Tak lagi mengharap Gerindra
Merdeka.com - Kurma dan air zam-zam menjadi pembuka. Kedatangannya disambut hangat. Sebagai tamu dia memenuhi undangan tuan rumah. Hadiah itu begitu penting. Menjadi spesial karena pertemuannya genting. Meski tetap tak melupakan balutan silaturahmi.
Buah tangan khas negeri Arab itu menjadi bagian sejarah. Bak mahar. Semua dikemas rapi. Berharap tuan rumah memberi balas budi. Sehingga terjalin hubungan serasi di lain hari.
Semua berhasil. Restu didapat sang tamu. Tuan rumah setuju dan lalu segera meminang. Semua berkat mahar kurma dan air zam-zam. Buah dan air asal Arab itu diyakini mempunyai khasiat ampuh. Tak hanya buat kesehatan. Dua oleh-oleh itu juga membuat hati diberi keyakinan.
-
Siapa yang diusung Partai Nasdem untuk Pilgub Jabar? Anak Presiden ke-3 ini diusung oleh Partai NasDem.
-
Siapa yang akan didaftarkan PDIP Jabar? 'Hampir dipastikan bahwa malam hari ini DPD PDIP Jabar akan mendaftarkan secara resmi pasangan Calon Gubernur dan calon wakil gubernur yaitu Anies Baswedan dan Kang Ono Surono. Nah ini kita tinggal menunggu tahapan-tahapan berikutnya agar proses pendaftaran secara resmi ini bisa berjalan dengan lancar,' kata Folmer saat dikonfirmasi, Kamis (29/8).
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
-
Apa yang terjadi dengan Gerindra di Pemilu 2019? Pada Pemilu 2019, perolehan suara Partai Gerindra kembali naik, walau tidak signifikan. Partai Gerindra meraih 12,57 persen suara dengan jumlah pemilih 17.594.839 dan berhasil meraih 78 kursi DPR RI.
-
Siapa yang ingin diusung oleh PDIP? 'Kalau memang misalnya Pak Anies berpasangan dengan kader kami jadi wagubnya,' Wakil Sekretaris Jenderal PDIP Utut Adianto kepada wartawan.
Langkah itu berhasil. Dilakukan Deddy Mizwar saat datang menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan. Pertemuan mereka gelar di Bandung. Mahar sederhana itu dibeli sepekan sebelumnya. Ketika dia tengah menjalankan umrah di Tanah Suci. Semua mahar itu menaklukkan hati Zulkifli.
"Mahar itu harus dimudahkan kata Nabi (Muhammad SAW). Supaya mencegah maksiat," kata Wakil Gubernur Jawa Barat itu kepada merdeka.com di Gedung Sate, Bandung, Rabu dua pekan lalu.
Dukungan PAN buat Deddy begitu berarti. Meski cuma 4 kursi. Tugasnya memang masih berat. Pekerjaan rumahnya masih banyak. Sebab harus mengejar 16 kursi lagi. Semua itu untuk mengambil tiket pertarungan. Mengejar jabatan gubernur di Pilgub Jawa Barat tahun 2018 nanti.
Secara resmi, aktor senior itu mendapat dukungan. Sehari setelah menyerahkan mahar kurma dan air zam-zam. Zulkifli resmi mengumumkan dukungan buat Deddy di Rumah Makan Raja Sunda, Jalan Djundjunan Pasteur, Kota Bandung. Sebelum kami bertemu dia di kantornya. Dukungan resmi masih secara lisan. Zulkifli belum memberi surat kala itu. Namun Deddy kini sudah tenang. Dukungan lengkap. PAN resmi memberi surat.
"Saya sudah putuskan, kita mendukung Deddy Mizwar," kata Zulkifli di DPR, Selasa pekan lalu.
PAN menjadi partai pertama resmi mengusung Deddy dalam pertarungan Pilgub Jabar. Setelah Partai Gerindra batal beri dukungan. Padahal kabar sebelumnya telah santer terdengar. Bahkan dia digadang-gadang bakal duet dengan Ketua DPW PKS Jawa Barat Ahmad Syaikhu. Sekaligus berkoalisi antara Gerindra dan PKS.
Belakangan pasangan ini justru ditolak Ketua DPD Gerindra Jawa Barat, Mulyadi. Keseriusan pasangan ini dipertanyakan.Salah satunya soal Deddy belum menjadi kader Gerindra. Sedangkan Syaikhu dinilai masih ingin mengabdi di Kota Bekasi.
"Syaikhu katanya kan lebih senang di Bekasi. Kalau pasangan ini tidak yakin, ngeri. Sejak satu bulan saya rilis terus. PKS komunikasi satu kata juga enggak ada sampai sekarang," kata Mulyadi pada pertengahan September lalu.
Bisik-bisik di internal Gerindra dan PKS mencuat. Penolakan Mulyadi diyakini karena alasan sepele. Sayangnya Deddy Mizwar menolak buka-bukan tentang masalah di internal Gerindra dan PKS. Dia memilih tutup mulut. Tak mau gibah, katanya.
Deddy Mizwar bersama Prabowo ©2017 merdeka.com/Andrian Salam Wiyono
Wakil Gubernur Jawa Barat ini juga enggan menjelaskan soal statusnya di Partai Gerindra. Sampai saat ini dia belum menjadi kader. Masalah itu hanya menjadi urusannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Deddy hanya tertawa terkait ini. Dan meminta tak perlu dipikirkan.
Padahal pada awal Mei lalu, Deddy dan Prabowo begitu akrab. Mereka bertemu satu meja makan. Berfoto bersama. Tampak Deddy memakai kemeja putih. Sedangkan Prabowo mengenakan safari berwarna cokelat. Terlihat baru selesai makan. Sarapan pagi. Pertemuan dilakukan di kediaman Prabowo. Berlokasi di Hambalang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Ketika itu Deddy begitu yakin. Dukungan bakal mengalir mulus kepadanya. Menurut dia, Prabowo bahkan memintanya tenang dalam Pilgub Jabar. Bahkan, kata aktor kawakan itu, Prabowo tidak meminta banyak syarat jika akan didukung.
Sekian bulan berlalu. Dukungan urung dilakukan. Gerindra memutuskan batal mengusung Deddy. Dia enggan menjelaskan apa titik masalahnya. Lebih memilih melupakan. Namun, tetap ingin bersahabat dengan Prabowo.
"Enggak usahlah. Nanti jadi ribut lagi. Kita lupakanlah Partai Gerindra, dengan permasalahannya sendiri dengan problemnya sendiri, dengan sikapnya sendiri, kita harus hargai. Itu saja," ungkap Deddy.
Rencana awal soal duet dengan Syaikhu, dirinya sebenarnya merasa cocok. Banyak alasannya. Dia tak melihat ada cacat dalam karir wakil wali kota Bekasi itu. Dia pun menyayangkan jika ada pihak mencari kesalahan untuk memecah belah pasangan Deddy-Syaikhu.
Dalam pandangannya, Syaikhu merupakan seorang hafiz Alquran. Bahkan sudah terjamin bekerja di pemerintahan. Semua dianggap bersih. Apalagi Syaikhu merupakan mantan auditor Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Sebenarnya, Deddy siap berduet dengan siapa saja. Syaikhu hanya pilihan. Sebab, baginya wakilnya nanti merupakan orang bersih. Terutama tak pernah terindikasi melakukan korupsi. "Mudah-mudahan bukan kambing, ini orang. Kalau kambing kan susah juga itu," ujar Deddy sambil tertawa.
Deddy terlihat santai menghadapi Pilgub Jabar ini. Tak merasa panik. Padahal bakal calon lawannya sudah mendapat lebih dari 30 kursi. Dia adalah Ridwan Kamil, wali kota Bandung. Mulai dari Partai Golkar, Partai NasDem, PKB dan PPP.
Meski begitu, dia masih menaruh keyakinan bakal maju bertarung. Deddy mengungkap sudah komunikasi intens dengan sejumlah petinggi partai. Termasuk dengan ketua umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Deddy tetap optimis. Dalam waktu dekat dukungan juga akan mengalir. Mulai dari PKS, Partai Hanura dan Partai Demokrat. Komunikasi terus dilakukan intensif. Sebab para pimpinan partai itu dekat. Bahkan tak menutup kemungkinan, kata dia, Gerindra kembali meminangnya.
"Pak SBY (Ketua Umum Partai Demokrat) juga temen saya. Pak Prabowo malah sahabat lama saya," kata Deddy.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PAN memastikan jika nama yang ditawarkan tak diinginkan hal itu kembali menjadi keputusan bersama.
Baca SelengkapnyaZulhas tegas ikut pemimpin Koalisi Indonesia Maju (KIM) yakni Ketum Gerindra Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnya"Kita terbiasa di organisasi PAN samina waatona terhadap kebijakan pimpinan. Jadi saya kira pimpinan pasti sudah memikirkan yang terbaik."
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra mengusung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk maju di pemilihan gubernur (Pilgub) Banten 2024.
Baca SelengkapnyaDedi Mulyadi mendapat dukung dari Partai Amanat Nasional (PAN).
Baca SelengkapnyaBima Arya mengikuti PAN sebagai anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mendukung penuh pencalonan Dedi Mulyadi sebagai Calon Gubernur Jabar.
Baca SelengkapnyaNantinya, Dedi Mulyadi akan didampingi calon dari PAN untuk Pilgub Jawa Barat 2024.
Baca SelengkapnyaPAN mencari posisi yang pas untuk kadernya Bima Arya Sugiarto usai mundur dari pencalonan di Pilkada Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaGerindra tidak bisa mencalonkan Dedi Mulyadi sendiri. Sehingga akan berkomunikasi dengan partai-partai lain.
Baca SelengkapnyaPSI akhirnya membatalkan dukungan terhadap Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar mengaku, selalu menghormati seluruh keputusan masing-masing partai politik.
Baca SelengkapnyaPAN juga sepakat ingin Zulhas kembali memimpin di periode ketiga.
Baca Selengkapnya