Polda Papua: KKB Pelihara Rasa Takut Warga
Merdeka.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD telah menyampaikan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua sebagai teroris. Namun hal ini menuai pro kontra. Salah satunya adalah Wakil Ketua Eksternal Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin yang mengaku kecewa atas hal ini.
Setelah penetapan itu, KKB disebut semakin brutal. Pada Senin, 3 Mei 2021 KKB melakukan pembakaran sarana dan prasarana seperti puskesmas, sekolah serta fasilitas jalan. Pemerintah pun kini mempertebal pasukan guna melawan KKB.
Kabid Humas Polda Papua Kombes AM Kamal dalamn wawancaranya dengan jurnalis merdeka.com Ronald Chaniago pada Selasa lalu, menjelaskan situasi yang terjadi di lapangan. Menurutnya, aksi yang dilakukan oleh KKB merupakan kebodohan bagi masyarakat Papua.
-
Bagaimana cara Kemendag berikan bantuan ke Papua? 'Kegiatan ini merupakan bukti kehadiran negara, yang diwakili oleh Kementerian Perdagangan, di manapun masyarakat berada. Apa yang dirasakan masyarakat Papua Tengah, khususnya Kabupaten Puncak, kami juga merasakan sebagai bentuk tali asih,'
-
Kenapa TNI butuh pasukan besar di Papua? Butuh ada satu pasukan besar yang diterjunkan serentak untuk mengikat pasukan Belanda di wilayah Merauke.
-
Kenapa Kemendag berikan bantuan ke Papua Tengah? Terkait dengan bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem yang dialami wilayah Papua Tengah, pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Perdagangan, bantuan 'Kemendag Peduli' diserahkan langsung di bawah pimpinan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Bagaimana Satgas BAKTI mengatasi kendala di Papua? Sementara itu, terdapat 297 lokasi lainnya yang masih dalam tahap pembangunan karena menghadapi kendala masalah keamanan di wilayah Papua.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
Berikut petikan wawancaranya:
Banyak pengerusakan dilakukan KKB di Papua. Mulai dari puskesmas hingga sekolah. Bisa dijelaskan apakah itu setelah ditetapkan kelompok teroris dari pemerintah?
Itu kan sudah masuk sebagai teror masyarakat, teror warga. Dia (KKB) benci sama polisi, benci sama tentara. Dia sengaja buat bodoh masyarakat Papua.
Rangkaian peristiwanya berkelanjutan, kalau yang pertama itu tanggal berapa itu waktu penembakan guru, malam bakar sekolah besoknya tembak lagi guru. Dua minggu berikutnya pembunuhan Kabinda, sebelumnya pembakaran rumah tokoh masyarakat, lalu puskesmas itu.
Kemarin Sabtu lagi, termasuk anggota Brimob usai Kabinda. Jadi rangkaian peristiwa tidak serta merta saja, kita sayangkan satu sisi kita bangun generasi pemuda Papua tapi di sisi lain ada kelompok yang sengaja untuk buat bodoh saja masyarakat ini.
Mengapa KKB kerap melakukan teror sehingga meresahkan dan banyak warga yang ingin mengungsi?
Sesuai dengan kemarin, mereka tidak dikasih, mau pergi dari kampung tidak dikasih. Dibuat rasa takut. Kita dari kepolisian dan TNI masih memburu mereka hingga kini.
Bisa dijelaskan seperti apa KKB di Papua selama ini melakukan aksi? Apakah mereka memang berkelompok?
Ya sekitar enam. Ada beberapa wilayah, ada di Puncak, Puncak Jaya, Puncak Hilaga, Intan Jaya, lalu Tembaga Pura, Tolikara lalu Trobogluga. Berbeda-beda, Berpencar.
Cuma itu kalau dari Tembaga Pura itu setelah Freeport itu alurnya dekat mau ke puncak Jaya lewat situ, Intan Jaya lewat puncak hilaga itu jadi akses di situlah mereka. Mereka yang tahu betul bagaimana irisan-irisan pegunungan tengah di wilayah situ.
Biasanya KKB ini bersembunyi di pegunungan atau di rumah warga?
Pernah ke Papua? Karena irisan-irisan pegunungan di Papua dengan irisan Sumatera dan Jawa itu berbeda. Kalau di Jawa seperti perbukitan, seperti bukit barisan panjang tapi tidak terlalu terjal.
Kalau di Papua itu terjal-terjal bukitnya, lalu belahan-belahan antara bukit itu sangat tajam. Mereka bisa melewati naik turun belahan-belahan lereng bukit itu menggunakan akar pohon untuk pindah dari satu ke tempat lainnya.
KKB pakai pakai akar pohon untuk apa?
Iya, mereka terbiasa dengan iklim dan alam seperti itu, mereka bisa melakukan penembakan dengan akar pohon itu.
Dengan akar pohon itu semua dilakukan mereka untuk melarikan diri dan juga menyerang anggota TNI-Polri?
Iya, kayak gitu. Terus kemudian mereka terbiasa dengan iklim cukup dingin. Jadi ketika kita tembak lalu mereka bisa lari cepat sekali dia menghilang. Di balik-balik terjalnya bukit itu.
Berarti mereka bisa dengan singkat untuk naik dan turun lereng di sana?
Bermacam-macam ya, karena mereka terbiasa itu, dengan situasi dingin saja mereka tidak menggunakan baju mereka kuat.
Apakah enam kelompok KKB mempunyai tujuan sama dan bagaimana mereka berkoordinasi?
(Komunikasi) Menggunakan fasilitas yang mereka miliki baik telepon dan alat komunikasi lainnya, beberapa bukti ketika terjadinya penangkapan atau didapatkannya dari beberapa tempat kejadian perkara ada barang tersebut. Bahkan mereka juga lakukan pengambilan gambar pada saat-saat tertentu baik gunakan ponsel maupun kamera video.
Apa langkah dari anggota Polri dan TNI menyiasati berbagai serangan dari KKB selama ini?
Selain dia tahu teknik tempur, dia juga harus tahu tidak hanya sekadar fisiknya kuat. Kalau teknik tempurnya tidak lihai bisa jadi korban. Tahu teknik tempur tapi medannya tidak seperti medan latihan seperti di tempat-tempat lain, mungkin bagi rekan-rekan kami yang punya pengalaman beberapa kali ke Papua lebih hati-hati dan lebih waspada. Atau tahu bagaimana karakter kelompok-kelompok itu bermain.
Yang kita tahu cukup riskan dan hati-hati. Maka setiap pasukan yang berangkat ke Papua itu diberikan perbekalan dan pelajaran karakter wilayah, karakter masyarakat, nanti jangan sampai adanya ketersinggungan.
Tentu dengan budaya berbeda kita harus hati-hati dalam menyampaikan niat baik untuk memberikan penyuluhan, silaturahmi, kalau tidak tepat nanti bisa salah paham. Budaya dan karakter itu harus disampaikan kepada seluruh anggota, selain kita memperlihatkan bagaimana kelompok-kelompok mereka ini bermain.
Berarti tiap anggota harus mempunyai strategi khusus dan tidak hanya jago tembak saja?
Iya, kalau di Brimob ada terbuka dan tertutup. Dia mampu menangani di kota maupun pedalaman hutan.
Dari penjelasan Anda terkait adanya masyarakat yang dihalangi untuk keluar dari kampung. Bagaimana kondisi di lapangan saat itu?
Terakhir kemarin Minggu malam Senin itu ada warga mau tinggalkan. Karena sekarang kan harapan mereka untuk kemajuan kampungnya dengan pendidikan, tetapi faktanya rumah sekolah, fasilitas kesehatan dibakar.
Jalan-jalan dirusak agar akses transportasi akses kita untuk aparat kepolisian dan TNI yg menuju satu titik karena jembatan dirusak harus melingkar memutar, ketika memutar kalau sungai itu ada jembatan, jalan di rusak harus menuju itu. Tidak mudah.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aparat TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Damai Cartenz 2023 bersama Polda Papua memperkuat pengamanan di 9 daerah operasi menjelang HUT OPM.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaTanggal 1 Desember kerap diperingati sebagai HUT Organisasi Papua Merdeka (OPM)
Baca SelengkapnyaPanglima Agus mengatakan separatis Papua, semakin lama semakin berbahaya.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca SelengkapnyaKKB sebelumnya telah mengancam keamanan di wilayah Intan Jaya selama tiga hari berturut-turut.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca SelengkapnyaPerjuangan polisi untuk menyambangi Suku Akit di Kabupaten Pelalawan, tidak mudah.
Baca SelengkapnyaPolisi menyampaikan pesan penting menjaga persatuan dan kesatuan, tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memecah belah.
Baca SelengkapnyaDalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaKomnas HAM mengingatkan calon presiden dan calon wakil presiden terpilih tidak melakukan pendekatan keamanan berlebihan di Papua.
Baca SelengkapnyaSebelum menjadi anggota Polri, mereka lebih dulu diberikan bekal pendidikan, pengetahuan.
Baca Selengkapnya