Tugu Kujang simbol Kota Bogor tak lagi berwibawa
Merdeka.com - Bangunan itu masih berdiri kokoh di pertigaan Jalan Pajajaran dan Jalan Otto Iskandardinata (Otista), Kota Bogor. Beberapa petugas Polantas tampak sibuk mengatur lalu lintas di sekitar lokasi. Siang itu cuaca memang terik, tetapi embusan angin seolah menyingkirkan hawa panas.
Tugu Kujang merupakan simbol Kota Bogor. Tonggak itu menjulang setinggi kurang lebih 25 meter. Landasannya berbentuk segitiga. Posisinya berada persis di depan Botani Square. Simbol kota hujan ini diresmikan pada 30 Juni 1982 oleh Wali Kota (saat itu) Ahmad Sobana.
Sayang 'keperkasaan' monumen itu berangsur meredup. Sebab, ketinggiannya kini disalip oleh bangunan baru berdiri di sisi kanannya, Royal Amaroossa Hotel.
-
Kenapa Bogor disebut kota hujan? Mungkin banyak yang merasakan jika intensitas hujan di wilayah Bogor, Jawa Barat, cukup sering sejak dulu. Saat musim kemarau saja, kota tersebut masih diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga deras. Itulah mengapa, kota dan Kabupaten Bogor kerap mendapat julukan sebagai kota hujan. Sebab memang, curah hujan di sana lebih tinggi dibanding daerah lain di Indonesia.
-
Apa arti nama Bogor menurut Pantun Pak Cilong? Pak Cilong menceritakan lewat pantun bahwa nama Bogor tercipta dari Tunggul Kawung (pohon aren). Menurutnya penamaan ini memiliki makna yang mendalam, tersirat bahwa Bogor merupakan kota yang menyala melintas zaman.
-
Apa yang spesial dari Kebun Raya Bogor? Kebun yang pertama kali dikembangkan oleh Thomas Stamford Raffles ini memiliki luas sebesar 87 hektar yang menjadi tempat tinggal bagi 15.000 koleksi tanaman yang berasal dari berbagai spesies.
-
Kenapa Kujang dianggep sakral? Keberadaannya masih diyakini secara kuat oleh masyarakat bahwa Kujang memiliki pelindung tak kasat mata atau penolak bala dari musuh.
-
Apa penyebab utama hujan di Bogor? Terdapat sejumlah faktor, terutama geografis yang memengaruhinya, sehingga intensitas dan durasi hujan di Bogor relatif lebih tinggi. Ahli Meteorologi dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sempat membeberkan alasan utama Bogor mengalami kondisi hujan yang lebih sering.
-
Apa fungsi tugu batu tersebut? Batu ini disebut 'miliarium', merupakan penanda penting atau semacam tugu di sepanjang sistem jalan raya Kekaisaran Romawi.
Tugu Kujang Bogor ©2016 Merdeka.com
Mansyur (68), seorang tukang cukur mangkal sejak 1980-an di trotoar Kebun Raya Bogor, dekat Tugu Kujang mengatakan, dahulu jika dilihat dari arah Institut Pertanian Bogor (kini jadi kawasan Botani Square), pemandangan di belakang Tugu Kujang adalah Gunung Salak.
"Dulu mah gagah. Kan belum ada gedung-gedung tinggi. Dulu dari situ (menunjuk ke arah Botani Square) bisa dilihat Gunung Salak. Dulu mah belum macet, masih sejuk. Sudah beda sekarang mah," ujar Mansyur sambil merapikan meja pangkas rambutnya, Rabu (24/11).
Kota Bogor mencoba terus bersolek sejak lima tahun terakhir. Di sebelah kiri Tugu Kujang kini berdiri monumen Salapan Lawang (sembilan pintu). Salapan Lawang ini berbentuk tiang ala Romawi yang berjumlah 10 setinggi 13 meter. Kedua sisi Salapan Lawang diapit dua buah gazebo menyerupai Monumen Lady Raffles di Kebun Raya Bogor. Di depan Tugu kini menjadi Mal Botani Square dan Hotel Santika.
Pada 2013 silam, pembangunan Hotel Amaroossa sempat ditentang warga dan budayawan setempat. Sebabnya, tempat menginap itu dianggap menghilangkan wibawa Tugu Kujang, yang hanya setinggi 25 meter.
"Dulu Abah yang mimpin demo karena pembangunan hotel itu merusak pemandangan dan kearifan lokal di Bogor. Tugu Kujang itu sebagai simbol kearifan lokal dan ternyata kini kalah oleh kapitalis pembangunan kota," ujar Budayawan Bogor, Wahyu Affandi Suradinata atau yang akrab disapa Abah Wahyu, kepada merdeka.com, kemarin.
Tugu Kujang Bogor ©2016 Merdeka.com
Menurut Abah Wahyu, dia dan budayawan lain didukung mahasiswa, ormas, dan paguyuban tidak sekadar unjuk rasa. Mereka berusaha sekuat tenaga mencegah pendirian Hotel Amaroossa melalui jalur hukum, dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara atas terbitnya izin pembangunan hotel. Namun mereka tumbang.
"Yang kita demo dan gugat bukan pihak hotel tetapi Pemkot selaku pemberi izin. Tapi karena kita enggak punya duit, kalah kita di pengadilan," ujar Abah Wahyu.
Terkadang, aspirasi memang tidak sejalan dengan aturan. Sebab, menurut Asisten Tata Praja Pemerintah Kota Bogor, Ade Syarif, pemilik Hotel Amaroossa sudah menempuh proses yang panjang dalam mengurus izin sebelum mereka membangun hotel. Pemkot Bogor akhirnya merestui lantaran tidak ada yang dilanggar.
"Baik site plan dan syarat lainnya," kata Ade.
Menurut Ade, batas ketinggian bangunan di Kota Bogor berdasarkan ketentuan memang hanya enam lantai, sesuai aturan ditetapkan oleh Lapangan Udara (Lanud) Atang Sanjaja (ATS).
"Ternyata pihak hotel sudah mendapatkan izin batas ketinggian dari Lanud Atang Sanjaja," ujarnya.
Legal Officer Hotel Amaroossa, Agung, mengatakan segala persyaratan pembangunan sudah dipenuhi. Termasuk batas ketinggian bangunan dipermasalahkan itu.
"Izin HO (hinder ordonantie/izin gangguan) sampai izin batas ketinggian gedung dari pihak Lanud ATS pun sudah kami pegang," kata dia.
Tugu Kujang Bogor ©2016 Merdeka.com
Sejak itu, protes sudah tak terdengar lagi. Hotel Amaroossa tetap berdiri dan mulai menerima tamu. Namun, Abah Wahyu tetap berharap ada monumen baru lebih besar dan tinggi sebagai simbol kedigdayaan Kota Bogor.
Tugu Kujang Raja
Abah Wahyu ternyata seorang mpu pembuat Kujang. Dia berharap Pemkot Bogor atau siapapun mau membuatkan Tugu Kujang Raja. Monumen lebih besar dari Tugu Kujang saat ini.
"Saya sudah ada desain Kujang Raja Ciung Sembilan. Kalau yang ada sekarang itu mah Kujang jenis kuntul. Kujang Kuntul itu dulunya pegangan para mantri atau patih kerajaan, bukan raja. Kalau Raja pegangannya kujang ciung sembilan. Dulu yang bikin tugu Kujang tidak melibatkan budayawan sehingga asal saja. Padahal Bogor itu mah harusnya Kujang Raja simbolnya," ujar Abah Wahyu.
Menurut Abah, Kujang Raja mestinya berada di depan Terminal Baranang Siang. Itu akan menghadap Tol Jagorawi menjadi simbol sekaligus ucapan selamat datang buat para pelaju.
"Saya sudah sampaikan soal usulan Kujang Raja ini ke Wali Kota dan Wakilnya, tapi sampai sekarang belum ada respon," ujarnya.
Tugu Kujang Bogor ©istimewa
Abah Wahyu berharap Kujang sebagai simbol Kota Bogor tetap lestari dan agung. Pembangunan di kota hujan tak terelakkan, tetapi diharapkan tidak mengikis kearifan lokal sebagai sebuah budaya adiluhung.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bima mengaku bangga meninggalkan Kota Bogor dengan kondisi warga yang semakin baik.
Baca SelengkapnyaBMKG telah melakukan TMC pada 19-20 Agustus 2023 untuk melakukan modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya melakukan modifikasi hujan pada 19-20 Agustus 2023. Namun, tak adanya awan menyebabkan hujan buatan tak sampai ke Jakarta.
Baca SelengkapnyaKota Babat punya peranan penting dalam perkembangan sejarah Kabupaten Lamongan.
Baca SelengkapnyaPenutupan memakai terpal atas perintah Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).
Baca SelengkapnyaPatung Bung Karno di Banyuasin, Sumatera Selatan, menjadi sorotan publik karena tidak mirip sama sekali.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa wisata menarik di dekat stasiun Bogor.
Baca SelengkapnyaBuat kamu yang baru pertama kali menginjakan kaki di Bogor, ada beberapa destinasi indah dan seru yang bisa didatangi.
Baca SelengkapnyaHalaman rumah itu telah dipenuhi semak belukar. Dulunya bangunan itu merupakan rumah Wakil Bupati Wonogiri.
Baca SelengkapnyaMenteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya mengklaim kualitas udara di wilayah Bogor membaik seusai diguyur hujan hasil modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaBerikut potret Yogyakarta tempo dulu yang masih begitu banyak pepohonan dan delman.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengatakan modifikasi cuaca perlu ditingkatkan untuk memastikan pembangunan infrastruktur di Ibu Kota Nusantara (IKN)
Baca Selengkapnya