Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Suap seks meningkat menjelang pemilu 2014

Suap seks meningkat menjelang pemilu 2014 Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq. (merdeka.com/dok.)

Merdeka.com - Kasus suap memang rentan menerpa pejabat dan politisi. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) misalnya, beberapa kali menangkap tangan dugaan suap melibatkan politisi. Misalnya dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, serta baru-baru ini dugaan suap impor daging sapi melibatkan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq.

Meski hingga kini belum ada bukti suap seks masuk pengadilan, namun disinyalir upaya suap syahwat itu tetap ada. Bagaimana kejelasan kasus suap seks ini, berikut petikan wawancara Muhammad Taufik dari merdeka.com dengan Jamil Mubarok, Koordinator Masyarakat Transparansi Indonesia (MTI) lewat telepon, Selasa (5/2).

Menjelang pemilu 2014. menurut Anda, potensi suap seks bakal meningkat?

Faktanya banyak sekali partai menjelang 2014 butuh ongkos politik besar. Pada dasarnya, semakin politisi itu membutuhkan ongkos politik, semakin rentan sekali namanya suap, termasuk suap seks.

Siapa sering memberi suap?

Yang jelas bisa antar penyelenggara negara, bisa antara pengusaha ke penyelenggara negara. Bisa antara penyelenggara negara ke penegak hukum, bahkan pengacara dengan penegak hukum.

Apakah pejabat atau penegak hukum perempuan juga menerima suap seks?

Ada juga. Kalau pejabatnya perempuan, berarti ya, pelayan seksnya tentu laki-laki. Memang ada. Bahkan kalau menemukan kasus terjadi perceraian pejabat perempuan, biasanya dia diceraikan suaminya, itu karena suami tahu istrinya menerima gratifikasi seks.

Kalau pejabat penerima suap, paling banyak dari instansi mana?

Saya belum mengklasifikasikan karena saya tidak melakukan penelitian kuantitatif untuk pelbagai macam kasus. Ini menyangkut pola baru saja. Jadi ada pola baru kami kaji sehingga pola variasi suapnya kami tahu.

Misalnya kasus dugaan suap menjerat Luthfi Hasan Ishaaq, apa ada indikasi gratifikasi seks?

Gratifikasi seks bisa. Yang terbaru, Maharani itu. Karena memang Maharani berada dalam pusaran kasus suap. Tidak akan ada Maharani kalau tidak ada pergumulan suap itu. Ahmad Fathanah itu sebagai kurir bertindak atas nama penyelenggara negara. Dia itu ditangkap bersama perempuan bernama Maharani.

Maharani bukan istri sahnya, bukan juga saudaranya. Jadi memang ada indikasi suap dibumbui seks, itu terasa sekali. (mdk/fas)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!
Pimpinan KPK: Semakin Dikejar, Korupsi Makin Buas dan Canggih Modusnya!

Wakil Ketua KPK ungkap setiap kasus yang ditangani modus korupsinya semakin berevolusi.

Baca Selengkapnya
Berantas Korupsi Harus Dimulai dari Mencegah Suap, ini Penjelasan Pakar Hukum
Berantas Korupsi Harus Dimulai dari Mencegah Suap, ini Penjelasan Pakar Hukum

Korupsi di tanah air tidak akan berkurang jika suap menyuap tidak diberantas. Sebab, suap menyuap dilakukan dan dimulai dari berbagai tingkatan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran
Blak-blakan Mahfud MD Ungkap Modus Jual Beli Suara di Pemilu, Ada Borongan dan Eceran

Sebelumnya, Mahfud juga pernah dibuat geleng-geleng kepala akan praktik korupsi di tanah air yang sudah parah.

Baca Selengkapnya
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana
Kejagung Bongkar Tren Pelanggaran Pilkada, Kepala Desa Kerap Untungkan Petahana

Kepala desa biasanya memiliki hubungan dengan petahana sehingga dapat mendobrak atau mengurangi suara politisi tersebut.

Baca Selengkapnya
KPK Tangkap Mantan Ketua DPD Gerindra Maluku Utara, Penyuap Eks Gubernur Abdul Gani Kasuba
KPK Tangkap Mantan Ketua DPD Gerindra Maluku Utara, Penyuap Eks Gubernur Abdul Gani Kasuba

Ghufron menyebut, Syarif ditangkap di kawasan Banten kemarin, Selasa (16/7) sekitar pukul 18.45 WIB.

Baca Selengkapnya
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan
Mahfud MD Dapat Curhatan Investor: Penegakan Hukum dan Birokrasi Rusak, Kalau Enggak Suap Enggak Jalan

Mahfud menyebut penegakan hukum kerap dilakukan sembunyi-sembunyi alias slintutan.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Jaksa Bongkar Kecurangan-Kecurangan Termasuk Dilakoni Kepala Desa
Blak-blakan Jaksa Bongkar Kecurangan-Kecurangan Termasuk Dilakoni Kepala Desa

Agus juga membocorkan bahwa setelah penetapan hasil Pemilu, pasti akan ada banyak perkara yang masuk di Kejaksaan

Baca Selengkapnya
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan
Kasus-kasus Korupsi di Indonesia yang Tak Masuk di Akal, Benar-benar Kebangetan

Kasus Korupsi di Indonesia memang sudah banyak diungkap dalam kurun waktu yang panjang.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi
VIDEO: Temuan PPATK Dana Haram Kampanye Mengalir Deras dari Mafia & Pelaku Korupsi

Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), Ivan Yustiavandana memaparkan sejumlah temuan mengejutkan dalam proses politik

Baca Selengkapnya
VIDEO: Emosi Mahfud Meledak Temukan Fakta Kecurangan Pemilu Beli Suara di TPS
VIDEO: Emosi Mahfud Meledak Temukan Fakta Kecurangan Pemilu Beli Suara di TPS

Pengalaman sebagai Hakim Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), banyak ditemukan banyak pembelian suara di TPS hingga anggota KPU dibayar

Baca Selengkapnya
Ikut Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Ditanya soal Transaksi Keuangan Digital
Ikut Seleksi Capim KPK, Nurul Ghufron Ditanya soal Transaksi Keuangan Digital

Ghufron cukup banyak berguyon dengan awak media usai menjalani seleksi tes tertulis Capim KPK.

Baca Selengkapnya
Jaksa Cantik Ini Dicopot Usai Diduga Terima Suap Terdakwa Kasus Narkoba Bareng Suaminya Bripka BA
Jaksa Cantik Ini Dicopot Usai Diduga Terima Suap Terdakwa Kasus Narkoba Bareng Suaminya Bripka BA

SH dan BA ditangkap pada Kamis 4 Mei 2023 sekitar pukul 19.05 WIB di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru.

Baca Selengkapnya