Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Satelit untuk 'mata' pengawas lautan

Satelit untuk 'mata' pengawas lautan satelit. shutterstock

Merdeka.com - Keberadaan satelit memang memiliki pengaruh cukup besar bagi Indonesia, terutama untuk sistem komunikasi dan pengawasan wilayah. Apalagi negeri ini memiliki wilayah maritim terluas, sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi negerinya para pelaut ini untuk memiliki satelit yang berfungsi sebagai 'mata' pengawas untuk menjaga dan mengawasi setiap jengkal wilayah laut.

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) punya beberapa pengembangan satelit pengawasan wilayah, misalnya LAPAN A2 yang rencananya akan diluncurkan tahun ini. Namun untuk pengawasan laut ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan lebih dahulu kerap memantau kondisi laut lewat satelit INDESCO (Infrastruture Development for Space Oceanography). Kedua nama satelit itu hampir serupa.

"Gambar di satelit Indesco juga memperlihatkan gambar segitiga dan titik-titik (kapal asing) itu hilang dan bersih," ujar Menteri Kelautan dan Perikan Susi Pudjiastuti, di Jakarta beberapa waktu lalu.

Terdapat tujuh aplikasi yang dikembangkan pada satelit tersebut, yakni penghitungan stok ikan, satelit radar yang digunakan pemantauan pencurian ikan, kemudian pemantauan tumpahan minyak, pemantauan budidaya udang (tambak), inventarisasi rumput laut serta budidayanya, menunjang program perlindungan karang dan bakau melalui coral sensing serta tata kelola kawasan pesisir yang terintegrasi dengan INDESCO.

Bersama proyek INDESCO tersebut, pemerintah--dalam hal ini Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)--akan menciptakan sistem pengawasan berbasis satelit yang tidak hanya berbasis optik tapi juga radar.

Proyek INDESO ini akan dikelola oleh Balitbang KP lewat Balai Penelitian dan Observasi Laut, di Perancak, Bali. Proyek INDESO yang bernilai USD 30 juta atau setara Rp 287,7 miliar ini dibiayai oleh pinjaman dari Badan Keuangan Prancis untuk Pembangunan (AFD) dengan skema pinjaman lunak dan masa pengembalian selama 15 tahun. Penandatanganan perjanjian dilakukan 18 Juni 2012 di Jakarta.

Menteri Susi berharap peralatan pada kementerian yang dia pimpin berbasis satelit. Apalagi beberapa alat yang sudah ada masih jauh dari mumpuni. Dia mengakui dengan alat sekarang ini pengawasan tidak bisa dilakukan secara maksimal. Pemerintah tidak tahu apakah kapal tersebut merusak lingkungan atau tidak. Pemerintah juga tidak tahu di mana posisi kapal tersebut mencari ikan.

Perempuan nyentrik itu mengakui dengan alat sekarang ini pengawasan tidak bisa dilakukan secara maksimal. Pemerintah tidak tahu apakah kapal tersebut merusak lingkungan atau tidak. Pemerintah juga tidak tahu di mana posisi kapal tersebut mencari ikan. "Saya menginginkan satelit pakai iridium, jadi tidak ada blank spot. Di mana saja di bumi iridium bisa detect," ujarnya menegaskan. (mdk/mtf)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Potret Prilly Latuconsina Pasang Penanda Satelit di Sirip Ikan Hiu Paus, Menegangkan tapi Seru
Potret Prilly Latuconsina Pasang Penanda Satelit di Sirip Ikan Hiu Paus, Menegangkan tapi Seru

Prilly mendapat kesempatan memasang penanda satelit di sirip ikan hiu paus.

Baca Selengkapnya
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Siap Pasang Radar Buatan Eropa

Radar Thales buatan Prancis akan dipasang di sekitar IKN dan wilayah Papua

Baca Selengkapnya
22 September Peringati Hari Menara Suar, Kenali Lebih Jauh Alat Navigasi Kuno Ini
22 September Peringati Hari Menara Suar, Kenali Lebih Jauh Alat Navigasi Kuno Ini

Hari Menara Suar adalah momen penting untuk menghargai dan mengingat salah satu alat navigasi maritim yang paling vital dalam sejarah pelayaran.

Baca Selengkapnya
Luhut: Sekarang Tidak Perlu Lagi BTS, Wong Sudah Ada Starlink
Luhut: Sekarang Tidak Perlu Lagi BTS, Wong Sudah Ada Starlink

Masuknya Starlink bisa mengurangi wilayah blank spot di Indonesia tanpa menggunakan BTS dari operator telekomunikasi.

Baca Selengkapnya
Berkat Starlink, Kementerian KKP Berhasil Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Rusia
Berkat Starlink, Kementerian KKP Berhasil Tangkap Kapal Pencuri Ikan Berbendera Rusia

Penggunaan Starlink saat ini masih diperuntukkan bagi kapal pengawas untuk melakukan komunikasi dan video.

Baca Selengkapnya
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI
20 Nano Satelit Meluncur ke Angkasa di 2024, Terkoneksi Langsung ke Kapal Ikan RI

Nano Satelit ini bertujuan untuk memetakan kondisi dan aktivitas di laut.

Baca Selengkapnya
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi
Dirut Telkom soal Starlink: Satelit dan BTS Saling Melengkapi

BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.

Baca Selengkapnya
Telkom Group Perkuat Digitalisasi Maritim Melalui Pemanfaatan Satelit Merah Putih 2
Telkom Group Perkuat Digitalisasi Maritim Melalui Pemanfaatan Satelit Merah Putih 2

Telkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.

Baca Selengkapnya
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya
Satelit Merah Putih 2 Pakai Teknologi High Throughput Satellite Sukses Mengangkasa, Ini Keunggulannya

Ini keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.

Baca Selengkapnya
Reaksi Menkominfo saat Menkes Minta Akses Internet ke Elon Musk, Padahal RI Punya SATRIA-1
Reaksi Menkominfo saat Menkes Minta Akses Internet ke Elon Musk, Padahal RI Punya SATRIA-1

Kominfo melalui BAKTI telah meluncurkan satelit SATRIA-1 untuk menyasar wilayah 3T.

Baca Selengkapnya
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Bakal Pasang Radar Buatan Eropa
Jaga Keamanan Udara IKN, TNI AU Bakal Pasang Radar Buatan Eropa

Tujuan pemasangan radar di IKN adalah untuk menunjang perspektif pertahanan udara yang dilengkapi air defense weapon.

Baca Selengkapnya
Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya
Selain Asteroid, Benda Seberat 5000 Ton Ini Juga Mengelilingi Bumi dan Bisa Berbahaya

Tak hanya asteroid saja yang bisa membahayakan Bumi, benda ini juga punya dampak.

Baca Selengkapnya