Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sigap tangkal komentar menyerang

Sigap tangkal komentar menyerang jokowi. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Tidak ada rasa jenuh bagi tim online Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) untuk mengomunikasikan program dan menangkis isu miring soal Prabowo Subianto dan partainya. Tim dipimpin mantan Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia Dirgayuza Setiawan ini pula memoles kampanye pasangan Jokowi-Ahok saat pemilihan gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan Ridwan Kamil pada pemilihan wali kota Bandung.

Tim pencitraan online Gerindra dibangun sejak dua tahun lalu. Mereka beranggotakan 30 orang dan bekerja bergantian dalam 24 jam untuk menjawab pertanyaan dan memantau isu di dunia maya. “Kami punya contekan dibuat dewan pakar untuk menjawab semua pertanyaan,” kata Dirgayuza saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Sabtu pekan lalu.

Dia mengakui tugas tim semakin berat terutama menjelang pemilihan umum. Pihaknya hanya akan meladeni pernyataan atau lontaran sinis dari akun–akun resmi bukan anonim. Tetapi akun anonim bakal tetap diperhatikan dan dijawab sekadarnya.”Capek kalau harus berurusan dengan anonim, sehari bisa 30-an akun anonim menyerang,” ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Dirga mengatakan timnya dalam sepuluh menit sudah menjawab semua pertanyaan atau komentar masuk dalam laman Facebook atau melalui Twitter. Strategi itu, menurut dia, akan membuat penanya senang sehingga terjadi interaksi.

Dia menilai akun Facebook dan Twitter resmi menjadi saluran efektif untuk berkomunikasi. Mereka juga mengantisipasi berita-berita miring di media terkait partai atau Prabowo. ”Kami memberikan tanggapan dalam laman Facebook dan Twitter kami, bukan di kolom komentar berita media online,” katanya.

Dia menyebutkan pihaknya masih bekerja menyampaikan pendapat dan komentar muncul untuk Jokowi-Ahok sebagai bagian dari tugas agar partai politik dan pemilihnya tidak putus. “Kami menindaklanjuti keluhan, misalnya jalanan bolong, saluran pipa bocor," tuturnya.

Dia mengungkapkan serangan terhadap Jokowi sudah muncul sejak masa kampanye pemilihan gubernur Jakarta. "Kalau yang sekarang, ada akun seolah menyerang Jokowi karena masa bulan madu Jokowi sudah habis. Jadi bukan serangan sistematis seperti dikeluhkan PDI Perjuangan,” kata Dirga.

Dia menegaskan Jokowi lebih unggul ketimbang Prabowo dalam mesin pencarian Google lantaran Jokowi gubernur Jakarta sedangkan Prabowo tanpa jabatan. Meski begitu, dia yakin Gerindra dan Prabowo mampu mendapat dukungan nyata. “Kalau kita lihat bukan saingan. Yang melahirkan Pak Jokowi menjadi tokoh adalah Pak Prabowo,” ujarnya.

Konsultan kampanye online Charlie M. Sianipar mengakui akun anonim kerap dipakai buat menyerang lawan politik. Tetapi jumlahnya sangat sedikit dan bila menyerang satu kubu akun anonim mudah diketahui. ”Sekarang ini satu orang bisa bikin ribuan akun anonim untuk menyerang."

(mdk/fas)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos
Polisi Ancam Penjarakan Tim Sukses Paslon Jika Saling Menjelekkan di Medsos

Nasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

Baca Selengkapnya
Beredar Luas 50 Akun Medsos Tentara Israel Usai Diserang Warganet 'Julid Fi Sabilillah', Ini Daftarnya
Beredar Luas 50 Akun Medsos Tentara Israel Usai Diserang Warganet 'Julid Fi Sabilillah', Ini Daftarnya

Tentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.

Baca Selengkapnya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya
Waspadai Cara Kerja Kelompok Intoleran dan Radikal Bikin Narasi di Dunia Maya

Generasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.

Baca Selengkapnya
Telepon, WA, dan SMS Spam Bisa Diblokir Pakai AI?
Telepon, WA, dan SMS Spam Bisa Diblokir Pakai AI?

Bukan hal yang mustahil bila spam SMS, telepon, maupun WA bisa diblokir pakai AI.

Baca Selengkapnya
Polisi Patroli Siber, Incar Penyebar Ujaran Kebencian dan Info Hoaks Terkait Pilkada
Polisi Patroli Siber, Incar Penyebar Ujaran Kebencian dan Info Hoaks Terkait Pilkada

Polisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Menkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang

Menkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang

Baca Selengkapnya
Tiga Tips dari Polisi Agar Terhindar Penipuan Online
Tiga Tips dari Polisi Agar Terhindar Penipuan Online

Dirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.

Baca Selengkapnya
Polda Sulut Pastikan Akun Polisi Hina Pendaki Gunung Marapi adalah Palsu
Polda Sulut Pastikan Akun Polisi Hina Pendaki Gunung Marapi adalah Palsu

Dalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).

Baca Selengkapnya