Strategi menjegal Basuki
Merdeka.com - Diam-diam Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan menyiapkan strategi. Partai berlambangkan banteng itu saat ini sedang memilih kadernya buat diusung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta bakal berlangsung 2017. Bukan tanpa alasan, persiapan itu buat menandingi Basuki Tjahaja Purnama yang belakangan santer bakal maju lewat jalur independent.
Sumber internal merdeka.com juga orang berpengaruh di PDIP mengatakan calon kuat buat menandingi Ahok, sapaan Basuki harus kader yang memikat. Dua nama disebut oleh sumber itu. Dia adalah Tri Rismaharini, Walikota Surabaya dan Ganjar Pranowo,yang kini menjabat Gubernur Jawa Tengah. Dua nama itu paling kuat buat mengalahkan Ahok di Pilkada DKI nanti.
"Sementara ya dua itu," ujar sumber merdeka.com saat berbincang, beberapa waktu lalu. Pemilihan Risma dan Ganjar dilandasi karena keduanya juga memiliki popularitas tinggi. Selain itu, kedua nama itu juga diyakini memiliki kapasitas buat memimpin DKI Jakarta.
-
Siapa yang diusulkan ke PDI Perjuangan untuk calon gubernur di Jakarta? 'Nama-nama akan tersaring sesuai dengan usulan dari daerah-daerah. Mohon maaf, belum bisa kami sebut karena masih melakukan proses pencermatan,' kata Hasto di Posko Pemenangan, Jakarta, Senin (6/5) malam.Ia pun tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan untuk diusung sebagai kepala daerah di Jakarta.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Kapan putaran kedua Pilkada DKI 2017? Putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017 mempertemukan dua pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, serta Basuki Tjahaja Purnama bersama Djarot Saiful Hidayat.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
Risma begitu Tri Rismaharini dikenal sebagai sosok tegas ketika menjabat sebagai Walikota Surabaya. Paling tersohor dari kebijakannya baru-baru ini ialah penutupan lokalisasi Gang Dolly. Sejak saat itu, namanya makin tersohor di Surabaya. Wajar jika Risma juga tidak bergeser dari posisinya dalam Pemilihan Kepala Daerah serentak berlangsung tahun lalu.
Sementara alasan kuat di internal PDIP menyebut nama Ganjar Pranowo, karena lelaki kelahiran Kutoarjo, Jawa Tengah itu secara popularitas diyakini tidak kalah dengan Ahok. Selain itu, wilayah Jawa Tengah yang notabene lebih luas dari Jakarta menjadi alasan buat menunjuk Ganjar maju dalam Pilkada DKI nanti.
"Mereka memilih berdasarkan rekam jejak, prestasi dan popularitas juga," tutur sumber itu. Namun usulan nama Risma dan Ganjar belum menjadi keputusan final partai, karena keduanya tokoh penting buat meraup suara PDI Perjuangan pada Pemilahan Umum 2019 nanti.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Jakarta Gembong Warsono membenarkan soal rencana Risma dan Ganjar bakal diboyong ke Jakarta buat bertarung dengan Ahok. Tujuannya ialah kursi Gubernur kembali dimenangkan oleh PDI Perjuangan. Menurut Gembong, jika Risma dan Ganjar bersedia cukup dengan memberi pernyataan.
"Sekarang sudah ada nama Risma dan lain-lain itu nanti kita formal kan dengan pendaftaran DPD," ujar Gembong. Namun semua itu masih menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan.
Risma saat dikonfirmasi mengenai namanya muncul bakal dicalonkan buat maju dalam Pilgub DKI nanti justru sama sekali tidak berminat. Menurut dia, saat ini warga Surabaya masih membutuhkannya. Dia bakal maju jika nanti semua warga Surabaya benar-benar sejahtera.
Meski demikian, Risma tidak bisa memastikan dirinya akan menolak jika pencalonan itu atas perintah Ketua Umum, Megawati Soekarnoputri. "Ya nanti kita lihat, tetapi yang jelas warga Surabaya masih membutuhkan saya," ujar Risma.
Sementara Gubernur Ganjar justru bertanya soal namanya disebut bakal dicalonkan untuk maju dalam Pilgub DKI melawan Basuki. Ganjar hanya menjawab singkat rencana pencalonannya. "Apa iya, " katanya melalui pesan singkat. (mdk/arb)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain Risma, nama Andika Perkasa juga menjadi opsi bagi PDIP di Pilkada serentak 2024.
Baca SelengkapnyaPantas memuji kinerja Risma sebagai Wali Kota Surabaya. Menurutnya, kinerja Risma telah berdampak besar di wilayah itu.
Baca SelengkapnyaAhok menyerahkan keputusan pencalonan Pilkada Jakarta kepada Tim Desk Pilkada DPP PDIP, Sekjen PDIP dan nantinya akan diputuskan oleh Megawati Soekarnoputri
Baca SelengkapnyaPara calon kepala daerah bakal diusung PDI Perjuangan ditekankan mengenai ketaatan terhadap konstitusi, budi pekerti, serta santunnya kata dan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan akan terus bergerak cepat menghadapi pilkada serentak.
Baca SelengkapnyaHasto tak memungkiri Ahok dan Anies adalah tokoh yang diusulkan kepada PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPDIP mengakui tak bisa mengusung sendiri calon di Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaPKB akan bekomunikasi dengan PDIP membahas calon kuat yang akan menjadi jagoan mereka.
Baca SelengkapnyaSejauh ini, sudah ada beberapa nama yang berpotensi diusung Gerindra.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto membongkar strategi untuk memenangkan pasangan Tri Rismaharini dan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans di Pilkada Jatim.
Baca SelengkapnyaPasangan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Risma-Gus Hans) resmi maju di Pilkada Jawa Timur dengan diusung PDI Perjuangan dan Partai Hanura.
Baca SelengkapnyaNasDem tidak menutup apabila ada partai lain yang ingin gabung ke koalisi untuk Pilkada DKI.
Baca Selengkapnya