Seruan boikot dari Oxford
Merdeka.com - Hawa dingin Rabu pekan lalu masih membekap Kota Oxford, Inggris. Namun suasana gerah meliputi Christ Church College, salah satu kampus di lingkungan Universitas Oxford, perguruan tinggi paling uzur sejagat setelah Universitas Paris.
Maklum saja, hari itu ada diskusi membahas proposal mosi memboikot seluruh perusahaan dan institusi Israel. Salah satu nara sumber adalah George Galloway, anggota parlemen Inggris penyokong setia Palestina. Politikus dari Partai Buruh ini terlambat setengah jam.
Meski begitu, dia berpidato berapi-api mengutuk kekejaman Israel terhadap rakyat Palestina. Di tengah sambutan, Eylon Aslan-Levy, mahasiswa dari Brasenose College, memotong. Pemuda keturunan Yahudi lahir dan besar di Inggris ini lebih setuju konflik Palestina-Israel diselesaikan lewat perundingan.
-
Siapa yang mengutuk keputusan Israel? Pemerintah Indonesia mengutuk keputusan Parlemen Israel (Knesset) yang melarang operasi UNRWA di wilayah Israel.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
-
Kenapa boikot dilakukan? Secara umum, boikot dilakukan oleh sekelompok orang dalam rangka memprotes suatu hal yang tidak semestinya harus berubah.
-
Siapa saja yang mendukung Palestina? Banyak pihak yang menulis kata-kata untuk Palestina sebagai bentuk dukungan agar tercipta perdamaian antara Isreal dan Palestina.
-
Kenapa MUI mendorong boikot produk Israel? 'Mengapa boikot? Karena hasil penjualan, pasti diberikan manfaatnya bagi Israel. Karena ini dengan boikot, maka kita bisa memperlemah ekonomi Israel agar tidak menyerang-nyerang lagi,' ungkap Ketua MUI.
-
Kenapa orang boikot produk Israel? 'Ini bukanlah boikot langsung, melainkan perasaan tidak senang yang mendalam terhadap konflik yang terjadi,' kata Putra Kelana di Medan kepada Al Jazeera.Ia menyatakan bahwa aksi tersebut dilakukan karena ia tidak bisa pergi langsung ke Gaza untuk melawan aksi militer yang terjadi di sana. Jadi, boikot tersebut adalah bentuk dukungannya untuk tidak menggunakan produk yang terafiliasi konflik Israel.
Tanya jawab singkat berlangsung. "Apakah kamu orang Israel? tanya Galloway. Selepas Levy mengiyakan, Galloway turun dari podium dan keluar dari ruang diskusi. "Saya tidak mengakui Israel dan saya tidak mau berdebat dengan orang Israel," kata Galloway, seperti dilansir surat kabar the Guardian, Sabtu pekan lalu. Hadirin pun riuh, ada yang mencemooh tindakan rasis Galloway, sebagian bertepuk memberi dukungan.
Selama dua pekan terakhir, Persatuan Mahasiswa Universitas Oxford (OUSU) memberi kesempatan diskusi soal mosi anti-Israel itu. Namun sebagian besar tidak memperoleh keputusan. Sebab itu, hari ini seluruh mahasiswa memberikan suara apakah menyokong mosi itu.
Mosi ini nantinya bakal dibawa dalam pertemuan nasional seluruh mahasiswa Inggris di Kota Sheffield, April mendatang. Kongres itu akan menetapkan apakah mereka ikut mendukung gerakan boikot, menjual saham, dan saksi (BDS). Ini sebagai protes terhadap kekejaman negara Zionis itu terhadap rakyat Palestina.
Mahmud Naji dari Christ Church College yang mengundang Galloway terkejut dengan tindakan lelaki 69 tahun itu. Dia tadinya berpikir Galloway siap berdebat. "(Ternyata) tujuan utamanya dia ingin menunjukkan dia mendukung gerakan boikot."
Gerakan BDS mendesak seluruh dunia memboikot semua produk Israel, termasuk sayur, buah, kosmetik, dan perusahaan-perusahaan menjalin bisnis dengan Israel.
Pada April tahun lalu, perusahaan ritel makanan terbesar kelima di Inggris, the Co-operative Group, menjadi supermarket menjadi pusat belanja terbesar di Eropa yang menghentikan pasokan dari perusahaan-perusahaan menjual produk dari permukiman Yahudi di Tepi Barat.
Para penggagas dan pendukung mosi di Universitas Oxford mengaku mendapat ancaman melalui surat elektronik. Alhasil, sebagian menarik sokongan dan sejumlah pengusul meminta nama mereka tidak diumumkan. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Eskalasi terbaru di Jalur Gaza dipicu serangan Hamas ke wilayah Israel pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaMahasiswa IPB di Bogor menangis saat mengikuti aksi Solidaritas Palestina. Mereka menuntut genosida yang dilakukan Israel ke Gaza distop.
Baca SelengkapnyaGelombang unjuk rasa pro-Palestina yang dilakukan mahasiswa dari berbagai kampus di Amerika Serikat telah meluas hingga ke Paris, Prancis.
Baca SelengkapnyaPenolakan terhadap produk tersebut tak lepas dari perang yang dilakukan Israel kepada Hamas di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaSemakin sedikit dukungan terhadap Israel, maka semakin mudah untuk menekan Israel dan menghentikan konflik di Palestina.
Baca SelengkapnyaSejumlah produk Israel yang diboikot rupanya sebagian besar sudah tak asing bagi masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaAksi nyata ini membuktikan komitmen Indonesia dalam mendukung hak-hak dan kesejahteraan rakyat Palestina.
Baca SelengkapnyaDemo bela Palestina di berbagai kampus di AS meningkat dalam beberapa pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaUnjuk rasa pro-Palestina di kampus-kampus besar Amerika Serikat terus menyebar luas.
Baca SelengkapnyaSeruan boikot seperti ini berpotensi mengganggu psikologis hak konsumen.
Baca SelengkapnyaHarus dicari jalan yang lebih masuk akal agar kekerasan terhadap Palestina bisa dihentikan.
Baca SelengkapnyaSurvei Global: 1 dari 3 Orang di Dunia Boikot Produk karena Perang Israel di Gaza, Termasuk Orang Indonesia
Baca Selengkapnya