Sup monyet antara mitos dan tradisi
Merdeka.com - Meski belum bisa dibuktikan secara klinis, daging dan otak monyet dipercaya bisa membangkitkan vitalitas. Tak heran praktik perdagangan primata ini untuk 'jamu' hingga kini masih berlangsung.
Otak monyet adalah makanan kontroversial yang sering dikaitkan dengan masakan China. Menu otak monyet merupakan menu 'eksklusif' bagi penggemar makanan ekstrem. Di Indonesia monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) sering diolah sebagai jamu yang tersaji dalam bentuk sup kepala (diambil bagian otaknya saja) dan sate.
"Banyaknya monyet yang dijadikan hidangan berkedok jamu itu karena mitos yang berkembang untuk vitalitas, padahal semuanya itu masih belum terbukti kebenarannya secara klinis," ujar Investigator senior Scorpion, Marison Guciano kepada merdeka.com, Sabtu (20/12) lalu.
-
Dimana sotong sering dijajakan? Tak lengkap rasanya jajan tahu bulat tanpa sotong yang renyah nan gurih.
-
Di mana Sup Tunjang dijual? Di Riau, Sup Tunjang dapat dengan mudah dijumpai keberadaannya karena kuliner ini masih menjadi salah satu favorit santapan masyarakat sekitar.
-
Dimana sate ayam biasa dijual? Nah, buat kamu yang menyukai sate ayam saus kacang, kini nggak perlu lagi buat beli di luar.
-
Apa itu Sup Tunjang? Salah satu sajian khasnya yang cukup populer adalah Sup Tunjang. Makanan yang satu ini merupakan sup tulang kaki sapi yang dilengkapi dengan sayuran.
-
Dimana bisa nyobain Sup daging Betawi yang terkenal? Dikutip dari kanal YouTube Kisarasa, Rumah Makan Berkah di Jalan Jeruk Purut, Cilandak Timur, jadi salah satu yang melegenda.
-
Di mana sate jando dijual? Sate ini dijual di pinggir jalan, kawasan Gasibu, dekat bangunan ikonik di Bandung yakni Gedung Sate, Jalan Hayamwuruk, Citarum, Kota Bandung.
Penelusuran merdeka.com, penjualan sup dan sate monyet berkedok jamu marak di beberapa sudut kota Jakarta seperti di kawasan Jalan Mangga Besar Raya dan Tebet. Dengan terang-terangan para penjual 'jamu tradisional' itu menawarkan menu olahan monyet di spanduk warung kaki lima.
Satu mangkuk sup kepala monyet biasa dijual Rp 300 ribu. Harga itu bisa lebih mahal bila monyetnya berukuran besar. Sup daging (tanpa kepala) monyet semangkuk dijual Rp 75 ribu dan seporsi sate monyet Rp 60 ribu.
Pembeli biasanya harus memesan dan membayar di muka untuk menyantap 'jamu' monyet. Para penjual biasanya hanya menyediakan ular kobra yang bisa langsung disantap dan diminum darahnya.
'Jamu' Monyet ©2016 Merdeka.com
"Kalau sup kepala monyet atau sup daging monyet harus pesan dulu. Bayar sekarang besok ke sini lagi tinggal makan. Gak bisa dadakan gini karena nyari barangnya susah," ujar S, seorang penjual sup kepala monyet kepada merdeka.com, beberapa waktu lalu di Jalan Mangga Besar.
Pemuda tersebut enggan menyebutkan di mana dan berapa dia membeli monyet untuk diolah sebagai 'jamu' kuat. Namun bila ada pelanggan yang siap membayar di muka, dia bakal mencarikannya.
Menurut Marison Guciano, monyet ekor panjang memang belum dikategorikan sebagai satwa dilindungi. Meski demikian penjualan primata itu untuk dijadikan hidangan atau jamu dipastikan ilegal. Monyet-monyet yang bisanya dijadikan hidangan di Jakarta diambil dari daerah-daerah.
"Membawa monyet itu dari daerah ke daerah lain saja harus ada Surat Izin Angkut Tumbuhan dan Satwa Dalam Negeri. Nah apakah mereka punya itu? Lalu mengambil monyet misalnya dari hutan atau habitat asli juga perlu ada izin, nah apakah para penjual itu punya? jelas bahwa penjualan monyet di Ibu Kota 90 persen ilegal karena tidak ada surat-surat pendukungnya," ujar Marison Guciano.
Yang membuat perburuan monyet semakin menjadi-jadi karena adanya pasar khusus hewan. Di Jakarta, Pasar Jatinegara menjadi salah satu pusat penjualan satwa-satwa, termasuk monyet ekor panjang dan burung.
"Harusnya Pemprov DKI Jakarta bisa menutup Pasar Jatinegara yang memang selama ini di sana diperjualbelikan satwa secara ilegal termasuk monyet. Kalau pasarnya ditutup orang yang memburu monyet tidak punya tempat lagi menjual sehingga perburuan satwa ini bisa sedikit ditekan,' ujarnya.
Beda Jakarta beda dengan wilayah Sulawesi Utara (Sulut). Di Sulut, monyet seolah menjadi hidangan mewah dalam sebuah pesta. Monyet hitam sulawesi (Macaca nigra) atau monyet wolai yang dalam bahasa lokal disebut yaki diburu untuk dikonsumsi.
monyet yaki ©2016 blogspot.com
Billy Gustavianto, Staff Informasi dan Edukasi Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki (PPST) Sulut mengatakan, warga Sulut mengonsumsi yaki bukan karena mitos vitalitas, tetapi lebih pada kebiasaan turun temurun.
"Mereka umumnya warga berburu sendiri di hutan lalu dapat yaki untuk dikonsumsi. Ini sudah menjadi kebiasaan yang sebagian orang menyebutnya tradisi. Dulu warga Sulut sebagian besar memang mengonsumsi satwa endemik Sulawesi ini," ujar Billy kepada merdeka.com dalam sambungan telepon.
Dalam upacara tertentu, perburuan dan penjualan yaki meningkat. Kebiasaan pesta dengan menyuguhkan daging terbaik menjadikan perburuan yaki dan binatang lain di Sulut menjadi masif.
"Dalam acara tertentu, misalnya perkawinan dan lainnya, tuan rumah biasanya menyajikan daging spesial. Nah masalahnya daging spesial itu biasanya yaki, kelelawar dan lainnya. Prinsipnya semua yang diburu dari hutan bisa dimakan," ujarnya.
Namun dengan kampanye dan edukasi yang masif, perburuan hewan-hewan dilindungi di Sulut kini berkurang. Billy dan beberapa lembaga swadaya masyarakat (LSM) lainnya sering memberikan penyuluhan dan kampanye tentang perlindungan satwa termasuk yaki.
"Sekarang pun masih ada yang menjual yaki tetapi tidak lagi terang-terangan. Kita terus memberikan edukasi agar warga tidak lagi mengonsumsi yaki yang merupakan satwa endemik Sulawesi itu,' ujarnya.
'Jamu' Monyet ©2016 Merdeka.com
Populasi yaki kini makin terancam punah. Perburuan untuk dikonsumsi hingga penebangan hutan jadi biang keroknya. Hingga kini populasi yaki diperkirakan hanya tersisa 3.000 ekor yang ada di Hutan Tangkoko, Sulawesi Utara. Yaki sendiri merupakan salah satu satwa yang dilindungi berdasarkan UU RI No 5 Tahun 1990 dan Peraturan Pemerintah RI No 7 Tahun 1999.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mie kangkung jadi kuliner yang wajib dicicipi saat bertandang ke ibu kota.
Baca SelengkapnyaBerkunjung ke Kota Solo kurang lengkap jika tak mencicipi kulinernya.
Baca SelengkapnyaKetan Susu Kemayoran jadi spot kuliner malam yang murah meriah di Jakarta Pusat.
Baca SelengkapnyaSate ini jadi menu sarapan warga Bandung. Sempat viral dan ini keunikannya.
Baca SelengkapnyaBisnis pinggir jalan yang bisa raup omset puluhan juta sehari.
Baca Selengkapnya'Mie Lendir' makanan khas Riau dan Batam. Mie ini memiliki kuah sangat kental berwarna cokelat.
Baca SelengkapnyaKuliner ini mendapatkan tempat tersendiri di hati warga asli Jogja
Baca SelengkapnyaPasar Rawamangun jadi tempat berburu takjil selain Benhil dengan menu-menunya yang unik.
Baca SelengkapnyaPerpaduan rujak dan soto ini memberikan sensasi rasa unik bagi penikmatnya.
Baca SelengkapnyaMakanan Indonesia ini dinilai ekstrem karena terbuat dari bahan yang tak biasa. Apa saja itu?
Baca SelengkapnyaPotret kuliner jadul legendaris mi kangkung yang kini sulit ditemukan.
Baca Selengkapnya