Salim Segaf Al-Jufri itu faksi keadilan yang basah di sejahtera
Merdeka.com - Yusuf Supendi masih mengingat peristiwa 16 tahun lalu ketika mendirikan Partai Keadilan hingga bermetamorfosa menjadi Partai Keadilan Sejahtera. Namun bila melihat partai yang berlandaskan dakwah itu kini terjerumus dalam rasuah dia menolak keras kembali ikut bergabung.
"Gua ogah. Kalo kata orang betawi itu ogah udah paling susah," cetus Yusuf Supendi.
Dengan sorotan mata yang tajam Yusuf Supendi terlihat masih gusar ketika disinggung mengenai kepemimpinan Partai Keadilan Sejahtera sekarang ini. Di bawah komando Sohibul Iman sebagai presiden dan Salim Segaf Al-Jufri sebagai ketua dewan syuro, dia meragukan dua faksi dalam tubuh partai bakal hilang.
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa saja yang terlibat di PKR? Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi memperluas akses keuangan di seluruh wilayah Indonesia dalam mendukung Pemerintah mencapai target Inklusi Keuangan sebesar 90 persen pada 2024.
-
Siapa yang dipecat dari partai politik? Sayangnya, pada tahun 2018, ia dipecat dari partai tersebut karena dituduh melakukan kecurangan suara pada pemilu sebelumnya.
-
Apa yang sedang diselidiki KPK? Didalami pula, dugaan adanya penggunaan kendali perusahaan tertentu oleh saksi untuk mengikuti proyek pengadaan di Kementan RI melalui akses dari Tersangka SYL,' ungkap Ali.
Berikut wawancara wartawan Merdeka.com Muhamad Agil Aliansyah dengan Yusuf Supendi saat ditemui di kediamannya di Jalan Kalisari Lapan, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (9/11).
Benarkah ada dua faksi di Partai Keadilan Sejahtera ?
Sebenarnya begini. Kalo dibagi itu ada 4. Itu faksi besarnya keadilan dan kesejahteraan. Namun dari dua ini yang pertama yang disebut dengan kubu bahkan di kalangan kader itu disebutnya genk. Ini kader sebutnya genk pragmatis.
Berapa jumlahnya ?
Ini sangat kecil. Jumlahnya sakitar 20 persen. Kemudian yang kedua, genk yang mengkritisi kelompok yang pragmatis itu. Ini genk keadilan. Jumlahnya kecil. Kemudian yang ketiga kelompok cuek. Dia enggak peduli dengan partai yang penting dia sesama kader ada pertemuan dengan kadernya. Dia enggak tahu urusan di luar partai. Dia enggak mau tahu. Kemudian yang ke empat itu adalah kelompok idealis jumlahnya mayoritas tetapi diam. Kemudian itulah di antaranya melahirkan Salim menjadi Ketua Majelis Syuro. Kemudian presidennya Muhammad Sohibul Iman.
Nah ini yang bersebrangan dengan keadilan ?
Enggak dengan kesejahteraan dong. Jadi intinya ada dua. Keadilan dan kesejahteraan. Nah keadilan ini dibagi 3. Yang cuek, yang melawan kesejahteraan yang melawan secara pragmatis diinternal yang ketiga idealis dan ini mayoritas. Cuma mereka sampai saat ini masih lebih melihat momentum untuk bergerak.
Bearti pimpinan yang sekarang ?
Kalo saya sih. Salim ini adalah orang keadilan tapi nyemplung di kesejahteraan 10 tahun. Jadi Dubes 4 tahun lebih. Jadi menteri lima tahun. Sekarang sudah tidak ada apa-apa mau mengusung keadilan. Maka saya ditanya bagaimana dengan ketua majelis syuro sekarang ? maka saya jawab seperti itu, jadi kalo Salim itu adalah keadilan yang nyemplung yang basah dikesejahteraan selama 10 tahun. Tak ubahnya seperti menegakkan benang basah yang sudah kusut.
Sejak kapan faksi itu terbentuk ?
Permasalahan yang inti itu sebenarnya sumber permasalahan itu ketika Pemilu 2004. Bahwa 70 persen anggota majelis syuro mencalonkan Amien Rais. 20 persen mencalonkan Wiranto. Tujuh setengah persen abstain. Dua setengah persen memilih Hamzah Haz. Kemudian diduga kuat Hilmi Cs itu karena dia ketua akhirnya memilih Wiranto. Hal ini saya kritisi karena ini melanggar. Pertama melanggar anggaran dasar keputusan dewan syuro mengikat. Kemudian mengkhianati keputusan anggota majelis syuro yang 70 persen itu.
Dasar bapak mengkritisi individu itu ?
Ya memang saya punya permasalahan individu secara kelembagaan beda kan. Jadi saya mengoreksi sejumlah senior yang tidak sejalan dengan anggaran dasar. Pokoknya di dalam anggaran dasar dijelaskan bahwa ketua majelis syuro harus full time harus penuh waktu tidak boleh bisnis termasuk berbisnis yang pemilik partai. Dalam rangka menjaga kehormatannya dalam rangka hal-hal yang negatif itu tidak boleh bisnis sementara waktu. Nah sementara ketua majelis syuro diduga terlibat dengan bisnis daging sapi itu kan. Kemudian beberapa kali Hilmi itu dipanggil ke KPK terkait sapi. Itu jelas melanggar.
Tapi sesuai di anggaran dasar dan rumah tangga partai yang dilakukan Pak Hilmi itu gimana ?
Definitif kongkrit. Pasalnya saya lupa.
Itu dasarnya bapak mengkiritisi?
Tidak sejalan dengan anggaran dasar, aturan main. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Yusuf Martak menegaskan, AMIN tak akan sewenang-wenang jika terpilih sebagai Presiden-Wakil Presiden
Baca SelengkapnyaFachrul Razi mendadak jadi sorotan usai mengaku dicopot Jokowi karena menolak membubarkan FPI.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP memastikan sangat solid sepanjang mendukung Ganjar-Mahfud hingga saat ini
Baca SelengkapnyaTrubus khawatir, sikap FPI yang penuh kontroversi akan kembali muncul jika AMIN menang
Baca SelengkapnyaPara ulama tergabung GNPF, PA 212 dan FPI memastikan tidak mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaHeboh kabar Menteri Keuangan Sri Mulyani bakal tinggalkan kabinet Jokowi.
Baca SelengkapnyaKabar menteri NasDem dan PKB akan mundur dari kabinet Jokowi disampaikan Fahri lewat cuitan di akun X miliknya, Kamis (14/12).
Baca SelengkapnyaPDIP memberikan rekomendasi untuk petahana bupati dan wabup, Jember Hendy Siswanto dan Muhammad Balya Firjaun Barlaman.
Baca SelengkapnyaAMIN yakin Arsul Sani objektif dan profesional di MK
Baca SelengkapnyaMenurut Fahri, bila ditarik ke belakang bahwa apa yang terjadi pada saat Pemilu 2014 dan 2019 merupakan sebuah kepingan ekstrem dalam konfigurasi pemilih.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Mahfud menanggapi alasannya bersedia dicalonkan sebagai cawapres di Pilpres 2024 dari partai politik yang kadernya terjerat korupsi.
Baca SelengkapnyaBanyaknya dukungan tidak menjadi jaminan menang dalam Pilgub Jateng kali ini.
Baca Selengkapnya