Pertaruhan nyawa para pemburu emas
Merdeka.com - Sodiek Imam Prasetyo memilih bekerja di kegelapan dibanding duduk di depan komputer dalam ruangan penuh lampu dan dilengkapi pendingin udara. Dia menjadikan perut bumi sebagai sumber rezekinya. Sudah setahun terahir dia menjadi pemburu emas di area pertambangan Unit Bisnis Pertambangan Emas (UPBE) Pongkor milik PT Antam (Persero) yang terletak di kaki Gunung Halimun-Salak, Bogor.
Di kawasan ini Antam mempunyai lima area pertambangan atau terowongan tambang bawah tanah. Area Gudang Handak, Area Kubang Cicau, Area Ciguha, Area Ciurug Level 450 dan Area Ciurug Level 600. Kedalaman tiap terowongan juga berbeda beda tergantung kandungan emas yang ditemukan. Jarak antar lokasi penggalian cukup jauh. Untuk mencapai lokasi penggalian, para penambang harus naik kereta khusus bawah tanah. Kereta itu melintasi terowongan atau lubang bawah tanah pertambangan emas Antam yang panjangnya bisa mencapai 15 Kilometer (Km).
-
Apa yang terjadi pada para penambang emas? Delapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
-
Bagaimana penambang emas bisa terjebak? Diketahui area itu berdekatan dengan sungai dan diduga air sungai menjebol lubang tambang.
-
Bagaimana 'Orang Rantai' bekerja di tambang? Orang-orang Berantai Para narapidana itu dianggap oleh Belanda sebagai teroris dan mereka layak untuk mendapatkan hukuman seberat-beratnya. Tak sedikit orang-orang Belanda merasa takut dengan kehadiran mereka. Di kawasan pertambangan ini, mereka dimanfaatkan tenaganya untuk membuat terowongan tambang. Tanpa belas kasih, tanpa istirahat, dan tanpa makanan. Selama bekerja, kaki mereka diikat rantai sehingga lahirlah sebutan 'Orang Rantai'. Ketika sudah selesai bekerja, mereka kembali ke tahanan lalu diikat kaki dan tangannya menggunakan rantai. Seluruh pekerja bernasib serupa dan tanpa pengecualian. Tak sampai situ, mereka terkadang harus menerima siksaan dari mandornya, hingga nyawanya melayang begitu saja.
-
Apa yang terjadi di tambang emas Gorontalo? Sebagai informasi, pusat koordinasi operasi SAR Basarnas menerima laporan terjadi bencana tanah longsor di areal tambang rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, pada Sabtu (6/7), dan ada jiwa yang terancam dan membutuhkan pertolongan.
-
Apa yang dilakukan pengelola tambang? “Kami berharap kepada pihak DR selaku DPO tolong kooperatif dan bekerja sama serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukan, sehingga terjadi peristiwa yang menyebabkan para korban tidak ditemukan hingga kini.“
-
Bagaimana cara pekerja tambang menemukan kerangka raksasa? Pada 1911, para penambang yang mencari guano kelelawar, bahan penting untuk pupuk, menemukan barang-barang aneh di sebuah gua dekat Lovelock, Nevada.
Saban hari, Sodiek dan ratusan karyawan Antam bekerja di bawah tanah. Tangannya terlatih memecah batuan besar untuk mencari sebongkah emas yang terkandung di dalamnya. Dia sadar betul, pekerjaannya penuh dengan risiko. Bahkan nyawa taruhannya. Banyak kejadian longsor area tambang bawah tanah yang menewaskan pekerja tambang. Atau tewasnya pekerja tambang akibat kekurangan oksigen. Tapi itu semua tak menyurutkan nyalinya.
Tambang ini beroperasi selama 24 jam non stop. Setiap hari, pekerja tambang dibagi dalam 3 shift kerja. Masing-masing shift bekerja selama 8 jam. Tapi tak jarang mereka bekerja di dalam lubang bawah tanah selama 12 jam. Risiko kecelakaan mengintai setiap pekerja. Risiko paling dekat dengan para pekerja adalah kehabisan oksigen. Lokasi atau titik penggalian emas di dalam terowongan yang tak terkena sinar matahari sehingga minim oksigen.
"Risiko jelas tinggi dibanding tambang terbuka. Kita tidak kontak dengan udara bebas dan di atas kita ada tanah dan batu," kata Sodiek saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (14/9).
Untuk meminimalisir kekurangan oksigen, di area pertambangan dibangun ventilasi dari pipa dan terpal untuk rekayasa udara. Dengan keberadaan pipa ini, tidak ada gangguan udara. Tim khusus disiagakan mengukur tekanan udara di semua area.
Dalam satu lokasi penggalian, Sodiek dan rekannya berbagi tugas. Ada yang khusus melakukan pengeboran, ada yang bertugas sebagai helper atau penolong, ada pula yang bertugas sebagai pengawas. Tak hanya itu, dalam terowongan juga ada pekerja yang bertugas sebagai operator alat berat yang mengangkut batu-batu yang telah dipecahkan. Kemudian ada sopir alat angkut yang bertugas untuk membawa ORE atau pecahan bebatuan ke lokasi penumpukan sementara untuk diolah.
Bukan hal mudah bagi penambang baru untuk menyesuaikan diri bekerja di bawah tanah. Kebanyakan pekerja baru pasti tersesat ketika berada di dalam terowongan atau area tambang bawah tanah. Sebab, tidak ada penunjuk arah. Satu terowongan memiliki banyak lubang atau area penggalian yang kedalamannya bisa mencapai 80 meter. Sodiek menceritakan, kejadian mistis rata-rata dialami pekerja baru. Mereka percaya, lokasi tambang yang gelap dan lembap menjadi tempat nyaman bagi makhluk halus. Bagi pekerja tambang, hal ini sudah biasa. Justru jadi penyemangat kerja.
"Ada juga yang lihat bayangan, dengar suara. Namanya daerah lembap ya. Ada saja cerita-cerita begitu. Ini jadi selingan saja biar enggak ngantuk."
Mata para pekerja tambang sudah terbiasa dengan kegelapan. Hampir sepanjang hari mereka tak bertemu langsung dengan sinar matahari. APalagi mereka yang kebagian shift panjang selama 12 jam. "Beratnya enggak liat matahari, apalagi dari jam 08.00 WIB sampai 20.00 WIB."
Sebagai pemburu emas, Sodiek dan rekan-rekannya tak hanya menggali dan memecahkan batu. Mereka juga harus menutup kembali lubang bekas galian dengan cara back filling. Termasuk jika tak ditemukan kandungan emas. Lubang itu harus ditutup untuk meminimalisir risiko. Lubang yang telah digali ditutup dengan limbah batu.
Biasanya, para pemburu emas ini akan berada lama di satu area penggalian. Alasannya jelas, mereka butuh waktu untuk memahami karakteristik batu dan kandungan emas di dalamnya. Sangat jarang penambang dipindah dari satu area ke area pertambangan lainnya. Sodiek bisa berada di satu area tambang dalam waktu empat bulan.
"Kalau dipindah jarang karena mereka akan di daerah penggalian mereka terus. Mereka memahami karakteristik penggaliannya." (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lubang sumur bor itu merupakan lorong berlapis. Tersusun oleh batuan keras yang mengandung emas.
Baca SelengkapnyaProfesi tak main-main warga di Arab Saudi sampai bisa beli mobil sport. Simak selengkapnya.
Baca SelengkapnyaKorban terakhir berhasil dievakuasi ke posko oleh tim gabungan sekitar pukul 08.20 WIB.
Baca SelengkapnyaPenduduk sekitar sudah terbiasa dengan suasana dan pengalaman mistis di sana.
Baca SelengkapnyaPara korban cepat dilarikan ke puskesmas setempat dan Rumah Sakit Yulidin Away Tapaktuan.
Baca SelengkapnyaDelapan orang penambang dilaporkan terjebak di dalam lubang tambang emas rakyat di Desa Pancurendang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya13 Di antaranya meninggal dunia. Sisanya, mengalami luka
Baca SelengkapnyaSaksi yang hadir dalam persidangan pada Kamis, 12 September 2024 antara lain warga Keposang Toboali Kabupaten Bangka Selatan Suyatno alias Asui selaku pengepul
Baca SelengkapnyaDi Indonesia, ada pasar-pasar misterius yang terletak jauh dari pemukiman.
Baca SelengkapnyaData BPBD mengungkapkan sebanyak 22 orang tertimbun bencana longsor di lokasi penambangan emas ilegal di Kabupaten Solok. Sementara, 11 orang dinyatakan tewas.
Baca SelengkapnyaKejadian itu terjadi saat para pekerja galian sedang menggali tanah di sekitar area.
Baca Selengkapnya4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.
Baca Selengkapnya