Sekjen PAN: Tak ada politisi berniat korupsi, yang ada khilaf
Merdeka.com - Stigma korupsi selalu dikaitkan dengan profesi seorang politikus. Wajar saja, karena kasus korupsi yang marak terjadi banyak melibatkan politisi di eksekutif maupun legislatif.
Menurut Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (Sekjen PAN) Eddy Soeparno menegaskan, perilaku koruptif yang marak dimiliki politisi bukan karena niat. Dia merasa sangat yakin bahwa tidak ada pejabat yang dari awal ingin berniat untuk mencuri uang rakyat setelah duduk di jabatannya.
Eddy menilai, banyaknya politisi yang terjerembab korupsi lebih kepada karena kekhilafan. Menurut dia, tidak ada politisi yang sejak awal berniat mencuri uang rakyat sebelum menjadi pejabat.
-
Siapa yang dituduh melakukan korupsi? 'Permintaan kebutuhan operasional Syahrul Yasin Limpo dan keluarganya yang juga didukung dengan petunjuk berupa barang bukti elektronik, chat WA antara terdakwa Syahrul Yasin Limpo dan Imam Mujahidin Fahmid, serta adanya barang bukti antara lain dokumen catatan staf Kementan RI dan bukti kwitansi serta transfer uang pembayaran kebutuhan menteri dan keluarganya.
-
Apa kasus korupsi Eddy Rumpoko? Eddy Rumpoko merupakan terpidana kasus dugaan korupsi dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara oleh Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Surabaya.
-
Siapa yang diduga melakukan korupsi? KPK telah mendapatkan bukti permulaan dari kasus itu. Bahkan sudah ada tersangkanya.
-
Siapa anggota KORPRI? Korps Pegawai Republik Indonesia atau Korpri adalah wadah untuk menghimpun seluruh pegawai Republik Indonesia demi meningkatkan perjuangan, pengabdian, dan kesetiaan pada cita-cita perjuangan bangsa.
-
Siapa yang menyatakan Demokrat tidak akan rujuk? Ketua BPOPKK DPP Partai Demokrat Herman Khaeron mengatakan tidak mungkin partainya memutuskan untuk rujuk kembali dengan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) mendukung Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai capres-cawapres di Pilpres 2024.
-
Siapa yang menolak jadi jenderal? Bambang Widjanarko adalah Seorang Perwira KKO, kini Marinir TNI AL Dia menjadi ajudan presiden Sukarno tahun 1960-1967.
"Dan dari awal pun pasti ketika dilantik tidak ada yang mau korupsi. Saya melihat yang bersangkutan lebih kepada khilaf daripada dia sudah berniat untuk korupsi dan penyelewengan lainnya. Tetapi kita tidak bisa analisa kenapa, kita tidak bisa generalisir kenapa sampai orang melakukan itu. Tapi saya memandang itu lebih pada kekhilafan orang itu ketimbang sengaja dari awal," ujar Eddy ketika berbincang dengan merdeka.com di ruang kerjanya di Kantor DPP PAN, Jalan Senopati No. 133, Jakarta Selatan, Kamis (12/11) pekan lalu.
Eddy juga melihat jika perilaku koruptif itu harusnya dikembalikan kepada komitmen diri masing-masing. Namun sekali lagi, dia menegaskan, tidak ada politisi yang memang berniat dari awal untuk melakukan korupsi.
"Ya itu enggak tahu ya. Itu kembali pada komitmen pribadi masing-masing. Situasinya juga kita tidak tahu apa yang terjadi pada dirinya, tapi menurut saya dari awal itu tidak ada politisi yang ketika dia maju berniat untuk korupsi. Itu tidak ada," tegas dia.
Menurut Eddy, korupsi mempunyai hubungan lurus dengan keputusan politik setiap politisi yang menjabat (baik wali kota, bupati, gubernur maupun anggota DPR/DPRD). Sebab, dalam pengamatannya, peluang korupsi selalu terjadi dalam kebijakan yang dibuat.
"Kebijakan itu mestinya terutama dari segi keputusan politik yang dibuat andaikata itu keputusan kemudian dipandang merugikan masyarakat," tutur dia.
Partai Amanat Nasional (PAN) jadi salah satu partai yang elitenya paling sering dikaitkan dengan korupsi. Tiga ketua umum PAN dikaitkan dengan kasus korupsi yang sedang diusut oleh KPK.
Soetrisno Bachir misalnya, sempat terbelit kasus korupsi pengadaan alat kesehatan di Departemen Kesehatan. Kala itu, Soetrisno Bachir disebut menerima uang Rp 1,4 miliar yang diberikan oleh adik iparnya, Nuki Syahrun, yang diduga hasil korupsi proyek pengadaan alat kesehatan dan perbekalan dalam rangka wabah flu burung tahun anggaran 2006, di Direktorat Bina Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan.
Namun Soetrisno membantah terlibat kasus korupsi dengan tersangka adik Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan. Soetrisno menyatakan bahwa uang itu adalah pinjaman yang dikembalikan kepadanya.
Sementara Hatta Rajasa pernah terbelit kasus dugaan korupsi hibah kereta dari Jepang tahun 2006 lalu. Hatta saat itu menjabat sebagai Menteri Perhubungan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Bahkan anak buahnya, Dirjen Perkeretapian Kementerian Perhubungan Soemino Eko sudah masuk bui.
Selanjutnya Zulkifli Hasan diterpa kasus korupsi pembebasan lahan di Pemprov Riau. Zulkifli sudah diperiksa KPK sebagai saksi. Dia disebut permudah pengurusan pembebasan lahan yang membelit Gubernur nonaktif Riau, Annas Maamun. Namun Zulkifli tegas membantah ketelibatannya dalam korupsi Annas tersebut. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurutnya, bodoh kalau seorang ketua umum akan membubarkan partai akibat kader bermasalah.
Baca SelengkapnyaPaloh, pernyataan tersebut justru untuk memberikan semangat anti-korupsi kepada seluruh kader Partai Nasdem.
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Mahfud menanggapi alasannya bersedia dicalonkan sebagai cawapres di Pilpres 2024 dari partai politik yang kadernya terjerat korupsi.
Baca SelengkapnyaKetum PAN Janji Tak akan Minta Proyek ke Calon Kepala Daerah bila Menang Pilkada 2024
Baca SelengkapnyaSurya Paloh meyakini, jabatan atau pun kursi menteri bukanlah segalanya
Baca SelengkapnyaJK mengatakan, partai politik didirikan sebagai kendaraan politik untuk mendapatkan kekuasaan dan kewenangan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh memahami penyusunan komposisi kebijakan menjadi hak prerogratif Prabowo Subianto sebagai Presiden RI
Baca SelengkapnyaPolri diharapkan menjalankan fungsinya untuk mengamankan pemilu agar damai.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Pilkada diserahkan pada junior di partai, ia menyatakan tak ada masalah siapapun terpilih di Pilkada.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaEtika Jokowi sebagai presiden dipertanyakan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP menggelar konsolidasi kader di Hotel Padma Kota Semarang, Selasa (15/8) malam.
Baca Selengkapnya