Tidak ada lobi kasus bansos di DPP NasDem
Merdeka.com - Nama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh belakangan terseret dalam kasus suap hakim PTUN Medan yang melibatkan Gubernur Sumut nonaktif Gatot Pujo Nugroho. Paloh santer dikabarkan terlibat dalam kasus tersebut usai dua kadernya OC Kaligis dan Patrice Rio Capella ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Nama Paloh semakin kencang dikabarkan terlibat dalam pusaran kasus itu usai mendadak mendatangi KPK pada Jumat (24/10) malam. Kehadiran Paloh guna diperiksa sebagai saksi terkait pertemuannya dengan Gatot, Erry, dan OC Kaligis di Kantor DPP Nasdem pada Mei 2015.
Pertemuan itu pun terungkap dalam dokumen Berita Acara Pemeriksaan (BAP) KPK kepada istri muda Gatot, Evy Susanti yang diperoleh merdeka.com, pihak Gatot ingin Surya Paloh mendamaikan perseteruan antara Gatot dan wakil gubernur Sumatera Utara, Tengku Erry. Upaya islah itu lantaran Erry merupakan kader NasDem.
-
Siapa yang terlibat dalam pertemuan tersebut? Kepala Badan Perlindungan Pekerjaan Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani menemui Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Hadi Tjahyanto di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (5/3/).
-
Apa yang dibahas dalam pertemuan Golkar? “Yang intinya, menginginkan Hasta Karya ini solid, kami sampaikan bahwa sampai saat ini seluruh organisasi Hasta Karya “Hasilnya adalah memberikan kewenangan penuh pada Ketua Umum Golkar Bapak Airlangga Hartarto untuk menentukan arah kebijakan, langkah-langkah yang akan diambil terkait dengan pilpres, pileg, dan pilkada,“ tegas Ketum MKGR.
-
Apa saja yang dibahas dalam pertemuan? Dalam pertemuan tersebut keduanya membahas tentang kerja sama pertukaran peserta pendidikan, alih pengetahuan dan teknologi, latihan bersama, serta upaya kolaboratif dalam meningkatkan kemampuan pertahanan kedua negara.
-
Dimana pertemuan berlangsung? Kunjungan ini diterimanya di Markas Besar Angkatan Darat (Mabesad) Jakarta, Senin (22/4) kemarin.
-
Siapa yang diwakili oleh Pelindo di pertemuan APA? Kepesertaan Indonesia diwakili oleh Pelindo, yang sekaligus menjadi penyelenggara kegiatan.
-
Kapan pertemuan khusus Kapolri dengan PP Polri? “Yang kedua, nanti setelah Hut PP Polri tanggal 24 ini insya Allah minggu depan kami ada acara khusus dengan Bapak Kapolri di Mabes Polri berkaitan dengan apa yang sedang kita lakukan, yang nanti kita mintakan pertemuan dengan Pak Kapolri khusus.“
Karena perkara di PTUN ini didasari oleh laporan pihak Erry tentang dugaan korupsi Bansos di Pemprov Sumatera Utara ke Kejaksaan Agung. Dalam surat panggilan atas nama Kabiro Keuangan Ahmad Fuad Lubis di Kejagung, surat itu sudah mencantumkan nama Gatot sebagai tersangka.
"Saya dan Gatot menyampaikan kepada OC Kaligis agar membantu mengislahkan Gatot dan wagubnya yang berasal dari NasDem. Akhirnya atas usaha OC Kaligis, islah terjadi di bulan Mei, letaknya di DPP NasDem di Gondangdia, hari Selasa bulan Mei 2015 antara OC Kaligis, ketua NasDem Surya Paloh, Tengku Erry, dan Gatot sendiri, sementara saya menunggu di mobil," demikian isi BAP Evy di halaman 6 dikutip merdeka.com, Jumat (2/10). BAP ini langsung ditandatangani oleh penyidik KPK, Rizka Anungnata, dilakukan pada 27 Juli 2015.
Evy mengakui jika pertemuan islah ini agar Surya Paloh meminta perseteruan Gatot dan wakilnya itu selesai. Begitu juga dengan perkara di Kejaksaan Agung, agar Gatot tak menjadi tersangka dalam kasus Bansos tersebut.
"Islah dilakukan karena saya berpikir Tengku Erry yang berasal dari NasDem, OC Kaligis juga dewan mahkamah partai NasDem memiliki kedekatan dengan Jaksa Agung yang dari NasDem juga, jadi bisa difasilitasi," tutur dia.
Namun, Ketua Badan Advokasi Partai NasDem, Taufik Basari (Tobas) membantah tudingan Evy bahwa dalam pertemuan tersebut membahas kasus bansos yang ditangani Kejagung. Menurut dia, pertemuan itu murni membahas islah antara Erry dan Gatot.
"Betul ada pertemuan itu. Tapi tidak terkait pembicaraan tentang kasus," kata Tobas saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (3/11).
Tobas berkilah ada lobi kasus bansos dalam pertemuan tersebut. Termasuk uang Rp 200 juta yang diterima Patrice Rio Capella buat diserahkan kepada Surya Paloh agar meminta Jaksa Agung HM Prasetyo, yang merupakan kader NasDem menghentikan kasus tersebut.
"Di sini nggak ada. Sama sekali. Karena walaupun ada yang meminta pertemuan itu seleksinya berdasarkan keperluannya apa. Kalau keperluannya memang masalah besar ya itu mungkin porsinya ketua umum. Kalau tidak, pasti akan disposisi," kata Tobas.
Menurut dia, uang Rp 200 juta yang diserahkan oleh Fransisca Insani Rahesti, pegawai magang di kantor OC Kaligis pada Mei 2015 di restoran 48 Gondangdia, Jakarta Pusat, hanya Patrice Rio yang tahu. Tetapi dari pengakuan Patrice Rio kepada Surya Paloh, uang fulus tersebut kemudian dikembalikan lagi oleh Rio kepada Fransisca pada Mei 2015.
"Prinsipnya kita bilang harus bertanggungjawab dengan yang apa dia lakukan. Meskipun berdalih sudah dikembalikan. Jadi dari sisi etik partainya itu keliru," kata dia. (mdk/gil)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertemuan Ketum Nasdem Surya Paloh dan Presiden Jokowi tidak membahas pencapresan Anies Baswedan
Baca SelengkapnyaAcara buka bersama anak yatim ini sudah direncanakan sejak pekan lalu.
Baca SelengkapnyaHubungan antar Prabowo dan Surya Paloh itu disebutnya juga sudah terjalin hampir setengah abad.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai NasDem Surya Paloh berharap kasus hukum yang menimpa Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) tak dipolitisasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan masih menunggu hasil atau putusan Mahkamah Konstitusi (MK) ditanya peluang maju Pilkada DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaNamun, dia tidak menyebut daerah mana saja yang dibahas dalam pertemuan tersebut.
Baca SelengkapnyaDalam salah pertimbangannya, disebut Saldi membantah adanya komunikasi atau kesepakatan dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaKamhar mengungkapkan Anies dan Susi punya hubungan baik. Sebagai sama kolega ketika menjadi menteri di kabinet pertama Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaRapat konsolidasi perdana NasDem-PKB tidak dihadiri PKS
Baca Selengkapnya