Premium murah hasil tirisan
Merdeka.com - Sejak pukul tujuh pagi, arus lalu lintas di putaran arah dekat kantor pos, Jalan Yos Sudarso, Jakarta Utara, tidak pernah sepi. Banyak truk tangki BBM (bahan bakar minyak) Pertamina dengan berbagai kapasitas melintas. Maklum lokasi ini tidak jauh dari Depo Pertamina Plumpang.
Tukang ojek mengaku bernama Rohman, 35 tahun, mangkal di pertigaan Plumpang mengatakan putaran arah itu menjadi markas para peniris bensin dari truk tangki BBM. Mereka biasa beroperasi setengah hari sejak pukul enam pagi. Dia memperkirakan pendapatan peniris ini bisa Rp 300 ribu sehari kalau ramai.
“Risikonya tinggi karena ambil minyaknya saat mobil berjalan. Kalau tidak hati-hati bisa kelindas roda belakang. Saya tidak bisa bekerja seperti itu,” kata Rohman ketika ditemui merdeka.com Kamis pagi pekan lalu.
-
Kenapa konsumsi bensin meningkat? Pertama sebelum Libur Natal meningkat hingga +16%, lalu menuju liburan Tahun Baru meningkat +12,1%, dan terakhir saat arus balik meningkat +9,6%.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Dimana Ramlah berjualan bensin? Warga Desa Kuta, Punjut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), itu memang sudah biasa didatangi pelanggan bule di kiosnya. Maklum saja, sejak daerahnya dipermak oleh pemerintah, kian banyak turis asing yang datang, terutama sejak balapan MotoGP digelar.
Dia lalu menunjuk ke arah dua peniris bernama Imam, 24 tahun, dan Black, 27 tahun, sedang beroperasi. Mereka tinggal dekat Pasar Ular Baru, Plumpang. Sekelompok anggota Satuan Polisi Pamong Praja berjaga dekat situ diam saja melihat pencurian bensin itu.
Lewat pukul delapan jeriken berukuran 28 liter sudah terisi penuh premium. Imam lalu memacu Supra X hitam bernomor B 6052 LT untuk menjual hasil kejahatannya itu. Gantian, giliran Black mengambil minyak dari truk tangki BBM lewat.
Namun tidak semua truk tangki pengangkut BBM itu terbuka boksnya. Saat Black berlari membawa plastik transparan untuk membuka boks, ternyata kotaknya tutup. Mungkin karena kesal dan lelah, Black menendang kotak keran itu berkali-kali. Namun boks itu tidak juga terbuka. Saking kesalnya, dia meludahi kota keran truk sebelum pergi mencari sasaran baru.
Setengah jam kemudian, Imam datang dengan jeriken kosong. Dia dan Black membagi tugas untuk mengambil minyak dari truk tangki lewat. Tiap jeriken berisi jenis berbeda: premium, solar, minyak tanah.
Sekitar pukul sepuluh, seorang anggota Pamong Praja mendekati Black. Setelah berbincang sebentar, Imam dan Black pergi. “Disuruh pergi sama Satpol PP, katanya sih ada tamu. Paling, komandan mereka mau lewat,” ujar Black sinis seraya mengepulkan asap dari rokok putihnya.
Imam lantas menawarkan bensin kepada dua tukang ojek sedang mangkal. “Mam, satu botol ya,” kata Irwan, 30 tahun. Harganya Rp 5 ribu buat bensin ukuran botol 1,5 liter.
Biasanya, kata Irwan, bensin hasil tirisan dijual Rp 4 ribu. “Partai besar juga bisa disediakan asal sebagai pelanggan tetap." (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Raffi Ahmad menjadi konsumen pertama yang membeli BBM jenis Pertamax Green 95 seharga Rp13.500 per liter tersebut.
Baca Selengkapnya