Sarinah ingin bikin e-commerce yang bisa bercerita
Merdeka.com - PT Sarinah pernah gagal menjual produknya lewat jalur e-commerce. Kendati demikian, perusahaan pelat merah itu tetap berencana menerjuni dunia perdagangan elektronik.
Untuk itu, Sarinah bakal menggandeng Bank Rakyat Indonesia dan salah satu perusahaan e-commerce yang berada di bawah naungan PT Telkom.
Lalu, apa strategi Sarinah agar e-commerce yang diluncurkan kali ini bakal menemui kesuksesan? Telusuri perbincangan merdeka.com dengan Direktur Utama Sarinah Handriani T. Setyowati, di kantornya, Kamis (28/9):
-
Mengapa rating bagus di e-commerce belum menjamin keaslian ulasan? Menurut laporan setidaknya terdapat 31 persen ulasan palsu yang ditemukan dalam situs belanja online ternama seperti Amazon, Walmart, dan Best Buy. Melihat hal tersebut, sangat memungkinkan bahwa seberapa bagus rating produk dalam suatu e-commerce tidak menjamin keaslian testimoni itu sendiri.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kenapa ERP di Jakarta terhambat? 'ERP itu kita masih fokus sama regulasi dan kemarin kendalanya adalah regulasi. Sekarang didorong adalah bagaimana regulasi kita siapkan, tentu dengan stakeholders,' kata Syafrin kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/11).
-
Kenapa pedagang enggan kembali ke Pasar Kanjengan? Penyebabnya pedagang yang biasanya berjualan di samping Masjid Agung Jawa Tengah enggan menempati kembali Pasar Kanjengan selesai direnovasi. Padahal bangunan pasar itu tergolong baik dengan fasilitas yang memadai.
-
Mengapa PT ERELA mengembangkan penjualan online? Saat ini, PT ERELA telah fokus pada penjualan online melalui berbagai platform e-commerce seperti Shopee, Tokopedia, Bukalapak, Lazada, JD.ID, dan BliBli dengan toko online bernama Erelastore.
-
Apa yang membuat ulasan produk di e-commerce terlihat palsu? Ulasan produk palsu biasanya ditulis dalam bentuk singkat, tidak jelas, dan tidak menjelaskan detail kegunaan produk yang dijual. Hal ini terlihat dari kalimat yang biasa dipakai yaitu 'saya akan merekomendasikan' dan 'produk ini sangatlah hebat.'
Saat ini bisnis apa saja yang ditangani PT Sarinah?
Unit bisnis kami saat ini ada tiga. Ritel yang besok, 2 Oktober, akan meluncurkan e-commerce kerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia. Kemudian properti. Lalu, perdagangan atau trading, lebih ke ekspor impor dan distribusi produk lokal. Contohnya, kami sedang memasarkan karika, buah dari Dieng.
Kontribusi terbesar?
Saat ini ritel paling besar, menguasai 50 persen dari total omset sarinah. Trading dan properti 25 persen. Kenapa trading dan properti masih kecil? kami lebih fokus dengan aset sendiri. karena mengembangkan aset butuh waktu, butuh investasi yang tidak sedikit.
Saat ini Sarinah memiliki berapa toko?
Kami ini hanya memiliki dua departemen store. Di Jakarta yang paling besar kami ada tujuh lantai. Dan satu lagi di Malang. Sisanya kami punya 17 outlet pakaian muslim bernama Sharena. Baru start 1,5 tahun.
Bagaimana dengan penjualan produk via online?
Kami belum terlalu mengembangkan online ya. contoh seperti patung apakah memang setiap patung harus sama? Di lantai 4 toko kami hampir semuanya patung dan tidak ada yang sama.Itu bisa ratusan, dan kemudian orang harus melihat dimensi, kehalusan pahatan. Makanya saya selalu bilang kepada pelaku e-commerce untuk barang kerajian tangan, e-commerce kerajinan itu tidak pernah hidup. Misalnya, tenun dari Kupang kalau kita foto bagus, kalau kita sentuh itu akan beda.
Apakah Pemegang saham mendorong PT Sarinah untuk bergabung ke e-commerce?
Kalau dari pemegang saham iya, mereka bilang kan sekarang era digital. Kami ikutin, tapi kami kerja sama dengan BRI dan blanja.com yang dikelola oleh PT Telkom. Nggak apa-apa, tapi kami bisa memberikan di e-commerce itu bukan produk kerajinan tangan yang unik. Tetapi produk kopi, aksesoris yang memang mereka itu produk dimanapun secara fisik sama dan umum.
Barang kerajinan tangan yang unik, seperti pahatan, susah lewat e-commerce, mereka harus lihat itu dengan tiga dimensi. Batik, tenun, itu susah kalau dijual e-commerce. Karena begini, kami sudah beberapa kali bikin e-commerce jualan batik, jelek jadinya kalau difoto satu dimensi, mau darimana pun juga ya. Karena motif itu penting. Dan kalau difoto itu biasa saja, beda kalau langsung datang dan melihat.
Makanya nanti, akan saya sampaikan kepada desainer web-nya agar membuat e-commerce yang berbeda. Bukan hanya membuka e-commerce untuk UMKM tetapi ada ceritanya. Bagaimana si UMKM mengubah bisnisnya dan mengubah produknya. Kita bercerita kain diproduksi dari daerah di Indonesia, dan kalau ibu beli tas ini cuma ada satu atau ada satu lagi, tetapi tenunnya tidak akan sama. Sehingga, nilai tambahnya itu ada pada ceritanya.
Di luar itu, banyak pihak yang juga mengajak Sarinah gabung e-commerce?
Banyak. Tapi kan sarinah membuka e-commerce untuk branding. Sejujurnya kami tidak terlalu berharap banyak untuk berdagang di e-commerce. Ada sih yang mengatakan, sejak buka di offline perdagangannya lebih bagus. Iya, karena mereka menjual minyak, oli. Orang malas beli ke bengkel.
Target profit tahun ini?
Kalau profit kami itu, laba usaha kami itu antara 20 persen sampai 25 persen. Keren ritel kita, kenapa? karena kerajinan kita itu kan dijual ke asing, kalau wastra kain itu banyak dijual di domestik, karena orang asing itu jarang untuk beli kain.
Produk UMKM apa saja yang dijual Sarinah?
Kalau berbicara soal UMKM, pasti banyak sekali. Ada fesyen dan lainnya , tetapi kalau produk dari Sarinah sendiri memang lebih ke kerajinan tangan, ada wastra (Kain-kain Indonesia), berikut sandal, sepatu aksesori, ada tas, kelom, dan home decor.
Kalau Handycraft berbeda lagi, bahan-bahan hiasan-hiasan dari kulit kemudian dari logam, jadi ada topeng dari logam atau tempat kartu nama. Atau ada silver banyak sekali. Kalau UMKM itu banyak sekali ada keris, golok, itu bagian dari handycraft. Belum batu dari Kalimantan. ada 400-500 UMKM yang kami kembangkan. (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Justru pedagang yang harus belajar online. Memang lama-lama akan digital," kata Mendag
Baca SelengkapnyaKondisi ini kian diperparah dengan kehadiran TikTok Shop yang menawarkan kepraktisan dan harga produk kecantikan jauh lebih murah dibandingkan pasar offline.
Baca SelengkapnyaPemerintah bakal memisahkan e-commerce dan media sosial, khususnya di platform TikTok.
Baca SelengkapnyaSempat ramai pembeli di musim lebaran dan haji, namun setelah itu sepi kembali.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia juga meminta TikTok Shop agar senantiasa selalu aktif mengawasi seluruh transaksi di platform-nya agar tidak merugikan UMKM.
Baca SelengkapnyaUsai menerbitkan larangan TikTok Shop untuk berjualan, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meninjau situasi terbaru Pasar Tanah Abang.
Baca SelengkapnyaIronisnya, monopoli alur ini dijalankan tanpa disadari oleh pengguna.
Baca SelengkapnyaSkema bisnis TikTok yang menggabungkan sosial media dengan e-commerce dapat memicu persaingan usaha yang tidak sehat.
Baca Selengkapnya