Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Setengah hati tinggalkan Megawati

Setengah hati tinggalkan Megawati Megawati Soekarnoputri. Merdeka.com / Dwi Narwoko

Merdeka.com - Gubernur Basuki Tjahaja Purnama akrab disapa Ahok memutuskan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 melalui jalur independen. Keputusan itu ia mantapkan setelah malam sebelumnya disambangi relawan TemanAhok di kediamannya. Namun pernyataannya seolah berbanding terbalik dengan sikapnya memilih jalur independen. Ahok seolah tak mau melepas dukungan Megawati Soekarnoputri lewat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Raut mukanya pasrah ketika dia memberikan keterangan kepada wartawan sudah menunggunya di Lobby Gedung Balaikota Jakarta. Pundaknya seolah turun ketika dia memberikan pernyataan itu. "Mereka (TemanAhok) tanya bapak lebih dukung mana? Saya bilang kalau berbicara secara politik, saya ikut partai dong ibaratnya mobil lengkap, calon cocok," ujar Ahok menirukan perkataannya kepada TemanAhok soal pertemuannya Minggu malam lalu.

"Tapi kalau bicara semangat kalian, agar kepercayaan kalian tak runtuh pada politisi, kalau kalian bisa memenuhi isi ulang, silakan masukkan nama Heru," kata Ahok.

Pernyataan-pernyataan itu kemudian menunjukkan Ahok masih berharap dukungan Partai Politik. Apalagi mantan Bupati Belitung ini juga kerap menyebut Partai besutan Megawati. Kedekatannya dengan Megawati membuat Ahok yakin mendapat tiket emas buat maju dalam pertarungan Pilkada nanti. Namun sampai saat ini PDI Perjuangan belum juga mengambil sikap mendukung atau mengusung kadernya untuk Pilgub nanti.

Ahok boleh saja berharap, namun di lain sisi, isu dukungan itu juga membuat TemanAhok akhirnya mengambil sikap nyata. Minggu malam kemarin adalah puncak pertemuannya dengan suami Veronika Tan itu. Kepada Ahok, mereka mendesak agar segara menunjuk calon pendampingnya untuk mempersiapkan verifikasi data di Komisi Pemilihan Umum nanti.

"Kami menyampaikan bahwa waktu sudah semakin sempit sehingga mau tidak mau kami harus dapat nama calon wakil malam itu juga," ujar juru bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas dalam keterangan diterima merdeka.com melalui pesan WhatsApp semalam.

Namun keputusan Ahok untuk melupakan dukungan PDI Perjuangan seolah setengah hati. Dia justru masih berharap adanya partai bakal mendukungnya sebagai modal mencalonkan diri nanti. "Lalu saya katakan, saya ngerti ini risiko, bisa bisa kalian kalau tak terkumpul, lalu partai marah dan tak calonkan saya, artinya saya tidak bisa nyalon lagi, saya selesai di Oktober 2017," kata Ahok.

Meski akhirnya luluh untuk mengikuti dan tak mau mengecewakan pendukungnya, Ahok pun pasrah jika nanti tak ada partai mendukungnya. Bahkan dia menerima segala kemungkinan bakal terjadi. Misal gagal maju sebagai calon gubernur. "Kalau partai marah, artinya partainya gak calonkan saya," ujarnya. Bagi dia memang tak masalah maju dari jalur independen, namun dia meminta keseriusan relawannya untuk bekerja terhitung dia memutuskan maju tanpa dukungan partai. "Saya pertaruhkan ini semua tetapi kalian juga kerja benar. Kalau kerja benar ya saya ikut independen,".

Awalnya Ahok memang memberikan pilihan menyebut Djarot Saiful Hidayat yang kini sebagai wakilnya untuk duet dalam Pilkada DKI 2017. Namun nama Djarot justru dimentahkan TemanAhok karena harus memutuskan seminggu kemudian. Djarot pun saat dikonfirmasi menyerahkan pilihannya kepada Ahok. Sebagai kader partai dia justru menegaskan akan mengikuti perintah partai tempatnya bernaung.

"Saya masih percaya betul bahwa negara yang demokratis membutuhkan partai politik," kata Djarot.

Keputusan Ahok maju lewat jalur independen pun membuat Megawati bereaksi. Setelah bertemu dengan Ahok dalam acara acara Konferensi Tingkat Tinggi Organisasi Konferensi Islam (KTT OKI), Megawati memanggil Ketua Dewan Pimpinan Daerah, Prasetyo Edi Marsudi dan Djarot ke kediamannya di Jalan Teuku Umar. Prasetyo pun mengakui pertemuan dengan Megawati di Teuku Umar ialah membicarakan Pilgub DKI.

Ada rencana, PDI Perjuangan bakal mengusung nama kadernya buat Pilgub DKI. Apalagi partai dengan ketua umum Megawati itu juga punya modal buat mengusung tanpa koalisi partai. "Karena PDIP itu bisa maju," kata Prasetyo. Dia pun mengatakan jika penjaringan bakal dilakukan April nanti. "Kalau sudah selesai dan serahkan ke DPD," ujarnya.

TemanAhok pun sadar resiko bakal dihadapi Ahok memilih jalur independen, salah satunya ialah membuka babak baru perseteruan dengan partai politik. Namun di balik itu, TemanAhok justru memiliki semangat karena Ahok justru masih menjaga konsistensinya untuk tidak menggandeng partai karena diyakini memiliki banyak syarat. "Buat kami itu suatu kehormatan tetapi juga beban berat agar tidak mengecewakan beliau," ujar Juru Bicara TemanAhok, Amalia Ayuningtyas melalui keterangan tertulis melalui WhatsApp semalam.

(mdk/arb)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO:  Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies
VIDEO: Di Tengah Isu 01 & 03 Bergabung, Ahok Blak-blakan Mega Tolak Dukung Anies

Ahok mengatakan penolakan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mendukung capres Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara
Cerita di Balik Pengunduran Diri Ahok dari Komut Pertamina Singgung Megawati Rela Masuk Penjara

Ahok memutuskan untuk mundur dari Komut Pertamina untuk berkampanye memenangkan Ganjar-Mahfud

Baca Selengkapnya
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI
Ahok Ungkap Jokowi Pernah Memintanya Mundur dari Pencalonan Gubernur DKI

Ahok menceritakan hanya Megawati yang mendukungnya sebagai Cagub DKI.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri
VIDEO: Yunarto Blak-blakan Dua Sisi di Balik Megawati Soekarnoputri "Keras Kepala & Lentur"

Yunarto juga mengomentari munculnya nama Pramono Anung, sosok yang dekat dengan Jokowi

Baca Selengkapnya
VIDEO: Megawati Tunjuk Tunjuk Ahok Tutup Mulut Perintah Ketum, Selotip, Nyerocos Aja!
VIDEO: Megawati Tunjuk Tunjuk Ahok Tutup Mulut Perintah Ketum, Selotip, Nyerocos Aja!

Megawati Soekarnoputri mengumumkan para calon kepala daerah untuk menghadapi Pilkada Serentak 2024.

Baca Selengkapnya
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina
Megawati Ungkap Alasan Ahok Mundur dari Komisaris Utama Pertamina

Ahok mundur dari Komisaris Utama Pertamina pada masa kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP
VIDEO: Momen Ahok Lari Ngibrit, Kode Tutup Mulut Usai Ditunjuk tunjuk Megawati PDIP

Basuki Tjahja Purnama alias Ahok keluar ruangan sambil berlari usai mendengar pidato Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Jakarta, Senin, 26 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang
Ahok: Saya Mau Ikut Kampanye Ganjar, tapi Dilarang Undang-Undang

Ahok mengaku ingin ikut mengampanyekan Ganjar-Mahfud.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki
VIDEO: Ahok Tarik Urat Luruskan Ucapan Jokowi Tak Bisa Kerja: Emang Presiden Joki

Ahok pun meluruskan pernyataannya soal Gibran dan Jokowi tak bisa kerja jika Prabowo memenangi Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai
Ahok Sebut Jokowi dan Gibran Tak Bisa Kerja, TKN: Biar Masyarakat yang Menilai

Kubu Prabowo Gibran saat ini tengah mempersiapkan diri untuk pencoblosan 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan
Ahok: Secara Prinsip, Sulit PDIP untuk Mendukung Anies Baswedan

Walaupun keputusan akhirnya tetap akan berada di Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

Baca Selengkapnya
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali
Ahok Dukung Ganjar, TKN Prabowo-Gibran: Too Little Too Late, Enggak Ngaruh Sama Sekali

Habiburokhman yakin rakyat lebih memihak Jokowi dibanding Ahok.

Baca Selengkapnya