Sampah menumpuk karena banjir dan macet
Merdeka.com - Siapa sangka banjir dan kemacetan jalan di Jakarta juga berdampak pada penumpukan sampah. Bukan hanya pengendara mobil atau sepeda motor kesal saban macet terjadi, tetapi hampir mayoritas warga dirugikan akibat macet ini. Salah satunya petugas kebersihan di Lokasi Pembuangan Sampah (LPS) sementara di seluruh Kecamatan di Jakarta. Sebab, akibat macet pembuangan sampah menjadi tidak lancar.
“Kalau jalanan sudah macet, penumpukan bisa berhari-hari, pekerjaan seperti tidak selesai-selesai. Sampah di LPS jadi menumpuk, padahal volumenya bertambah terus saban hari,” kata Abdul Hamid dari Bagian Operasional LPS Kecamatan Pancoran, Jakarta Selatan, kepada merdeka.com, Senin pekan lalu.
Contohnya, saban hari warga Pancoran membuang 459 meter kubik sampah ke LPS. Sampah-sampah itu kemudian diangkut oleh sepuluh truk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.. Masalahnya, saban hari hanya 350 meter kubik sampah berhasil diangkut. Sisanya baru dibuang hari-hari berikutnya.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana letak permukiman terbengkalai di Jakarta? Baru-baru ini sebuah kawasan di wilayah Jakarta Timur yang terbengkalai terungkap, dengan deretan rumah yang ditinggalkan oleh penghuninya.
-
Dimana sampah menumpuk? Dalam salah satu unggahan Instagram @merapi_uncover, terdapat unggahan yang menampilkan tumpukan sampah di tepi Jl. KH. Ahmad Dahlan, Ngampilan, Kota Yogyakarta.
-
Apa saja sampah yang sulit dikelola? Belum lagi, pengelolaan di depo juga masih tercampur sebelum diangkut oleh truk sampah.Saat ada warga yang hendak membuang sampah organik justru ditolak, lantaran terlalu basah. Ini karena ada depo-depo yang ada sempat menerapkan sistem RDF (Refuse Derived Fuel), yakni sampah yang dikeringkan.
-
Dimana lokasi sampah menumpuk? Berdasarkan data di situs resmi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Yogyakarta, per bulan Juni lalu total sampah yang diproduksi warga bisa sekitar 5.000 ton yang tersebar di beberapa titik di Kota Yogyakarta. Itulah mengapa, beberapa depo seperti Mandala Krida sempat penuh hingga mengganggu warga sekitar.
Sebenarnya kemampuan membuang sampah bisa ditingkatkan, tetapi persoalannya tidak gampang. Misalnya lokasi TPA jauh di Bekasi, jaraknya empat jam perjalanan. Belum ditambah kemacetan jalan pada jam-jam sibuk. Bila terjadi macet, pembuangan sampah menjadi terhambat. ”Apalagi kalau ditambah banjir. Sampah jadi semakin sulit dibuang,” kata dia.
Masalah lain karena lemahnya kesadaran warga. Hampir seluruh penghuni Ibu Kota ini konsumtif. Terlebih, sampah mereka rata-rata plastik non-organik, jenis sampah sulit diurai. Pagi petugas gerobak mengangkut sampah di depan rumah, siang sudah kembali menumpuk. "Kadang baru saja diangkut, sejam kemudian sudah menumpuk lagi,” ujarnya tersenyum.
Bisa dibayangkan bila kondisi itu terjadi di seluruh wilayah Jakarta. Padahal, saban hari mereka membuang 6.500 ton sampah dan diangkut ke TPA Bantar Gebang. Kapasitas TPA seluas sepuluh hektare itu konon sudah tidak kuat menampung.
Menurut Heru, pengawas kebersihan LPS Kecamatan Tebet, Jakarta Selatan, salah satu cara menangani sampah di Jakarta dengan memberdayakan pengolahan sampah mandiri, misalnya membuat pupuk kompos. Selain mengurangi jumlah sampah organik, juga bisa digunakan sebagai pupuk alternatif.
Namun pengamat tata kota dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, mempunyai pandangan berbeda. Menurut dia, kebersihan bisa diciptakan dengan membangun budaya bersih. "Kota bersih bukan dibangun dari perda (peraturan daerah), tapi kultur itu sendiri, budaya untuk tidak membuang sampah sembarangan dan bukan untuk merusak kotanya," dia menegaskan. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sudah lebih dari satu tahun, sampah di TPA Cipayung yang overload longsor dan menimbun sebagian badan Kali Pesanggrahan.
Baca SelengkapnyaAntrean ini sudah berlangsung lebih dari dua bulan akibat TPA Cipayung kelebihan kapasitas dan belum ada lokasi pembuangan sampah baru.
Baca SelengkapnyaRibuan ton sampah yang berdatangan setiap hari telah membuat kapasitas TPA Cipayung tak mampu lagi membendung sampah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaPenutupan TPA Piyungan membuat sampah menumpuk di mana-mana. Seperti di trotoar, bahkan hampir menutupi jalan. Simak fotonya!
Baca SelengkapnyaPuluhan truk sampah terpaksa antre untuk memasuki TPA Cipayung, Depok. Para sopir harus menunggu berjam-jam sebelum bisa membuang sampah yang diangkutnya.
Baca SelengkapnyaPetugas juga kesulitan melakukan pemadaman karena tingginya tumpukan sampah yang terbakar, sehingga bagian bawah sulit dipadamkan.
Baca SelengkapnyaBanjir di lokasi ini bukan pertama kali. Tiap hujan deras maka air akan meluap ke jalan hingga menyebabkan macet.
Baca SelengkapnyaTPST Bantar Gebang menjadi sorotan lantaran tinggi gunungan sampahnya telah mencapai 40 meter.
Baca SelengkapnyaJakarta Macet Parah Jelang Tengah Malam, Ternyata Penyebabnya Karena Hal Ini
Baca Selengkapnya