda, program warisan apa yang perlu diperbaiki dan dilanjutkan bila terpilih pada 27 Juni 2018 nanti?
Sudrajat:
Banyak perbaikan yang telah dilakukan oleh Aher, terutama beliau banyak konsentrasi ke dalam pemerintahan. Beliau menyentuh sendi-sendi yang langsung ke masyarakat banyak seperti pendidikan, kesehatan, PKK, Keluarga berencana, tunjangan-tunjangan buruh. Ada perencanaan pembangunan yang cukup besar, pembangunan infrastruktur, bahkan beliau merencanakan pembangunan Jawa Barat sampai tahun 2025 nanti. Jadi sudah ada rode map yang dia buat dan semua sudah digarap dengan kemampuan.
Saya melihat ini harus diteruskan, yang ada kalau bisa disempurnakan dan ditingkatkan. Jadi kalau kemarin pidatonya Ibu Netty bantuan kepada murid sekolah itu dulu di Jabar hanya 800 ribu orang, kalau sekarang hampir 2 juta orang murid-murid yang bisa dibantu pemerintah. Jadi kan ini dalam waktu 10 tahun men-doubel bahkan lebih dari 100 persen. Ini kan jadi contoh prestasi yang luar biasa. Belum langkah-langkah yang lainnya.
Dulu kan ada istilah dari Jateng ke Jabar, tidur aja karena jalannya halus, begitu masuk Jabar mulai goyang-goyang karena banyak lobang-lobang. Nah itu kan joke tapi sekarang udah enggak ada lagi. Kalau jalan dari Pekalongan terus ke Cirebon, Jabar tetap halus jalannya.
Kedua, dari sektor ekonomi. Ada investasi-investasi yang naik tentunya yang harus diperhatikan masalah kemiskinan, angkanya masih cukup tinggi.
Partai Gerindra usung Mayjen (Purn) Sudrajat sebagai Cagub Jabar ©2017 Merdeka./Arie Basuki
Menurut data BPS terbaru, Jawa Barat menjadi provinsi dengan angka penurunan kemiskinan tertinggi. Bahkan melampaui prestasi Provinsi Jawa Tengah. Bagaimana Anda melihat ini?
Sudrajat:
Kan prestasi tidak hanya dilihat dari perubahan itu saja. Saya kira itu yang harus diselesaikan. Soal pengentasan kemiskinan itu ada dua faktornya. Antara ada pekerjaan dan kesempatan mencari pendapatan yang berarti perlu investasi dan industri untuk mendorong kebutuhan ekonomi. Kadang-kadang kan ada segmen-segmen yang harus dikerjakan oleh gubernur, kadang-kadang juga sama pemerintah pusat untuk meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan. Yang sudah ada kita akan tingkatkan.
Provinsi di Jawa Barat terbagi menjadi 27 kota dan kabupaten. Bagaimana cara Anda kampanye mensosialisasikan visi-misi dan program kerja kepada masyarakat Jawa Barat?
Syaikhu:
Tentu saja kita berharap bahwa pasangan ini menang dan nampaknya ini melihat dari upaya yang dilakukan oleh partai baik di PKS, Gerindra dan PAN dan partai lain usahanya akan all out. Bahkan PKS ini kan sejak 4 bulan yang lalu sudah kemana-mana. Tentu ini harapannya ini akan memenangkan pilkada. Oleh karena itu kita menjadikan simpul-simpul kemenangan itu gimana kalau di PKS dan Partai Gerindra di mana kami menjadi kepala daerah. PKS (sendiri memiliki kepala daerah) di 6 kota/kabupaten.
Kedua adalah kami diamanahi sebagai pimpinan dewan ada yang ketua dan wakil menjadi lumbung suara PKS. Tentu dalam sinergitas dengan provinsi dan kota/kabupaten karena ini pilkadanya serentak. Ya kita ingin mensinergiskan makanya pasangan-pasangan ini akan memegang koalisi. Sebab koalisi ini sama dengan di provinsi sehingga geraknya akan lebih mudah. Tapi kalau misalnya ternyata sulit untuk membangun kita ingin menitipkan pemenangan provinsi kepada wilayah Tim Pemenangan Daerah (TPD) itu yang bekerja di daerah untuk memenangkan pasangannya.
Kader PKS Ahmad Syaikhu ©2018 Merdeka.com/Bahi Binyatillah
Wilayah mana saja di Jawa Barat yang perlu menggunakan strategi khusus untuk pemenangan?
Syaikhu:
Ya hampir semua daerah kayaknya karena kita juga secara elektabilitas masih jauh. Tentu kita ingin lebih masif mengenalkan ke berbagai daerah. Paling tidak akan berbeda orang yang sudah bertatap muka dengan Pak Sudrajat dan saya, untuk diskusi langsung dengan orang yang hanya hawar-hawar (samar-samar) berita tentang saya dan Pak Sudrajat, akan berbeda. Makanya kita akan lebih banyak mengunjungi simpul-simpul.
Lalu Bagaimana cara Anda merebut hati generasi milenial?
Syaikhu:
Pertama kaitannya dengan kita manfaatkan media-media yang mereka pakai. Pak Sudrajat juga sudah main di instagram, medsosnya juga sudah ada dan saya sudah memanfaatkan itu. Makanya kita akan efektifkan dengan target-target itu dan arah-arah konten yang mengajak mereka untuk lebih sadar terhadap kontestasi politik yang akan berlangsung di Jabar. Tetapi mereka jadi generasi muda yang diperjuangkan hak-haknya tetapi justru mereka sendiri acuh, cuek bahkan merusak demokrasi itu sendiri. Jadi dalam konten-konten itu yang memberikan edukasi terhadap anak-anak generasi milenial. Karena tipe-tipe mereka ini 20 persen pemilihnya kan generasi pemula, jadi kita juga tidak akan kita abaikan.
Di Pilgub Jawa Barat ini tak hanya Pak Sudrajat yang berlatar belakang militer. Ada Pak TB Hasanuddin yang juga jenderal yang telah pensiun. Bahkan pasangannya Anton Charlyan juga jenderal di Kepolisian. Melihat ini muncul istilah perang bintang di Jabar. Bagaimana Pak Sudrajat menanggapi ini?
Sudrajat:
Ya dalam konteks kontestan itu sah-sah saja. Kalau masalah perang bintang ya kebetulan saja yang dia dari TNI, yang satu dari polisi dan kebetulan bintang semua. Jadi saya melihat ini bukan sebagai perang bintang, itu jargon yang diambil sebagai guyonan.
Ya tiap-tiap partai punya koalisi dan hitungan sendiri-sendiri. Dan bagi saya ini suatu perlombaan, kompetisi yang baik yang betul-betul sehat dan kita harapkan betul-betul sehat. Dan saya yakin kejiwaan kurang lebih sama dengan kejiwaan mereka. Mereka adalah orang-orang yang pernah dididik dalam keprajuritan. Jadi ada nilai-nilai keprajuritan yang mengusung masalah sportifitas dan justru saya lebih nyaman karena mereka adalah golongan-golongan ksatria yang memang sportif.
Saya kira saya malah mengatakan bukan perang bintang tapi ya sudah kita berlomba meyakinkan masyarakat siapa kita. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umar Wahid Hasyim, adik kandung Gus Dur, ditunjuk sebagai ketua tim pemenangan pasangan Andik Perkasa dan Hendi.
Baca SelengkapnyaBursa pemilihan gubernur Jawa Tengah mulai panas. Sejumlah nama mulai bermunculan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaMenakar Peluang Sudirman Said Diusung di Pilkada DKI usai Batal Maju Lewat Jalur Independen
Baca SelengkapnyaPKB menjagokan kadernya untuk diusung sebagai calon gubernur di Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca Selengkapnya“Ya tadi saya mendadak diminta menjadi tim pemenangan. Yang mendadak biasanya menang. Targetnya menang,” kata Aher
Baca SelengkapnyaPasangan ini akan dilaporkan kepada DPP untuk ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaPKB mengaku ada usulan dari kader untuk mengusung nama Sandiaga di Pilgub Jabar.
Baca SelengkapnyaLangkah PKS langsung memasangkan Anies dengan Sohibul dinilai akan menutup pintu bagi partai lain untuk bergabung mendukung Anies.
Baca SelengkapnyaSatu hari jelang pendaftaran calon kepala derah, PDIP memutuskan untuk mengusung Andika Perkasa di Pilkada Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPKB menyiapkan tagline Jabar Bahagia Lahir Batin sebagai bagian dari visi dan misi jika terpilih dalam kontestasi politik.
Baca SelengkapnyaAda tiga nama berawalan huruf S yang santer diisukan sebagai kandidat cawagub Ridwan Kamil.
Baca Selengkapnya