Reshuffle Kabinet Demi Perbaiki Citra Partai
Merdeka.com - Enam menteri baru resmi dilantik Presiden Joko Widodo, Selasa pekan lalu. Dua nama mengagetkan publik. Tri Rismaharini dan Sandiaga Uno. Mereka masuk ke dalam kabinet dinilai memiliki misi khusus. Salah satunya memperbaiki citra partai.
Sandiaga dikenal sebagai elit Partai Gerindra dan diberi kesempatan mengisi Menparekraf. Begitu juga Risma, yang masih duduk di posisi Ketua DPP PDIP. Kedua nama ini memang memiliki reputasi baik di tengah masyarakat. Sandiaga berpengalaman sebagai wakil gubernur DKI. Sedangkan Risma bahkan masih duduk sebagai wali kota Surabaya ketika dilantik menteri sosial.
Sosok Risma menggantikan Juliari Peter Batubara, teman satu partai yang dicokok KPK lantaran diduga terlibat korupsi Bansos. Sandiaga awalanya digadang-gadang mengisi kursi kosong menteri kelautan dan perikanan. Mengganti posisi Edhy Prabowo yang juga diamankan lembaga antirasuah terkait dugaan kasus suap ekspor benih lobster. Tetapi, Presiden Jokowi justru memintanya menggantikan posisi Wishnutama.
-
Gerindra muncul karena alasan apa? Pada awalnya, ide pendirian Partai Gerindra digagas oleh Fadli Zon dan Hashim Djojohadikusumo. Mereka ingin melindungi kesejahteraan rakyat ekonomi kelas bawah terhadap jerat sistem kapitalisme.
-
Apa pendapat Sekjen Partai Gerindra soal wacana duet Sandiaga-AHY? Sekjen Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengaku, pihaknya menghormati setiap keputusan koalisi partai politik untuk mengusung siapa pun sosoknya menjadi capres maupun cawapres.
-
Siapa yang akan membuka Rapimnas Gerindra? Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan membuka Rapimnas pada 30 Agustus.
-
Bagaimana Gerindra mengambil keputusan dalam Rapimnas? 'Rapat Pimpinan Nasional adalah forum pengambilan keputusan tertinggi di bawah Kongres, diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat atas persetujuan Ketua Dewan Pembina, Pak Prabowo,' ujar Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/8/2024).
-
Siapa yang memimpin Gerindra saat ini? Di Bawah Bayang-Bayang Masa Lalu, Kiprah Partai Gerindra Semakin Maju Dalam perjalanan politiknya, Partai Gerindra masih kerap dibayang-bayangi oleh sejarah masa lalu sang tokoh, yakni Prabowo Subianto.
-
Siapa yang mendukung keputusan Sandiaga Uno terjun ke politik? Keputusan Sandi turun ke dunia politik mendapat dukungan penuh dari sang istri.
"Risma dan Sandiaga Uno itu dari segi publik mereka orang yang populer kemungkinan akan mendapat dukungan dan persepsi positif publik dan itu penting bagi kabinet secara umum," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan, pekan lalu.
Masuknya nama Sandiaga bukan hanya sekedar memperbaiki citra Partai Gerindra. Keputusan ini membuat semakin terang bahwa ke depan PDIP dan Gerindra bakal semakin mesra. Keharmonisan ini terlihat dan dirasakan usai Pilpres 2019 lalu. Di mana saat Prabowo Subianto menjadi Menhan.
Bahkan, keharmonisan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri telah mencair sejak Ketua Umum Gerindra menikmati nasi goreng buatan Megawati. Nasi goreng buatan Megawati bikin Prabowo ketagihan. Nasi goreng itu disebut sebagai 'Diplomasi Nasi Goreng'.
Keharmonisan antara PDIP dan Gerindra diprediksi tetap berlangsung hingga 2024 akan datang. "Karena Pak Sandi memang berusaha mencari panggung buat 2024," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kedaikopi Kunto Adi Wibowo.
Dengan masuknya nama Sandi di kabinet, menunjukan bahwa di Gerindra bukan hanya Prabowo yang pantas menjadi calon presiden maupun calon wakil presiden. Sehingga akan dijadikan alternatif dalam mengusung Pilpres 2024. Sebab Sandi dan Prabowo telah memiliki popularitas, elektabilitas dan pendukung masing-masing.
Paling menarik disorot, kata Adi, kini menunggu dari PDIP dalam mengusung seseorang untuk disandingkan dengan Prabowo atau Sandiaga. Sebenarnya PDIP memiliki banyak tokoh dinilai layak. Seperti Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bahkan nama Risma sendiri.
Keputusan Presiden Jokowi memasukkan dua nama pesaingnya di Pilpres 2019 memang membuat beberapa pendukug kecewa. Meski begitu, mereka mendorong para menteri baru harus bisa mengawal dan menjalankan rencana yang sudah dibangun presiden.
Sekjen Projo Handoko mengingatkan kepada para pembantu Jokowi agar membantu visi presiden. Tak terkecuali dengan Sandiaga dan Prabowo. Sebab, setiap orang siapapun yang bercinta-cita ingin menggantikan Jokowi dipersiapkan. Namun, para menteri harus tuntas menjalankan tugasnya.
"Yang penting tuntas dan berhasil menyelesaikan mewariskan legelasi yang besar bagi bangsa. Tetapi kinerja mereka tidak boleh terganggu oleh keinginan lain. Jangan ada konflik interest dalam mengelola pemerintahan," ujar Handoko.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman, memastikan bahwa reshuffle kabinet untuk menuntas visi misi menuju Indonesia maju. Ada enam menteri baru Kabinet Indonesia Maju itu dilantik Presiden Jokowi pada Rabu pekan lalu. Di antaranya Menteri Sosial Tri Rismaharini, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dan Menteri Perdagangan M. Lutfi.
"Kabinet Indonesia Maju bersama-sama sebagai kesatuan tim kerja akan menuntaskan visi sekaligus legacy (warisan) Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin yaitu terwujudnya Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian, berlandaskan gotong royong," kata Fadjroel melalui keterangan tertulis.
Fadjroel menyebut Kabinet Indonesia Maju dilengkapi dengan misi Nawacita serta lima prioritas kerja atau panca karya. Yakni, pembangunan sumber daya manusia, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi.
Ini termasuk mewujudkan ibu kota negara baru di Bukit Sepaku, Penajam, Kalimantan Timur, melaksanakan UU Cipta Kerja dan menuntaskan vaksinasi gratis Covid-19. Di mana Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang akan menerima vaksin Covid-19 tersebut.
Saat pelantikan menteri Kabinet Indonesia Maju baru, Jokowi memberikan tujuh perintah kepada para pembantunya. Pertama, jangan korupsi dan ciptakan sistem yang menutup celah terjadinya korupsi. Kedua, tidak ada visi- misi menteri, yang ada visi-misi presiden dan wakil presiden. Ketiga, kerja cepat, kerja keras dan kerja produktif. Keempat, jangan terjebak rutinitas yang monoton. Kelima, kerja berorientasi pada hasil nyata.
Selanjutnya keenam, selalu cek masalah di lapangan dan temukan solusinya. Terakhir, semuanya harus serius dalam bekerja. Sehingga semua diminta bersungguh-sungguh dan terbuka untuk diganti di tengah jalan.
Selain enam menteri, Jokowi diketahui juga melantik lima wakil menteri pada Rabu (23/12). Mereka adalah Letjen TNI Muhammad Herindra sebagai Wakil Menteri Pertahanan, Edward Komar Syarif Hiariez sebagai Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Dante Saksono Harbuwono sebagai Wakil Menteri Kesehatan, Harfiq Hasnul Qolbi sebagai Wakil Menteri Pertanian dan Pahala Nugraha Mansyuri sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perombakan di jajaran DPD Gerindra diharapkan mampu melakukan percepatan strategi pemenangan yang akurat untuk kontestasi Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaBudi Satrio Djiwandono menggantikan Andi Harun Pimpin DPD Gerindra Kaltim.
Baca SelengkapnyaDengan nada bercanda, Prabowo mengingatkan para ketua umum parpol untuk berhati-hati sebab banyak kader Gerindra disusupkan ke berbagai parpol.
Baca SelengkapnyaSandiaga tampak sumringah usai berseragam PPP. Dia mengucapkan bismillah saat memulai keanggotaan barunya di partai berlambang kakbah itu..
Baca SelengkapnyaPrabowo mengumumkan penggantian nama koalisi pada HUT ke-25 PAN.
Baca SelengkapnyaMuzani memastikan jika pihaknya sudah menjalin komunikasi dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaPartai koalisi pendukung Ganjar Pranowo bakal menggelar konsolidasi menyikapi sikap Golkar dan PAN.
Baca SelengkapnyaDenny berharap PPP bisa menaikkan nilai tawar dengan PDIP.
Baca SelengkapnyaKeputusan Sandiaga menjadi pendamping Ganjar tetap berada di tangan Megawati.
Baca SelengkapnyaPeluang koalisi Partai Golkar dengan PDIP di Pilkada Banten semakin terbuka lebar.
Baca SelengkapnyaSandi dan Menteri BUMN Erick Thohir sama-sama memiliki logistik untuk menjadi bakal cawapres pendamping Ganjar.
Baca SelengkapnyaNamun belum ada komunikasi antara Gerindra dengan Budiman usai dipecat PDIP.
Baca Selengkapnya