Raup untung bisnis barbershop
Merdeka.com - Bisnis barbershop khusus model potongan gaya undercut memang sedang menjamur belakangan ini. Tak terkecuali daerah tetangga Jakarta, yaitu Bekasi, Jawa Barat. Menjual gaya potongan cepak atau klimis, aplikasi dari gaya potongan undercut menjadi bisnis menjanjikan. Paling tidak para pelaku usahanya meraup fulus dan mengembalikan modal dengan waktu singkat.
Ricko Purboyo, pemilik Barbershop Streetcut mengakui jika saban bulan dia bisa meraup keuntungan bersih sekitar Rp 10 juta sampai Rp 15 juta. Pendapatan itu sudah terpotong untuk biaya listrik dan gaji karyawan.
"Saya sendiri bisa sampai bersih termasuk perawatan listrik saja dalam sebulan saya bisa meraup dari Rp 10 juta sampai Rp 15 juta sebulannya, sudah termasuk listrik saja paling," ujar Ricko Purboyo saat berbincang dengan merdeka.com di gerainya daerah Bekasi, Selasa pekan lalu.
-
Kenapa undercut dan slicked undercut banyak diminati? Kedua gaya ini banyak dipilih karena menawarkan fleksibilitas dalam penataan dan memberikan kesan yang modern serta stylish.
-
Kenapa undercut populer di tahun 2025? Undercut sangat populer karena memberikan kesan dinamis dan stylish di berbagai kesempatan.
-
Kenapa model rambut undercut disukai pria? Undercut sedang populer di kalangan pria.
-
Siapa yang menyukai gaya rambut Undercut? Potongan undercut, yang memiliki sisi pendek dan bagian atas lebih panjang, merupakan salah satu tren modern yang sangat populer di kalangan pria. Dengan fleksibilitas yang ditawarkan, mereka dapat mencoba berbagai gaya, mulai dari slick back hingga quiff. Potongan ini sangat cocok untuk semua jenis rambut, baik yang lurus maupun keriting, sehingga menjadi pilihan yang tepat bagi banyak orang.
-
Siapa yang dianggap sebagai trendsetter gaya rambut di Indonesia? Naura Ayu, diakui sebagai pelopor tren dan inovator gaya dalam dunia fashion di Indonesia.
-
Bagaimana cara pemilik gaya rambut cepol menunjukkan profesionalitas? Pengelolaan waktu yang baik menjadi bagian penting dari citra profesionalisme dan perhatian terhadap penampilan Anda.
Ricko yang memiliki panggilan Tompel ini mengaku jika bisnis ia geluti saat ini memang menjanjikan. Dari modal Rp 50 juta untuk pembuatan gerai, kini dia mendapat keuntungan puluhan juta dari memotong rambut. "Saya modal awalnya paling besar buat sewa tempat, pokoknya lebih dari Rp 50 juta buat modal pertama," tuturnya.
Saking ramainya pelanggan yang datang untuk potong gaya rambut tentara, Ricko kini juga membuka beberapa gerai Barbershop di sekitaran wilayah Bekasi. Pegawainya pun lumayan banyak, dari gerai Barbershop ia miliki, Ricko mempunyai sepuluh karyawan. Untuk mengaji karyawannya, Ricko menerapkan sistem bagi hasil. Setiap kepala, karyawannya mendapatkan 40 persen. "Kita pembagiannya 60:40, buat capster 40 persen, itu sudah termasuk uang makan dan rokok," ujar Hoirul Hanwar, karyawan Barbershop Streetcut.
Sementara itu, di lokasi berbeda, pemilik Barbershop Bandroll, Michael Saerang mengaku jika buat mendanai usahanya dia mengeluarkan fulus tidak begitu banyak. Untuk permulaan dia menggelontorkan dana sekitar Rp 30 juta. Modal itu pun sudah kembali dalam waktu setahun. "Beruntung, sewa tempatnya tak terlalu tinggi," ujar Michael. Michael memang memliki konsep berbeda dengan Barbershop khusus gaya potongan yang sedang laku di Bekasi. di Barbershop, selain menawarkan potong rambut, dia juga menawarkan merchandise berupa sepatu-sepatu bermerek.
Di Bekasi paling tidak ada sekitar lima gerai Barbershop yang menawarkan konsep serupa. Masing-masing gerai memiliki berbagai ciri khas mulai dari penjara sampai model modern vintage. Menjamurnya gaya model ini juga membangkitkan gelora anak-anak muda daerah yang di juluki kota patriot itu.
"Kita nongkrong sambil menyalurkan hal positif, usaha dan hobi nongkrong jadi satu akhirnya kita kembangin, pangkas rambut model begini jadinya," ujar Michael. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sesaat setelah pensiun dini dari bank, orang tuanya sempat khawatir karena dia belum bekerja lagi dan bisnis yang dijalankan belum jelas nasibnya
Baca SelengkapnyaModal dua tahun bekerja di Arab Saudi sebagai tukang besi, Nur Kholis membuka barbershop di kampung halamannya.
Baca SelengkapnyaTukang cukur bernama Pak Edo ini menggantungkan hidup dari warga kampung yang ingin mencukur rambut.
Baca SelengkapnyaMelalui kegiatan cukur gratis, Barberkah berupaya meningkatkan rasa percaya diri dan kesejahteraan warga kurang lewat rambut yang rapi dan terawat.
Baca SelengkapnyaEksperimennya potong rambut dengan harga Rp10 ribu hingga Rp2 juta ini punya hasil yang berbeda.
Baca SelengkapnyaPembeli gazebo buatan Suherman dan para pekerjanya tidak hanya diminati di pasar Indonesia, tetapi juga menarik minat pembeli luar negeri.
Baca SelengkapnyaAda rahasia khusus yang ia bocorkan bagaimana usahanya bisa sukses. Paling awal, ia menyebut jika salat jadi salah satu pembuka pintu rezekinya.
Baca SelengkapnyaKampung Jaha terkenal sebagai sentra pengrajin bawang goreng di Bekasi.
Baca SelengkapnyaUsaha itu turut membantu membuka lapangan kerja bagi warga sekitar
Baca SelengkapnyaPria ini merupakan penduduk asli desa Balingasal, Kebumen, Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaAbidin bercerita bisnis tanaman hiasnya di Jalan RM Harsono berkembang sejak ikut KUR BRI.
Baca Selengkapnya