Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Selamat Datang di Sepaku dan Samboja

Selamat Datang di Sepaku dan Samboja Liputan Khusus Ibu Kota Baru. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Dua wilayah. Kecamatan Sepaku dan Samboja. Berjarak sekitar 55,6 kilometer antar keduanya. Lokasinya persis di sebagian Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU)dan Kutai Kartanegara (Kukar). Masih berselimut banyak hutan, wilayah itu ditetapkan menjadi lokasi ibu kota baru.

Penetapan lokasi ibu kota baru diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Senin siang 26 Agustus 2019. Datang pula Isran Noor, gubernur Kalimantan Timur. Rona wajahnya tampak sumringah. Pengumuman itu bikin dirinya bangga. Dua wilayah itu diungkapkan dirinya.

Luasan Kecamatan Samboja 1.045,9 kilometer persegi. Masuk wilayah Kukar. Memiliki kawasan pesisir dengan jumlah penduduk tercatat 63.781 jiwa. Tersebar di empat desa dan 19 kelurahan.

Adanya fasilitas militer menjadi salah satu penunjang di Kodam VI Mulawarman. Lokasi ini digadang jadi pusat latihan tempur tiga matra TNI. Kemudian direncanakan menjadi Pusat Komando Wilayah Gabungan III. Berlokasi di Amborawang Darat, berjarak 16 kilometer dari jalan KM 38.

Berdiri di depan pintu gerbang pusat latihan Kodam VI Mulawarman. Tampak seperti tidak terurus. Ada beberapa deretan rumah warga, di depan gerbang. Lalu lintas kendaraan tidak begitu ramai.

"Pusat latihan militer itu luasnya 724 hektare," kata Lurah Amborawang Darat Surianto, mengawali perbincangan bersama merdeka.com di kantornya, Rabu pekan lalu.

liputan khusus ibu kota baru©2019 Merdeka.com

Lokasinya cukup strategis. Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makassar. Rencananya ada 40 hektare lagi lahan segera dibebaskan buat bangun pusat pelatihan. "Sekarang memang pusat latihan. Dalam waktu dekat, jadi pusat latihan tempur. Apakah sebagai penunjang ibu kota baru, saya belum begitu paham," ujar Surianto.

Surianto warga asli Amborawang Darat. Lahir dan besar di sana, membuat dia ingat betul awal lahan itu berdiri pusat latihan TNI AD Kodam VI Mulawarman. Sekitar tahun 1976, lokasi ini merupakan lahan bekas pengeboran minyak perusahaan HUFFCO Indonesia atau Huffington Company Indonesia. Sebuah perusahaan didirikan pengusaha minyak asal Texas, dan kini menjadi nama Virginia Indonesia Company (VICO).

Sekian lama, lahan eks pengeboran menganggur dilirik TNI. Kemudian disulap menjadi pusat latihan Kodam VI Mulawarman di tahun 2008. Bahkan Panglima TNI Marsekal Hadi Djahjanto sempat meninjau lokasi pada 8 Agustus 2019 lalu. Walau belum tahu persis kapan pembangunan pusat latihan tempur dimulai.

Rencana pembangunan pusat latihan dibenarkan Kepala Penerangan Kodam VI Mulawarman, Kolonel Kavaleri Dino Martino. Kondisi sekarang sedang pembangunan markas komando. Dia pun juga menunggu keputusan Markas Besar TNI terkait keputusan jadi pusat Koordinasi Gabungan Wilayah Pertahanan.

Terkait Samboja sebagai lokasi ibu kota baru, Dino menegaskan pasukan Kodam VI Mulawarman siap terlibat. Upaya itu bahkan sedang dibahas Lemhanas di Balikpapan. Salah satu agenda terkait persiapan TNI dan Polri tentang keputusan ibu kota akan di Kalimantan Timur," demikian Dino.

"Lokasinya memang strategis, dekat Selat Makassar. Tapi soal nantinya Puslatpur berkembang lagi, terkait ibu kota negara, itu nanti menjadi keputusan Mabes TNI," ungkap Dino.

Hitungan Presiden Jokowi untuk total kebutuhan ibu kota baru kurang lebih Rp 466 triliun. Memakan 19 persen biaya dari APBN. Sisanya kerja sama pemerintah dan badan usaha serta investasi langsung swasta dan BUMN.

Sudah tiga tahun terakhir pemerintah melakukan studi. Hasil kajian menyimpulkan dua lokasi itu layak. Dengan alasan, minim risiko bencana alam bahkan berada di tengah Indonesia.

Alasan berikutnya, lokasi itu berdekatan dengan wilayah perkotaan berkembang, yaitu Balikpapan dan Samarinda. Dengan lahan mencapai 180 ribu hektare, lokasi ibu kota baru ini dianggap memiliki infrastruktur relatif lengkap.

infografis calon ibu kota baru©2019 Merdeka.com

Kondisi Sepaku

Butuh waktu lebih kurang 1,5 jam menuju Sepaku dari Samboja melalui jalur darat. Terletak dalam wilayah Kabupaten PPU. Lokasi Sepaku berbatasan dengan Kabupaten Kukar. Di tahun 1975, ini menjadi wilayah transmigrasi. Banyak warga asal Pulau Jawa hidup sampai kini. Mereka rata-rata menjadi petani.

Luas wilayah Sepaku 1.172,36 kilometer. Memiliki empat kelurahan dan 11 desa, dengan jumlah penduduk sekitar 36.300 jiwa. "Mereka para ahli pertanian, bekerja sebagai petani sawit, karet, padi dan palawija," jelas Camat Sepaku, Risman Abdul.

Risman sudah 18 tahun menjadi Lurah dan 6 tahun jadi Camat Sepaku. Selama itu pula dia merasa masyarakat di sana hidup rukun berdampingan. Baik keturunan Jawa, Bugis, Paser sampai Kalimantan Selatan.

Pusat pemerintahan kecamatan Sepaku berada di poros Jalan Negara Sepaku. Perjalanan dari Samboja menuju Sepaku tidak semuanya mulus. Ada banyak temuan selama perjalanan.

Berjarak sekitar 500 meter dari simpang tiga KM 38, ada sekelompok monyet liar berjejer di kiri kanan jalan, dengan latar belakang hutan sengon. Hanya sekitar satu kilometer jalan aspal lumayan mulus. Selebihnya tidak. Padahal masuk jalan provinsi.

Ada 5 titik aspal mengelupas hingga berlubang parah. Serta dua titik perbaikan jalan dengan peningkatan beton bertulang.

Hutan lebat sepanjang perjalanan. Sebagai kawasan hutan lindung, maupun sebagai area hutan wisata. Tidak sedikit juga hamparan kebun sawit, di tengah hutan, saat memasuki kawasan Semoi.

liputan khusus ibu kota baru©2019 Merdeka.com

Sepanjang perjalanan, jangan berharap menemukan SPBU. Hanya ada pedagang bensin eceran. Itupun jual Premium. Jenis Pertalite dan Pertamax, sangat langka. Iring-iringan truk sawit, trailer pengangkut alat berat, truk tangki bensin, sering dijumpai berpapasan di jalan.

Ada kekhawatiran bagi masyarakat sekitar dengar putusan ibu kota baru. Arif, warga setempat, mengaku tahu informasi dari media televisi. Keputusan itu ditakutkan merusak hutan. Meski dia juga berharap adanya perbaikan jalan.

"Tadi kan sudah lihat sendiri bagaimana kondisi jalannya? Yang ditakutkan, soal hutan. Hutan ini kan paru-paru dunia, khawatirnya habis," ujar Arif saat ditemui.

Berada di kawasan kantor Camat Sepaku, lalu lintas kendaraan cenderung sepi. Kecuali memasuki kawasan Pasar Rabu, berlokasi di Jalan Negara KM 42. Di sana jadi denyut nadi perekonomian masyarakat Sepaku. Suasana cukup ramai, baik siang dan malam hari.

Jangan khawatir untuk sinyal selular. Semua provider begitu mentereng melayani telekomunikasi masyarakat Sepaku. Baik itu sinyal 2G, 3G maupun 4G. Sekaligus menunjukkan Sepaku bukan kawasan terisolir.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Eks Kepala Bappenas Ungkap Sederet Riset yang jadi Pertimbangan Ibu Kota Pindah ke IKN
Eks Kepala Bappenas Ungkap Sederet Riset yang jadi Pertimbangan Ibu Kota Pindah ke IKN

Mantan Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengungkapkan riset pertimbangan ibu kota pindah ke IKN.

Baca Selengkapnya
BPBD Ungkap Tiga Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
BPBD Ungkap Tiga Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

BPBD Provinsi Jakarta mengungkapkan tiga sumber ancaman gempa di Jakarta

Baca Selengkapnya
Kota Tier Tiga Rekomendasi Buat Jadi Tempat Pensiun
Kota Tier Tiga Rekomendasi Buat Jadi Tempat Pensiun

Ada beberapa kota tier tiga yang bisa jadi opsi untuk pensiun loh.

Baca Selengkapnya
Ini Titik Tengah Wilayah Indonesia
Ini Titik Tengah Wilayah Indonesia

Pulau Ambo menjadi wilayah tengah Indonesia. Dia masuk dalam wilayah Kabupaten Mamuju. Dan berada di tengah Selat Makassar.

Baca Selengkapnya
Weekend di Banyuwangi, Kapolri: Sangat Indah, Cocok untuk Olahraga Sepeda
Weekend di Banyuwangi, Kapolri: Sangat Indah, Cocok untuk Olahraga Sepeda

Kapolri yang juga ketua umum PB Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) hadir di Banyuwangi antara lain untuk melepas Tour of Kemala.

Baca Selengkapnya
Eksotisme Desa Wisata Bira Tengah Sampang, Bebas Polusi Udara Cocok untuk Healing
Eksotisme Desa Wisata Bira Tengah Sampang, Bebas Polusi Udara Cocok untuk Healing

Desa Wisata Bira Tengah cocok jadi obat penat dari hiruk pikuk perkotaan.

Baca Selengkapnya
Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui
Dekat dengan Pusat Gempa, Ini 6 Fakta Wilayah Bayah di Lebak yang Jarang Diketahui

Dekat dengan pusat gempa, ternyata Bayah punya 6 fakta ini yang jarang diketahui.

Baca Selengkapnya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya
Menteri Sandiaga Bakal Setop Izin Pembangunan Hotel, Ini Alasannya

Kebijakan yang disiapkan juga menyangkut fasilitas akomodasi pariwisata yang tidak memiliki aspek berkelanjutan.

Baca Selengkapnya
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi
Melihat Keindahan Kampung Stabelan di Boyolali, Jaraknya Hanya 3 Km dari Puncak Gunung Merapi

Di luar ancaman yang begitu nyata dari letusan Gunung Merapi, kampung ini memiliki keindahan alam yang memukau.

Baca Selengkapnya
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat
BMKG Luruskan Informasi soal Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu: Bukan Berarti Dalam Waktu Dekat

Makna kalimat tinggal menunggu waktu muncul lantaran Selat Sunda dan Mentawai-Siberut memang dalam kondisi geografis yang dapat memicu gempa besar.

Baca Selengkapnya
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja
Analisis BMKG: Gempa Bumi Megathrust di Indonesia Hanya Tinggal Menghitung Waktu Saja

Bahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang
Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang

Mengenal Sesar Cileunyi-Tanjungsari Pemicu Gempa Sumedang

Baca Selengkapnya