Primbon dalam sudut pandang Islam
Merdeka.com - Primbon sebagai budaya, kelahiran dan perkembangannya tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Islam di Nusantara khususnya Pulau Jawa. Primbon yang biasa disebut sebagai 'ilmu slamet' banyak mengadopsi nilai-nilai Islam dengan unsur Hindu dan Budha yang masih melekat.
Pada mulanya primbon yang berupa catatan-catatan pribadi hanya diturunkan dan diwariskan di lingkungan keluarga keraton dan abdi dalem. Baru pada abad ke-20 primbon mulai dicetak dan diedarkan secara bebas. Primbon cetakan tertua berangka tahun 1906 Masehi,
diterbitkan oleh De Bliksem.
-
Bagaimana cara menentukan hari baik pernikahan Jawa? Pemilihan hari pernikahan berdasarkan weton atau kalender Jawa sangat penting. Hari yang dipilih harus dianggap baik agar pernikahan berjalan lancar dan pasangan mendapatkan keberuntungan. Ahli nujum atau sesepuh biasanya dilibatkan dalam menentukan hari baik ini.
-
Siapa yang biasanya menentukan hari baik pernikahan Jawa? Pemilihan hari pernikahan berdasarkan weton atau kalender Jawa sangat penting. Hari yang dipilih harus dianggap baik agar pernikahan berjalan lancar dan pasangan mendapatkan keberuntungan. Ahli nujum atau sesepuh biasanya dilibatkan dalam menentukan hari baik ini.
-
Kenapa kalender Jawa Islam diadaptasi? Khalifah Umar merasa perlu untuk memiliki sistem penanggalan yang seragam untuk memudahkan urusan kenegaraan dan kemasyarakatan dalam wilayah kekuasaan Islam.
-
Kenapa buku nikah penting? Buku nikah berfungsi sebagai bukti sah pernikahan, baik secara agama maupun hukum. Dokumen ini memuat catatan perkawinan laki-laki dan perempuan sebagai suami dan istri, sehingga memastikan bahwa pernikahan mereka telah diakui dan sah di mata hukum.
-
Apa makna utama pernikahan menurut Al-Quran? Perkawinan adalah ikatan suci yang dijalani oleh dua individu dengan tujuan untuk saling melengkapi dan mendukung satu sama lain dalam kehidupan ini dan di akhirat.
-
Kenapa hitungan weton digunakan untuk hari pernikahan? Pertama, weton digunakan untuk menentukan hari pernikahan yang baik bagi pasangan yang hendak menikah.
Namun sebagai sebuah buku yang tersusun sistematis, Primbon baru diterbitkan pada tahun 1930-an. Dan sejak saat itu, primbon bukan lagi sekadar turun temurun keluarga, tetapi sudah dijual bebas.
Meski mengatur banyak hal, dewasa ini Primbon hanya dipahami sebagai buku untuk mencari hari baik pernikahan atau pun hajatan lainnya. Dalam Primbon, hari baik menjadi langkah dasar setiap usaha manusia.
"Zaman dahulu, primbon itu sangat diyakini (masyarakat Jawa). Hal ini karena Primbon didasarkan kelahiran setiap manusia. Setiap kelahiran seorang bayi itu akan sangat dipengaruhi kekuatan alam, dalam arti lingkungan bumi, planet-planet lain mempengaruhi orang atau watak bayi tersebut nantinya," ujar pemerhati Budaya Jawa, Mulyono kepada merdeka.com.
Oleh karenanya dalam hal mencari hari baik, satu orang dengan orang lainnya berbeda hari baiknya. "Ada hari-hari tertentu yang tidak baik untuk orang tertentu, tetapi baik untuk saya. Bisa baik untuk saya tidak baik untuk Anda. Dan itu ada rumusnya, bukan ngawang-ngawang," ujarnya.
Dalam primbon setiap hari dan pasaran memiliki angka (Neptu) masing. Hari Minggu memiliki angka 5, hari Senin 4, Selasa 3, Rabu 7, Kamis 8, Jumat 6 dan Sabtu 9. Sedangkan pasaran, Kliwon memiliki neptu 8, Legi 5, Pahing 9, Pon 7 dan Wage 4.
Nah neptu weton (gabungan hari dan pasaran) ini yang kemudian digunakan untuk menghitung dalam mencari hari baik, calon jodoh hingga meramal sebuah bahtera rumah tangga.
Hal ini tentu berbeda dengan pandangan Islam. Dalam Islam tidak mengenal hari buruk. Semua hari adalah sama, baik. Lalu bagaimana pandangan Islam soal primbon ini?
"Ketika ada masyarakat yang masih menggunakan primbon sebagai rujukan mencari hari baik, menurut saya itu sah-sah saja. Primbon itukan sebuah budaya dengan pertimbangan logika. Jadi tidak apa-apa," ujar Rois Syuriah Pengurus Besar NU, KH Ahmad Ishomuddin kepada merdeka.com, Senin (21/11) kemarin.
Menurut Ahmad Ishomuddin, selama tidak bertentangan dengan akidah Islam, sebuah budaya tidak harus ditinggalkan. Dalam hal mencari hari baik untuk pernikahan misalnya, pemilihan hari adalah sebuah kebebasan bagi manusia. Islam hanya mengajarkan semua hari baik, dan selanjutnya terserah manusia untuk memilih yang mana.
"Ya primbon itu kalau dipertentangkan bisa jadi pertentangan, tetapi kalau mau diselaraskan pun bisa. Tergantung kita melihatnya dari sudut pandang mana," ujarnya.
Islam sangat menghormati budaya yang selama hal itu tidak bertentangan dengan akidah. Dia pun tidak sepakat bila ada cap musyrik bagi mereka yang masih mempercayai hitungan-hitungan primbon.
"Tidak bisa kita menyebut musyrik atau menyekutukan Allah karena dia menggunakan primbon sebagai rujukan. Jangan buru-buru menghakimi sebelum kita tahu yang sebenarnya. Biasanya yang buru menyalahkan menghakimi itu wawasannya belum luas. Asal beda haram, asal tidak dilakukan nabi haram, tidak seperti itu," imbuhnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hitungan jawa weton masih sering digunakan untuk menentukan hari baik.
Baca SelengkapnyaWeton adalah istilah yang digunakan untuk menyebut penanggalan Jawa.
Baca SelengkapnyaDoa pernikahan memiliki peran penting sebagai pijakan spiritual yang membawa keberkahan di setiap langkah pengantin baru.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa bacaan doa yang dapat diamalkan pengantin baru.
Baca SelengkapnyaLailatul Qadar adalah malam kemuliaan dalam agama Islam yang memiliki keistimewaan dan keberkahan luar biasa.
Baca SelengkapnyaDengan berdoa, kita memohon ridha, rahmat, dan perlindungan Allah SWT atas sebuah pernikahan.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com merangkum informasi tentang cara memilih jodoh menurut Islam.
Baca SelengkapnyaMengamati apa saja pertanda jodoh telah dekat dapat membantu Anda mempersiapkan diri.
Baca SelengkapnyaDalam Islam, terdapat kumpulan doa untuk pengantin, mulai dari pemberian selamat, ketika akad, hingga kehidupan setelah selesai pernikahannya.
Baca SelengkapnyaMalam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat istimewa dalam agama Islam.
Baca SelengkapnyaUndangan pernikahan Islam tidak hanya berisi tanggal, lokasi, dan nama mempelai yang akan menikah, tapi juga biasa diisi dengan doa yang berasal dari Quran.
Baca SelengkapnyaTahun Baru Islam menjadi waktu umat Muslim merenung dan memperbaharui komitmen terhadap ajaran Islam.
Baca Selengkapnya