Sidang Skripsi Online Demi Gelar Sarjana
Merdeka.com - Jantung Rainur Hapsari terasa begitu berdebar. Hari itu, di dalam kamar dia menghubungi dua pria lebih tua lewat panggilan video WhatsApp. Duduk di depan layar ponsel pintar, penampilan perempuan ini harus menawan. Perasaan deg-degan tak bisa dihindari. Justru semakin merasa menggebu-gebu tiap mendengar kata-kata dari para lawan bicaranya.
Dua pria di ujung panggilan video bukan orang biasa. Melainkan para dosen yang sedang menguji skripsi milik mahasiswi Fakultas Komunikasi Universitas Moestopo, Jakarta. Cara ujian skripsi online tentu sesuatu tidak biasa. Meski tidak berhadapan langsung, rasa cemas berhadapan dengan penguji tidak turun sedikit pun.
Meski di rumah, penampilan menjadi syarat utama. Sebelum memulai ujian, Rainur berdiri menunjukkan setelan dipakai saat itu sesuai aturan kampus. Memakai kerudung hitam, kemeja putih dan rok panjang hitam. Kebetulan perempuan ini memakai berhijab.
-
Kenapa siswa Binus belajar online? 'Enggak ada (Drop out), kita tadi nanya belajarnya daring semuanya karena lagi ada proses hukum. Tapi tetap hak pendidikan dapat.' Menurut Tri, kebijakan belajar daring hanya diterapkan Binus School terhadap siswa-siswa yang berkaitan dengan perundungan di warung ibu gaul.
-
Kenapa sekolah di lockdown? Menanggapi situasi ini, pihak sekolah segera mengambil langkah tegas dengan menerapkan lockdown selama 14 hari.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa belajar online perlu jeda? “Soal ideal ini perlu adanya riset yang lebih mendalam ya. Tetapi begini, belajar online itu kan berhadapan dengan layar kan ya, itu harus misalnya sekitar 15 menit sekali berhenti. Jadi jangan sampai anak-anak ini terlalu terekspose terhadap layar ya. Itu tidak baik,“
-
Dimana siswa ini ingin bertemu teman-temannya? Semoga saya dan teman-teman bisa bertemu di MTs yang sama nanti. Saya juga akan ingat selalu pesan guru-guru untuk jangan melupakan salat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
Setelah dianggap memenuhi syarat, sidang skripsi baru bisa dimulai. Tiap BAB dalam skripsi miliknya dibahas para dosen. Beberapa pertanyaan diajukan kemudian dijawab sebisa mungkin dengan lugas. Beruntung koneksi internet hari itu cukup lancar. Di luar itu juga tidak ada gangguan.
"Selama sidang berlangsung, aku sebenarnya takut ada gangguan. Aku sudah bilang ke orang tua dan adik kalau aku akan sidang skripsi secara online. Jadi meminta mereka untuk tidak berisik agar tidak mengganggu," ujar Rainur bercerita kepada merdeka.com, Rabu pekan lalu.
Sejak pertengahan Maret 2020, pemerintah meminta segala aktivitas dilakukan di rumah. Kondisi ini dikarenakan pandemi virus corona mulai mewabah di Indonesia. Segala kegiatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perkuliahan banyak dilakukan secara online.
Para pengajar dan peserta didik hanya bisa bertemu secara virtual. Tentu kondisi ini tidak bisa maksimal seperti pertemuan dalam kelas. Gangguan internet dan lainnya masih menjadi kendala dalam proses mengajar seperti itu. Termasuk bagi para pengajar yang masih gagap teknologi lantaran usia sudah terlalu uzur.
Para dosen penguji skripsi Rainur berusia sekitar 40-50 tahun. Mereka lumayan paham teknologi. Kondisi ini tentu tidak membuatnya kerepotan. Sebab beberapa kawan di kampus mendapat penguji cukup uzur. Sehingga ketika melakukan ujian skripsi online para dosen didampingi asisten. Membantu mereka agar tidak terjadi kendala.
Sebenarnya ini sidang kedua bagi Rainur. Dua bulan sebelumnya, dia sudah melakukan sidang tatap muka. Setelah mendapat berbagai revisi, ujian kedua terpaksa dilakukan online. Kampus tempatnya kuliah tunduk terhadap arahan pemerintah agar kegiatan perkuliahan menjadi tempat penularan corona. Kemudian bahan skripsi sudah dikirim tiga hari sebelum sidang ujian online dimulai.
Rainur foto di rumah setelah menjalani sidang skripsi online 2020 Merdeka.com
Sebenarnya ada sedikit kendala ketika dirinya melakukan sidang skripsi. Waktu ujian ketika itu dimajukan. Seharusnya Rainur dijadwalkan pukul 2 siang. Kemudian para penguji memajukan menjadi jam 12 siang. Kabar ini baru di dapat sejam sebelumnya. Tentu segala persiapan dilakukan buru-buru. Meski begitu, sampai sidang dimulai dan berlangsung selama 40 menit, semua dilakukan dengan lancar.
"Aku panik karena aku belum mandi, belum makan, belum make up. Soalnya harus tetap make up juga walaupun di rumah. Harus tetap rapi," ungkap dia.
Memang kentara perbedaan ketika sidang tatap muka dan online. Ketika sidang skripsi pertama, banyak tulisan mendapat coretan para dosen. Kemudian diminta untuk ditambah atau dikurangi. Sehingga revisi bisa dilakukan dan mudah dipahami.
Sedangkan secara online, Rainur justru cukup kebingungan. Tiap dosen mempertanyakan isi skripsi, dirinya tidak tahu apakah itu direvisi atau hanya sekedar pertanyaan. Tentu tiap pernyataan para penguji dicatat agar menjadi pegangan.
"Aku merasa dosen seperti tidak mengoreksi skripsiku dengan benar, beda seperti sidang pertama yang mana dosen aku sangat kritis terhadap penelitian aku, sangat detail," ujar Rainur.
Setelah dinyatakan lulus sidang skripsi, kini jadwal wisuda kampus masih belum ditentukan. Beberapa kawan kampus Rainur yang seharusnya wisuda pada akhir Maret lalu, harus terpaksa ditunda karena corona. Segala persiapan pun terpaksa dibatalkan.
Merasa Lebih Rileks
Surat edaran tentang masa belajar dan penyelenggaraan program pendidikan selama darurat virus corona dikeluarkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor: 36962/MPK.A/HK/2020 tertanggal 17 Maret 2020 tentang Pembelajaran secara Daring dan Bekerja dari Rumah dalam rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
Ada lima ketentuan dari Kemendikbud untuk aturan ini, di antaranya pertama, masa belajar paling lama bagi mahasiswa yang seharusnya berakhir pada semester genap 2019/2020, dapat diperpanjang 1 semester. Untuk pengaturannya diserahkan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisi dan situasi setempat.
Dina berfoto usai sidang skripsi online 2020 Merdeka.com
Untuk kedua, praktikum laboratorium dan praktik lapangan dapat dijadwalkan ulang sesuai dengan status dan kondisi di daerah. Ketiga, penelitian tugas akhir selama masa darurat ini agar diatur baik metode maupun jadwalnya, disesuaikan dengan status dan kondisi setempat.
Kemudian keempat, periode penyelenggaraan kegiatan pembelajaran semester genap 2019/2020 pada seluruh jenjang program pendidikan agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan tiap perguruan tinggi. Sehingga seluruh kegiatan akademik dapat terlaksana dengan baik Terakhir, tiap persiapan pelaksanaan agar terlebih dahulu dikoordinasikan dengan Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi setempat.
Sidang skripsi online sebenarnya lebihnya nyaman. Kondisi itu dirasakan Rahmatul Madina, Mahasiswa Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia (UI), Depok. Mahasiswi angkatan 2016 itu merasa tidak gugup ketika berhadapan dengan para penguji secara virtual. Kebetulan ketika itu ujian skripsi memakai aplikasi Google Meets. Konsepnya sama, menggunakan panggilan video.
Ketika menjalani sidang, perempuan akrab disapa Dina, ini merasa tidak mendapat tekanan berarti dari para penguji. Hanya dua pertanyaan didapat. Sidang pun hanya berlangsung 20 menit. Padahal kekhawatiran dia begitu besar. Para dosen bisa mengkritik habis-habisan isi skripsi miliknya.
"Ketika ujian skripsi, aku cuma ditanya dua pertanyaan saja. Masukan yang diberikan juga sangat sedikit. Sebenarnya kalau masukannya banyak pun aku malah suka karena kan itu semata-mata supaya skripsi aku lebih baik lagi," kata Dina kepada merdeka.com, Jumat pekan lalu.
Menurut Dina, para dosen meminta mahasiswa tidak diberatkan melakukan studi di lapangan akibat wabah pandemi corona. Kondisi ini tentu disayangkan. Mereka justru lebih menitik berat kepada studi pustaka. Padahal skripsi milik DIna tentang pemajakan atas penghasilan Natura, yaitu bukan objek pajak.
Tentu akibat kebijakan ini, dirinya tidak menyambangi kantor Direktorat Pajak dan Badan Keuangan Fiskal milik Kementerian Keuangan. Padahal banyak bahan skripsi berasal dari dua tempat itu.
Adapun jadwal wisuda, UI menjadwalkan pada tanggal 2 September 2020 mendatang. Dina tentu berharap wabah pandemi sudah pergi dari Indonesia. Sehingga bukan hanya tentang wisuda kampusnya saja, tetapi banyak aktivitas masyarakat Indonesia kembali normal.
"Jujur aku sedih banget, karena pandemi (Corona) ini jadi mengganggu banget kegiatan kita. Aku berdoa supaya pandemi ini segera berakhir," kata Dina berharap.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Guru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program studi PJJ Teknik Informatika ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam pengembangan sumber daya manusia Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut momen saat pengantin pria tetap ikut kelas online meski di pelaminan.
Baca SelengkapnyaMomen sedih siswa Seba Polri dihampiri komandan karena keluarga tak datang.
Baca SelengkapnyaBaru saja diwisuda, sosoknya justru duduk termenung sendiri.
Baca SelengkapnyaPria ini ikut kuliah di tengah-tengah acara pernikahannya.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah seorang dosen yang sikapnya bikin menangis.
Baca SelengkapnyaSuasana perkuliahan di tahun 90-an viral di media sosial. Warganet salah fokus dengan komputernya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Mahfud MD sebagai bacawapres Ganjar Pranowo rupanya tak selalu mendapat respons bahagia.
Baca SelengkapnyaWanita ini malu bertegur sapa dengan dosennya dahulu, karena ia lulusan sarjana kini berprofesi sebagai ojol.
Baca Selengkapnya