Roti buaya dan simbol kelelakian
Merdeka.com - "Kalau dulu, roti buaya yang dibawa ke rumah perempuan itu enggak boleh dimakan karena dianggap keramat. Tapi karena kemudian dianggap mubazir, maka bolehlah itu dimakan, dipotong-potong dan dicocol pakai sirop Cap Pisang," ujar Indra Sutisna, 46 tahun, Pemerhati Budaya Betawi sekaligus Pengelola Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan saat berbincang melalui sambungan seluler, Jumat pekan kemarin.
Indra menjelaskan jika tradisi palang pintu merupakan satu bagian dari prosesi adat budaya Betawi yang menyimbolkan upaya calon pengantin pria terhadap permintaan calon pengantin wanita. Bentuk itu terdapat pada dalam seserahan dibawa calon pengantin pria untuk calon wanita. Salah satu bentuknya adalah roti buaya.
Berdasarkan cerita rakyat, keberadaan roti buaya dalam seserahan di bawa calon pengantin pria merupakan bentuk hadiah pernikahan. Menurut cerita yang berkembang pada masyarakat Betawi, ada kepercayaan jika seorang jejaka akan meminang seorang wanita, sebagai syarat calon mertuanya meminta dibawakan buaya. Namun karena kesulitan, maka lelaki itu mengganti buaya dalam bentuk roti
-
Apa makna ikan bandeng bagi masyarakat Betawi? Jika digali filosofisnya, ikan bandeng berarti sumber rezeki dan kemakmuran di dalam kehidupan sosial.
-
Bagaimana ikan lele dihubungkan dengan cowok? Penjelasan dari tebak-tebakan ikan apa yang cowok adalah sebagai berikut;Kata 'le' dalam bahasa Jawa berarti anak laki-laki, sedangkan kata 'nduk' untuk panggilan anak perempuan. Sehingga dalam bahasa Jawa, kata 'tole' atau 'le' digunakan untuk memanggil anak laki-laki, sedangkan 'nduk' untuk memanggil anak perempuan. Dan, nama ikan lele sesuai dengan nama panggilan untuk anak laki-laki atau cowok dalam bahasa Jawa!
-
Apa itu "pabetot betot bakakak hayam"? Dalam tradisi pernikahan Sunda terdapat salah satu prosesi bernama pabetot betot bakakak hayam. Pabetot betot diartikan sebagai tarik menarik atau berebutan lauk ayam utuh oleh mempelai laki-laki dan perempuan. Konon hasil potongan yang diperoleh akan melambangkan rezeki setelah berumah tangga.
-
Apa yang terjadi dengan pernikahan di Indonesia? Dalam sepuluh tahun terakhir, Indonesia telah menyaksikan penurunan tajam dalam jumlah pernikahan.
-
Siapa yang mewakili mempelai pria? Pada kesempatan ini, Kami, atas nama perwakilan dari Bapak Zidni (bapak Abdi, mempelai pria ) Beserta Ibu Siti (ibu mempelai pria) selaku kedua orang tua calon mempelai Pria yang bernama : (Abdi) Putra ketiga dari tiga bersaudara.
-
Kenapa prosesi "pabetot betot bakakak hayam" dilakukan? Menurut filosofinya, berebut lauk ayam ini melambangkan sumber rezeki yang akan diterima setelah kehidupan berumah tangga. Jika mempelai laki-laki memperoleh potongan ayam besar, maka rezeki suami lah yang besar. Sebaliknya, jika mempelai perempuan mendapat potongan yang besar, maka istri akan jadi sumber rezeki yang besar bagi keluarga tersebut.
"Ada yang menyebut buaya itu dibuat dari kain perca, ada yang bilang juga dari kapas," kata Indra. Dia menjelaskan jika hakikat roti buaya merupakan simbol perjuangan seorang pria dalam memenuhi permintaan pihak wanita sebelum menikahinya. Ada kepercayaan, jika roti buaya tidak boleh dimakan. Namun, karena sifat relijius masyarakat Betawi yang kental akan ajaran Islam, hal ini justru dianggap mubazir. Pada perkembangannya roti buaya kemudian menjadi suguhan dalam barang bawaan seserahan yang dibawa mempelai pria.
"Tapi sekarang pun hal itu mengalami perubahan, di mana roti buaya itu sudah diisi pakai coklat agar bisa langsung dimakan," ujarnya.
Indra menjelaskan jika saat ini penggunaan roti buaya sebagai simbol mengalami pergeseran makna. Di beberapa wilayah Betawi pinggiran dia menyebutkan seperti wilayah Pasar Minggu, Citayam, Kebayoran Lama, Tangerang dan Bekasi ada tradisi lain bernama 'Tepak Dandang'. Yaitu, bawaan seserahan dari calon mempelai wanita berupa kue-kue yang disusun. Namun sejatinya, semua jenis seserahan merupakan simbol dari kesiapan pria untuk menjadi suami sekaligus penjaga bagi calon pengantin wanita.
Ada kepercayaan bagi orang Betawi zaman dulu jika menyerahkan anak perempuan harus kepada lelaki yang benar-benar dianggap mampu. Pria itu adalah seorang lelaki yang mampu secara ekonomi dalam arti mampu memenuhi kebutuhan rumah tangganya kelak. "Lalu ada juga 'Sie', semacam kotak kayu yang dipikul berisi sayur-sayuran dan juga sejumlah pakaian. Artinya istri harus dinafkahi secara lahir dan batin," tutur Indra.
(mdk/arb)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potongan besar ayam melambangkan rezeki yang akan diperoleh
Baca SelengkapnyaSaking istimewanya ayam kampung, hewan ini sampai dianggap sakral oleh masyarakat Sunda.
Baca SelengkapnyaSang pria ternyata sudah mempersiapkan momen untuk melamar kekasihnya di tempat tersebut.
Baca SelengkapnyaMeskipun sering diartikan sebagai simbol playboy, buaya adalah hewan yang sangat setia. Bukti kesetiaan buaya ini bahkan telah diteliti selama beberapa tahun.
Baca SelengkapnyaTradisi pernikahan unik di daerah Pariaman ini memiliki budaya yang berbeda dari wilayah lainnya terutama di Sumatra Barat.
Baca SelengkapnyaSebuah pernikahan tak biasa digelar di Meksiko. Pengantinnya adalah seorang wali kota dan seekor buaya betina. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaAda hal yang perlu dilakukan di goa tersebut agar bertemu jodoh, salah satunya menduduki sebuah batu yang dikenal dengan sebutan batu pelaminan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Sunda di Jawa Barat masih melestarikan kegiatan melepas burung merpati sebagai satu rangkaian pernikahan yang sakral.
Baca SelengkapnyaMengira hanya diajak makan romantis sambil lihat ikan, wanita ini kaget saat dilamar kekasih.
Baca SelengkapnyaIkan bandeng punya makna khsuus bagi masyarakat Betawi dan Tionghoa. Begini kisahnya
Baca SelengkapnyaPacaran dari 2018 sampai akhirnya menikah di tahun 2023. Perjuangan suaminya bikin iri warganet.
Baca Selengkapnya