Sigap tangkal komentar menyerang
Merdeka.com - Tidak ada rasa jenuh bagi tim online Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra ) untuk mengomunikasikan program dan menangkis isu miring soal Prabowo Subianto dan partainya. Tim dipimpin mantan Wakil Ketua Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Australia Dirgayuza Setiawan ini pula memoles kampanye pasangan Jokowi-Ahok saat pemilihan gubernur Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta dan Ridwan Kamil pada pemilihan wali kota Bandung.
Tim pencitraan online Gerindra dibangun sejak dua tahun lalu. Mereka beranggotakan 30 orang dan bekerja bergantian dalam 24 jam untuk menjawab pertanyaan dan memantau isu di dunia maya. “Kami punya contekan dibuat dewan pakar untuk menjawab semua pertanyaan,” kata Dirgayuza saat dihubungi merdeka.com melalui telepon selulernya Sabtu pekan lalu.
Dia mengakui tugas tim semakin berat terutama menjelang pemilihan umum. Pihaknya hanya akan meladeni pernyataan atau lontaran sinis dari akun–akun resmi bukan anonim. Tetapi akun anonim bakal tetap diperhatikan dan dijawab sekadarnya.”Capek kalau harus berurusan dengan anonim, sehari bisa 30-an akun anonim menyerang,” ujarnya.
-
Siapa yang bisa melakukan Tindak Pidana Pemilu? Tindak pidana pemilu merujuk pada serangkaian tindakan kriminal atau pelanggaran hukum yang terkait dengan proses pemilihan umum atau pemilu.
-
Bagaimana Hacker serang sistem pemilu? Ditemukan bahwa aktivitas yang sering dilakukan oleh pemerintah Rusia dan China adalah upaya untuk menghambat situs otoritas pemilihan, mengakses informasi pribadi pemilih, hingga memindai sistem pemilihan online untuk dicari kelemahannya.
-
Apa target utama hacker pemilu? Mereka bekerja dengan membekukan basis data pemilih lokal. Maka itu ransomware menduduki peringkat teratas ancaman siber saat pemilu.
-
Siapa yang diserang menjelang Pemilu? 'Jadi media center ini bukan media center capres-capresan, jadi tidak untuk capres-capres tapi ini untuk pelurusan informasi data dari pemerintah sehingga masyarakat bisa mendapatkan informasi yang valid ataupun serangan yang diterima (untuk pemerintah). Sekarangkan banyak juga serangan yang kami terima, urusan capres tapi serangannya ke Pemerintah,' imbuhnya.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Siapa saja yang dapat menjadi peserta pemilu? Menetapkan peserta pemilu, yaitu partai politik, calon anggota DPR, calon anggota DPD, dan pasangan calon presiden dan wakil presiden, berdasarkan kriteria yang ditentukan oleh undang-undang.
Dirga mengatakan timnya dalam sepuluh menit sudah menjawab semua pertanyaan atau komentar masuk dalam laman Facebook atau melalui Twitter. Strategi itu, menurut dia, akan membuat penanya senang sehingga terjadi interaksi.
Dia menilai akun Facebook dan Twitter resmi menjadi saluran efektif untuk berkomunikasi. Mereka juga mengantisipasi berita-berita miring di media terkait partai atau Prabowo. ”Kami memberikan tanggapan dalam laman Facebook dan Twitter kami, bukan di kolom komentar berita media online,” katanya.
Dia menyebutkan pihaknya masih bekerja menyampaikan pendapat dan komentar muncul untuk Jokowi-Ahok sebagai bagian dari tugas agar partai politik dan pemilihnya tidak putus. “Kami menindaklanjuti keluhan, misalnya jalanan bolong, saluran pipa bocor," tuturnya.
Dia mengungkapkan serangan terhadap Jokowi sudah muncul sejak masa kampanye pemilihan gubernur Jakarta. "Kalau yang sekarang, ada akun seolah menyerang Jokowi karena masa bulan madu Jokowi sudah habis. Jadi bukan serangan sistematis seperti dikeluhkan PDI Perjuangan,” kata Dirga.
Dia menegaskan Jokowi lebih unggul ketimbang Prabowo dalam mesin pencarian Google lantaran Jokowi gubernur Jakarta sedangkan Prabowo tanpa jabatan. Meski begitu, dia yakin Gerindra dan Prabowo mampu mendapat dukungan nyata. “Kalau kita lihat bukan saingan. Yang melahirkan Pak Jokowi menjadi tokoh adalah Pak Prabowo,” ujarnya.
Konsultan kampanye online Charlie M. Sianipar mengakui akun anonim kerap dipakai buat menyerang lawan politik. Tetapi jumlahnya sangat sedikit dan bila menyerang satu kubu akun anonim mudah diketahui. ”Sekarang ini satu orang bisa bikin ribuan akun anonim untuk menyerang."
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasriadi juga mengimbau kepada seluruh tim sukses dan pendukung calon agar lebih bijak dalam menggunakan media sosial.
Baca SelengkapnyaTentara yang tergabung ke dalam satuan militer berjuluk IDF itu sontak diserang warganet.
Baca SelengkapnyaGenerasi muda Indonesia seringkali dihadapkan pada perdebatan yang tidak produktif di dunia maya.
Baca SelengkapnyaBukan hal yang mustahil bila spam SMS, telepon, maupun WA bisa diblokir pakai AI.
Baca SelengkapnyaPolisi melakukan patroli siber untuk menyisir akun-akun yang menyebarkan ujaran kebencian maupun informasi hoaks.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Wanti-Wanti Buzzer, Bakal Tindak Tegas Konten Rendahkan Martabat Orang
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak bicara pentingnya meningkatkan kemampuan literasi digital agar terhindar dari penipuan online.
Baca SelengkapnyaDalam profil akun @rendytoejeh yang juga disebarkan akun X @Pai_C1 diperlihatkan kalau si polisi merupakan anggota Polda Sulawesi Utara (Sulut).
Baca Selengkapnya