Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sederhana merayakan Lebaran Raya

Sederhana merayakan Lebaran Raya Desa Guaeria di Halmahera Barat. ©2018 Merdeka.com/Anisyah

Merdeka.com - Sejumlah kaum ibu bergotong-royong. Memasak di sebuah dapur rumah warga. Membuat makanan. Kue maupun cemilan ringan. Demi menyambut perayaan lebaran. Hari di mana waktu tepat untuk temu warga. Bersilaturahmi. Saling bersalaman.

Lebaran Raya. Begitu biasanya warga di Desa Guaeria, Jailolo, Halmahera Barat (Halbar), Maluku Utara, ini menyebut. Bukan perayaan Idul Fitri. Melainkan merayakan dari Hari Raya Natal hingga malam pergantian tahun.

Lebih kurang ada 500 jiwa tinggal di sana. Semua masyarakat kristen protestan. Hampir semuanya lebih menghabiskan waktu beribadah ke gereja. Tidak ada perayaan pesta meriah dalam perayaan itu.

Tak ada gegap gempita jutaan orang menyambut malam pergantian tahun. Maupun mendengar suara terompet menggema. Hingga menyambut dengan suka cita dan letusan kembang api saat jarum jam menunjukkan pukul 12 malam.

Kondisi ini diceritakan salah seorang ibu bernama Grace. Dia bercerita pesta malam pergantian tahun tak berlaku di Desa Guaeria. Termasuk tak ada terompet dan kembang api di jual menjelang tahun baru. Tak ada pula pesta penyambutan tahun baru. Di malam pergantian tahun, semua warga Guaeria berkumpul di gereja. Berdoa, menjalankan ibadah malam tahun baru.

"Tidak ada pesta tahun baru, Torang (kita) semua pergi berdoa di gereja," kata Grace warga Desa Guaeria ketika bertemu kami akhir Desember tahun lalu.

Desa Guaeria berpenduduk sekitar 500 jiwa. Dibagi menjadi dua rukun warga (RW). Semua warga desa menganut agama kristen protestan. itu pun satu-satunya tempat ibadah di sana Gereja Galfari Pentakosta. Mereka dianggap taat beribadah. Setiap hari sebelum matahari terbit warga berkumpul di gereja untuk menjalankan ibadah.

Ketaatan warga Guaeria dalam menjalankan ibadah terlihat jelas saat malam pergantian tahun. Menjelang pergantian tahun, mereka tak pernah mengadakan pesta menyambut tahun baru. Sebaliknya penyambutan tahun baru dilakukan dengan cara beribadah dan berdoa bersama di gereja.

Di malam tahun baru, sejak pukul 10 malam, warga mulai menjalankan ibadah di gereja. Dipimpin seorang pendeta. Seluruh warga berdoa dengan hikmat di gereja. Mendengarkan tiap firman Tuhan dan menyanyi.

Tepat pukul 12 malam, ibadah malam tahun baru berakhir. Setelah saling berjabat tangan, warga Guaeria pulang ke rumah masing-masing. Sebab esok harinya mereka akan merayakan Lebaran Raya. Mengenakan pakaian terbaik. Lalu keliling kampung bersilaturahmi dari satu rumah ke rumah lainnya.

Lebaran Raya merupakan puncak perayaan Natal di Desa Guaeria. Saat Hari Natal mereka hanya beribadah ke gereja seperti malam tahun baru. Namun, puncak perayaan natal berlangsung pada tanggal 1 Januari.

Para kaum ibu itu masih sibuk. Menggunakan perlengkapan dapur seadanya. Biasanya mereka berkelompok. Membuat bermacam kue kering untuk disuguhkan kepada tiap tamu. Mulai dengan cara digoreng atau dibakar menggunakan oven memakai kompor minyak tanah.

Mereka pun urunan membeli bahan kue. Mulai dari tepung terigu, telur, minyak, gula, mentega hingga minyak tanah. Biasanya mereka membuat kue bersama di rumah salah satu warga. Para ibu ini membagi tugas. Ada membuat adonan, mencetak, menggoreng atau memanggang hingga membagikan kue sudah jadi. Tak jarang selama proses pembuatan kue canda tawa mengiringi.

"Kalau sudah jadi dibagi rata. Biasanya tidak banyak, hanya tiga sampai lima orang tiap kelompok," kata Yehezkiel, warga desa Guaeria lainnya mengungkapkan kepada kami.

Suasana hangat dan penuh keakraban ini tak hanya ada menjelang Lebaran Raya. Biasanya setiap sore para ibu berkumpul di bibir dermaga. Mereka saling berbincang. Sambil mengawasi anak-anaknya bermain. Atau berkumpul di rumah salah satu warga dan membawa anak-anaknya.

Tak hanya merayakan dengan cara sederhana. Tiap simbol perayaan Natal dan Tahun Baru juga tidak terlihat. Beberapa rumah kami sambangi. Tidak satu pun memasang pohon Natal. Biasanya tempat lain umat Nasrani sibuk menghias pohon Natal dan menghias rumah dan banyak kado.

Pohon Natal di Guaeria hanya ada di gereja. Tingginya hanya 2 meter. Di simpan di depan dekat mimbar tempat pendeta memimpin ibadah. Tak ada pohon Natal. Semua terlihat seperti hari-hari biasa.

Warga bukannya tidak peduli. Bagi mereka perayaan Natal dan Tahun Baru sebagai perayaan pribadi. Dan, terpenting tidak diselenggarakan cara mewah. Semua masih memegang teguh ajaran leluhur. Jangan coba-coba menentang ajaran agama. Meski belum ada sanksi tertulis.

desa guaeria di halmahera barat

Desa Guaeria di Halmahera Barat ©2018 Merdeka.com/Anisyah

Dengan segudang keunikan, Bupati Maluku Utara akhirnya menunjuk Guaeria sebagai destinasi politik. Membuat satu ikon. Spesial buat warga. Bertuliskan 'Wellcome to Halbar'. Bila malam hari cara terang sudah terlihat dari jarak jauh. Sekaligus menunjukkan bahwa wilayah itu sudah mendapat listrik. Bahkan ke depan berencana membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Program ini dianggap sejalan dengan visi Bupati Danny, 'Terang siang, terang malam tanpa polusi'. Sebagai destinasi wisata, Danny ingin Guaeria menjadi desa paling unik. Sebuah desa di Halbar dengan penduduk bersuku papua, memiliki pemandangan alam asri dan menjadi desa mandiri sekaligus mampu memanfaatkan panas matahari sebagai sumber listrik.

Juga sebagai desa wisata, Danny ingin desa Guaeria menjadi tempat wisata alami. Sehingga tak perlu membuka akses jalan darat. Semua orang bisa datang melewati jalur laut. Tujuannya untuk meningkatkan penghasilan para pemilik kapal penumpang. Bila proyek desa mandiri energi ini berhasil makan bakal dipakai percontohan mandiri energi. Sebab di Halmahera Barat, Guaeria bukan satu-satunya desa belum teraliri listrik. Masih ada 19 desa bernasib sama. Gelap dan mengandalkan mesin diesel untuk menerangi desa.

"Desa ini (Guaeria) akan menjadi contoh bukan hanya di Halbar tetapi juga di Maluku Utara dan Indonesia sebagai desa mandiri yang menggunakan tenaga surya sebagai sumber listrik," papar Danny.

Ketika tiba di sana, kami tidak sempat merayakan Tahun Baru bersama. Harus pergi ke pulau lain di wilayah Halbar. Tetapi, rasa kesederhanaan begitu terpancar. Bisa dilihat dari persiapannya.

Tanpa gegap gempita. Semua hanya ingin menikmati Natal hingga Tahun Baru. Dua perayaan hari besar itu bahkan hanya diisi doa. Meminta kepada Yang Maha Esa. Selalu diberi kesehatan dan keselamatan. Dan, diberi kesempatan menjadi orang lebih baik di tahun berikutnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesta Kembang Api Ramaikan Suasana Tahun Baru di Ancol
Pesta Kembang Api Ramaikan Suasana Tahun Baru di Ancol

Pesta Kembang Api Ramaikan Suasana Tahun Baru di Ancol

Baca Selengkapnya
FOTO: Letusan Kembang Api Meriahkan Pesta Malam Pergantian Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
FOTO: Letusan Kembang Api Meriahkan Pesta Malam Pergantian Tahun Baru 2024 di Bundaran HI

Sejumlah pertunjukan spektakuler yang dihadirkan selama acara pergantian malam dari tahun 2023 menuju 2024.

Baca Selengkapnya
Merawat Tradisi Lebaran di Penjuru Indonesia
Merawat Tradisi Lebaran di Penjuru Indonesia

Tradisi Lebaran bukan cuma soal mudik dan makan ketupat. Di berbagai daerah banyak sekali tradisi dilakukan secara turun temurun dan hanya ada saat Lebaran.

Baca Selengkapnya
FOTO:  Malam Muda-Mudi Tahun Baru 2024, Ribuan Warga Berbondong-Bondong Padati Bundaran HI
FOTO: Malam Muda-Mudi Tahun Baru 2024, Ribuan Warga Berbondong-Bondong Padati Bundaran HI

Sekitar 30.000 warga akan memadati area Bundaran HI saat malam puncak pergantian tahun.

Baca Selengkapnya
500 Drone dan Kembang Api Iringi Malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
500 Drone dan Kembang Api Iringi Malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI

500 Drone dan Kembang Api Iringi Malam Tahun Baru 2024 di Bundaran HI

Baca Selengkapnya
Kapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar
Kapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar

Kapolri Klaim Perayaan Tahun Baru di Indonesia Berjalan Aman dan Lancar

Baca Selengkapnya
FOTO: Ragam Ekspresi dan Antusiasme Warga di Malam Puncak Perayaan Tahun Baru 2024 di Bundaran HI
FOTO: Ragam Ekspresi dan Antusiasme Warga di Malam Puncak Perayaan Tahun Baru 2024 di Bundaran HI

Ragam ekspresi warga tertangkap kamera fotografer merdeka.com saat merayakan malam pergantian Tahun Baru 2024 di Bundaran HI.

Baca Selengkapnya
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita
Uniknya Tradisi Sambut Lebaran di Bengkulu, Bakar Batok Kelapa dengan Penuh Sukacita

Tradisi ini biasa dilakukan oleh masyarakat Suku Serawai yang ada di Bengkulu yang dilaksanakan pada malam menjelang Idulfitri.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan 1.500 Personel Gabungan Siap Siaga Amankan Malam Pergantian Tahun Baru 2024 di Jakarta
FOTO: Penampakan 1.500 Personel Gabungan Siap Siaga Amankan Malam Pergantian Tahun Baru 2024 di Jakarta

Sepanjang Jalan MH Thamrin-Jenderal Sudirman telah dijaga ketat oleh pasukan Brimob jelang perayaan malam tahun baru 2024.

Baca Selengkapnya
Kelakar Jenderal Karyoto soal Kejahatan di Jakarta Jelang Pencoblosan: Sepi Kayak Lebaran
Kelakar Jenderal Karyoto soal Kejahatan di Jakarta Jelang Pencoblosan: Sepi Kayak Lebaran

Polda Metro Jaya mengklaim tindak kejahatan di Jakarta dan sekitarnya terpantau sepi.

Baca Selengkapnya
5 Rekomendasi Pesta Kembang Api di Jakarta Saat Malam Tahun Baru
5 Rekomendasi Pesta Kembang Api di Jakarta Saat Malam Tahun Baru

Jakarta menjadi salah satu kota yang paling meriah dalam merayakan malam pergantian tahun.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"

Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran

Baca Selengkapnya