Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Serangan Fajar Prajurit Nakal

Serangan Fajar Prajurit Nakal Ilustrasi mayat. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Menjelang matahari terbit, Jusni dan Ari Amir baru saja selesai pesta di Kafe Dragon Star, Jakarta Utara. Berjalan bersama menuju pintu keluar, mendadak hantaman botol bir mendarat di kepala Jusni. Mereka tidak kenal para pelaku. Hanya mencoba menyelamatkan diri. Segala upayanya dilakukan justru berakhir sia-sia.

Perkelahian tidak dapat dielakkan. Jusni dan Amir mencoba melawan. Tidak jelas alasan pengeroyok pada jam 5 pagi itu. Saat perkelahian terjadi, tiba-tiba salah seorang pengeroyok berteriak. "Cabut pistol!"

Seketika tubuh Jusni dan Amir gemetar. Menyadari bahwa lawan dihadapi bukan orang sembarangan. Beberapa di antara pelaku memang berpotongan cepak.

Mencoba minta perlindungan petugas keamanan bar pun tidak diindahkan. Petugas keamanan kafe terus berkelit. Merasa tidak bisa bantu karena yang dihadapi kedua pemuda itu adalah para anggota TNI. Jusni dan Amir kemudian lari berpencar.

Pelaku belakangan terungkap bernama Oky Abriansyah, seorang tentara berpangkat Letnan Dua (Letda). Saat kejadian awal, Oky bersama tiga orang temannya. Satu tentara dan dua lainnya sipil. Situasi pun makin keos. Oky pagi itu benar-benar terbakar emosi dan memanggil kawan tentara lainnya.

Tidak butuh waktu lama, rekan sejawat Oky tiba. Total ada 11 prajurit TNI berkumpul untuk menghabisi Jusni dan Amir hari itu. Mereka dibagi dua tim untuk mengejar.

Amir mencoba kabur ke atas kafe. Para pelaku pengeroyokan itu mengejar, kemudian menghabisi korban di tangga. Kondisi Amir naas. Gigi patah, muka bengkak dan hidungnya berdarah, akibat pukulan bertubi-tubi.

Puas korban tak berdaya, para pelaku kemudian mencari Jusni. Pemuda 24 tahun lari ke arah gang. Setibanya dekat Masjid Jamiatul Islam, Jusni dihampiri empat pelaku menaiki dua motor berboncengan.

Motor pertama berhenti tepat di depan Jusni. Seorang pelaku turun, mendekati sambil menunjuk ke arah Jusni. Tidak lama kemudian, satu motor lagi menabrak bagian tubuh belakang korban. Jusni terjatuh. Tanpa pikir panjang, satu per satu para pelaku gantian memukul.

Kejadian sekitar pukul 6 pagi itu sangat menyeramkan. Jusni mendapat pukulan bertubi-tubi. Tak lama kemudian, para pelaku lainnya datang. Puas menghabisi Amir, mereka lanjut memukuli Jusni.

Tidak hanya memakai tangan kosong. Bangku kayu di sekitar lokasi kejadian menjadi alat untuk menyiksa korbannya. Seakan tidak kenal ampun, para prajurit TNI itu terus menghajar Jusni yang sudah tidak berdaya. Jusni hanya tersungkur tidak bisa melawan.

Penyiksaan ternyata belum usai. Jusni kemudian dibawa ke mes perwira Yonbekang 4/Air di Jalan Enggano. Kembali Jusni dihabisi di dalam. Terus disiksa dalam kondisi yang tidak berdaya. Kurang lebih penyiksaan terjadi selama 30 menit.

Sekitar pukul 8 pagi, korban dijemput rekannya. Kemudian para prajurit TNI pelaku pengeroyokan membawa korban ke RSUD Koja, Jakarta Utara. Kondisi Jusni sudah koma. Pada 9 Februari 2020, itu dia menjalani perawatan. Selang empat hari kemudian, Jusni mengembuskan napas terakhir.

Pengeroyokan dilakukan anggota TNI menjadi perhatian khusus Staf Divisi Hukum Kontras, Andi Muhammad Rezaldy. Mereka baru beberapa pekan lalu mendapat laporan dari keluarga. Andi menyebut Jusni baru tiga bulan berada di Jakarta. Kala itu Jusni akan melakukan pelayaran.

Berdasarkan hasil pendalaman, Andi menyebut Jusni mengalami luka di kepala, lebam di wajah, dan lima luka sabetan di badan. Berbagai luka tadi membuat kondisi Jusni semakin sulit. Tubuhnya terus sakit akibat pengeroyokan dilakukan para anggota TNI yang tercatat berada di wilayah Pangdam Jaya.

Terkait kasus ini, KontraS meminta Pangdam Jaya sebagai komandan tertinggi di teritorial wilayah Jakarta harus meminta maaf atas peristiwa yang dialami Jusni dan kawan-kawannya. Serta melakukan evaluasi agar peristiwa penyiksaan ini tidak kembali berulang. KontraS juga mendesak auditor militer mengakomodir dampak psikologis dan ekonomi dari keluarga korban dengan menyertakan permohonan restitusi dalam proses penuntutan di persidangan.

Seluruh pelaku dari Prajurit TNI sudah diamankan. pada 17 November 2020, mereka sudah menjalani sidang militer. KontraS mendesak proses berlangsung adil dan harus diberi hukuman pemecatan kepada pelaku pengeroyokan Jusni dan Amir. "Proses ini sudah masuk ke pengadilan militer, maka para penuntut harus menuntut dengan hukuman berat, ditambah dengan pemberhentian kepada para pelaku secara tidak hormat," kata Andi.

Dalam persidangan, Letda Oky dan Serda Mikhael Julianto Purba terancam mendapat hukuman pemecatan. Oky juga dikenakan hukuman penjara 2 tahun. Sedangkan Mikhael terancam pencaja 1,5 tahun.

Sedangkan para pelaku lain, adalah Letda Cba Edwin Sanjaya, Serka Endika M Nur, Sertu Junedi, Serda Erwin Ilhamsyah, Serda Galuh Pangestu, Serda Hatta Rais, Serda Prayogi Dwi Firman Hanggalih, Praka Yuska Agus Prabakti, dan Praka Albert Panghiutan Ritonga. Para pelaku diancam hukuman 1-2 tahun penjara. Para pelaku menjalani proses persidangan yang berlangsung di Pengadilan Militer II/08 Jakarta.

Kondisi ini belum membuat kubu Jusni puas. KontraS selaku perwakilan menyayangkan rendahnya tuntutan Oditur Militer terhadap 11 anggota TNI atas dugaan penganiayaan berujung kematian Jusni.

"Rendahnya tuntutan ini membuktikan bahwa proses persidangan yang berjalan tidak objektif dan tidak adil," kata Andi menegaskan.

(mdk/ang)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Fakta di Balik Aksi Warga Cegah Gerombolan Motor yang Teror Kampung di Cisolok
Fakta di Balik Aksi Warga Cegah Gerombolan Motor yang Teror Kampung di Cisolok

Kondisi seketika mencekam karena dua dari gerombolan itu mengacungkan senjata api.

Baca Selengkapnya
Enam Anggota TNI Ditetapkan jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud
Enam Anggota TNI Ditetapkan jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud

Denpom IV/Surakarta menetapkan enam prajurit TNI sebagai tersangka penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Baca Selengkapnya
Gerombolan Pemotor Berseragam Hitam dan Bersenjata Tajam Bikin Teror di Jakut, Satu Warga Dibacok
Gerombolan Pemotor Berseragam Hitam dan Bersenjata Tajam Bikin Teror di Jakut, Satu Warga Dibacok

Polisi memburu pelaku setelah mengantongi identitas.

Baca Selengkapnya
Kronologi Geng Mekarsari Family Bacok & Injak Remaja di Jalanan Cimanggis, Dikira Lawan Tawuran
Kronologi Geng Mekarsari Family Bacok & Injak Remaja di Jalanan Cimanggis, Dikira Lawan Tawuran

Korban jadi sasaran keberingasan geng tersebut. Padahal saat kejadian, dia baru saja pulang main game online dengan teman-temannya.

Baca Selengkapnya
Polisi Buru Pemotor Penyiram Air Keras ke Sejoli di Cengkareng
Polisi Buru Pemotor Penyiram Air Keras ke Sejoli di Cengkareng

Tim gabungan dari Unit Reskrim Polsek Cengkareng dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat tengah memburu pelaku penyiraman air keras tersebut.

Baca Selengkapnya
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi

Para relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tegas Kasad Maruli Anggota TNI Serang Polres Jayawijaya: Anak Muda Emosi Sesaat
VIDEO: Tegas Kasad Maruli Anggota TNI Serang Polres Jayawijaya: Anak Muda Emosi Sesaat

Maruli menilai penyerangan ini karena emosi sesaat prajurit muda

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali
15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Pengeroyokan Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali

Kasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.

Baca Selengkapnya
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan
FOTO: Polisi Bekuk Pelaku Tawuran Antar Geng yang Tewaskan 1 Orang, Celurit-Celurit Panjang Diamankan

Tawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.

Baca Selengkapnya
15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal

Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks

Baca Selengkapnya
Bikin Ngeri, Ini Fakta di Balik Kasus Penganiayaan Dua Warga di Banyumas
Bikin Ngeri, Ini Fakta di Balik Kasus Penganiayaan Dua Warga di Banyumas

Berawal dari adu mulut, korban dikejar pelaku hingga masuk rumah warga.

Baca Selengkapnya
Anggota TNI di Bali Diserang Lemparan Batu Oleh Sekelompok Orang di Lapangan Futsal, Ini Cerita Lengkapnya
Anggota TNI di Bali Diserang Lemparan Batu Oleh Sekelompok Orang di Lapangan Futsal, Ini Cerita Lengkapnya

Lemparan batu mengenai kening dan pipi Serd STV hingga memar dan dibawa ke rumah sakit.

Baca Selengkapnya