Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wakil Bupati Bogor: Kemacetan di Puncak karena Banyak Jalur Alternatif

Wakil Bupati Bogor: Kemacetan di Puncak karena Banyak Jalur Alternatif Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, masih menjadi destinasi primadona bagi warga Ibu Kota menghabiskan akhir pekan atau hari libur. Bentang alam dan ragam wisata di sana, menjadi magnet yang membuat orang tidak bosan untuk berkunjung.

Namun di balik daya pikat tersebut, Puncak masih menyimpan persoalan yang mendesak untuk diselesaikan. Salah satunya adalah kemacetan. Jika diurut, terdapat sejumlah titik kemacetan di jalur Puncak.

Pemerintah Kabupaten Bogor sebenarnya tidak tinggal diam dengan kondisi tersebut. Berbagai upaya dilakukan demi menjadikan Puncak bebas dari kemacetan dan sebagai kawasan yang nyaman untuk dikunjungi. Namun persoalan klasik tersebut belum terselesaikan sepenuhnya.

"Untuk mengurai kemacetan, kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Resor Bogor untuk membuat sejumlah rekayasa lalu lintas," kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan kepada merdeka.com.

Selain itu, Pemkab Bogor tengah mengupayakan untuk penggarapan jalur Puncak II. Jalur baru yang menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Kabupaten Cianjur ini menjadi harapan besar untuk mengakhiri kemacetan di kawasan Puncak.

Berikut wawancara khusus merdeka.com dengan Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan:

Berbagai upaya telah dilakukan untuk menyelesaikan kemacetan puncak, namun belum juga berhasil. Apa problem utamanya?

Problem utamanya adalah banyaknya akses jalan alternatif menuju kawasan Puncak. Terutama untuk sepeda motor. Karena masalah macet Puncak ini klasik. Sudah dari dulu.

Untuk mengurai kemacetan, kami sudah bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Kepolisian Resor Bogor untuk membuat sejumlah rekayasa lalu lintas.

Beberapa waktu lalu, Kemenhub sempat menguji coba rekayasa lalu lintas dengan kanalisasi. Yakni membagi jalan menjadi tiga. Dua ke atas dan satu ke bawah atau sebaliknya.

Tapi itu, justru malah membuat semakin macet karena menimbulkan banyak bottle neck. Karena lebar Jalan Raya Puncak tidak homogen ada lebar sekali ada yang sempit.

Sebelum kanalisasi juga ada pelebaran jalan pada 2016 lalu. Tapi ini juga belum menjadi solusi yang konkret untuk menyelesaikan kemacetan Puncak.

Terakhir, yang kini masih diberlakukan adalah ganjil genap. Fakta di lapangan, ada penurunan jumlah kendaraan. Tapi Puncak masih saja macet, karena sepeda motor juga sangat banyak masuk ke Puncak. Terutama saat Sabtu-Minggu atau libur hari besar.

Bagaimana dengan Jalur Puncak II?

Jalur Puncak II juga dapat mengurai kemacetan Jalan Raya Puncak. Hasil kajian kami, jika Puncak II terbangun, dapat mengurangi beban kendaraan di Jalan Raya Puncak hingga 50 persen. Karena kendaraan yang menuju Cianjur atau Bandung, bisa melalui Puncak II nantinya.

Namun, untuk membangunnya kami butuh bantuan dari pemerintah pusat maupun Pemprov Jawa Barat. Karena kebutuhan anggaran sekitar Rp5 triliun agar jalan itu terbangun seluruhnya sepanjang 35 kilometer dari titik nol di Sentul hingga Cipanas, Cianjur.

Sementara APBD Kabupaten Bogor hanya sekitar Rp8 triliun, itu pun untuk seluruh kegiatan yang diprogramkan dalam satu tahun. Namun, setiap tahun kami selalu menganggarkan pemeliharaan Jalan Puncak II.

Karena sejak terbengkalai pada 2015 lalu, banyak jalan yang sudah terbangun, kemudian hilang menjadi tanah lagi. Untuk pemeliharaan kami bekerja sama dengan TNI lewat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).

Maka kami sangat berharap bantuan dari pemerintah pusat. Namun, kami mendengar dari teman-teman di DPR RI, pemerintah pusat menolak untuk menganggarkan Puncak II. Makanya kami lakukan pemeliharaan terus.

Karena Puncak II bukan hanya untuk menjadi jalan baru selain Jalan Raya Puncak. Tetapi juga untuk meningkat aksesibilitas kecamatan yang mengandalkan sektor pertanian. Yakni, Sukamakmur, Cariu, Tanjungsari sekaligus meningkatkan pembangunan manusia di sana.

Kami juga berharap, sembilan Anggota DPR RI asal Kabupaten Bogor menyuarakan pentingnya Puncak II, agar bisa dianggarkan dalam APBN.

Berbicara soal pembangunan manusia, bagaimana terkait pemekaran Bogor Barat dan Timur, saat ini progres sejauh mana?

Untuk Bogor Barat, hanya tinggal menunggu keputusan pemerintah pusat karena saat ini masih moratorium pemekaran wilayah. Namun, secara administrasi semua sudah selesai. Tinggal diparipurnakan saja.

Bogor Barat akan terdiri dari 14 kecamatan. Letak ibu kota sesuai kajian awal juga sudah ditetapkan berada di Cigudeg seluas 40 hektare dan akan dibangun pusat pemerintahannya nanti.

Untuk perekonomian, akan dikembangkan sektor industri, pariwisata, hingga hasil bumi. Semua sudah ada kajiannya.

Kalau untuk Bogor Timur, ini usulan baru namun secara kajian juga sudah matang. Tapi semua kembali lagi, pemerintah pusat masih memberlakukan moratorium pemekaran wilayah jadi belum bisa terwujud.

Apa untung dan ruginya jika terjadi pemekaran dua wilayah tersebut?

Sebenarnya pemekaran wilayah adalah sebuah kebutuhan. Karena Kabupaten Bogor terlalu besar. Ada 40 kecamatan dan jumlah penduduk hampir enam juta jiwa. Sementara sebagian besar pelayanan terpusat di Cibinong.

Urgensi paling tinggi ada di Bogor Barat karena bisa dibayangkan, dari Jasinga, yang paling ujung untuk ke Cibinong hanya untuk membuat SIM di Polres Bogor misalnya, itu butuh waktu sekitar dua jam menggunakan sepeda motor. Karena jauh dan macet. Jadi pemekaran untuk mendekatkan pelayanan.

Untuk Bogor Timur ada sedikit kerugian yang akan dialami Kabupaten Bogor sebagai daerah induk. Karena, Bogor Timur mengandalkan sektor industri selama ini berkontribusi hingga Rp800 miliar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bogor setiap tahunnya dan kita akan kehilangan itu.

APBD Perubahan Kabupaten Bogor tahun 2021 defisit hingga Rp794 miliar. Apa penyebabnya?

Defisit karena banyak kegiatan yang seharusnya dianggarkan dalam APBD 2021 murni, kemudian terkena realokasi untuk penanganan Covid-19 dan vaksinasi hingga harus dianggarkan kembali dalam APBD Perubahan.

Kami juga lakukan sejumlah efisiensi supaya tidak defisit. Salah satunya memangkas kegiatan kunjungan-kunjungan yang tidak memiliki kepentingan kita tunda. Banyak akhirnya kegiatan yang kita pangkas agar APBD perubahan bisa seimbang antara belanja dengan pendapatan.

APBD kita juga defisit karena banyak bantuan dari pusat dan provinsi berkurang karena pandemi. Kalau dulu normal, tahun ini jauh lebih kecil terutama dua tahun belakangan ini.

Pandemi Covid-19 juga ada penyusunan anggaran harus memprioritaskan penanganan Covid-19, seperti insentif nakes, kita anggarkan vaksinasi, kita alokasikan lewat Belanja Tidak Terduga (BTT), juga kegiatan sosialisasi. Selama pandemi ini kita masih akan fokus pada penanganan Covid-19. Kita tidak tahu pandemi kapan berakhir.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Niat Berwisata, Pengunjung Puncak Malah Tidur di Jalan Puncak Akibat Macet Total
Niat Berwisata, Pengunjung Puncak Malah Tidur di Jalan Puncak Akibat Macet Total

Kendaraan tidak berjalan sama sekali di kawasan Puncak. Para pengendara yang lelah memutuskan beristirahat di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Siang Ini, Jalur Puncak Satu Arah ke Jakarta Masih Macet Parah Kecepatan Cuma 10 Km/Jam
Siang Ini, Jalur Puncak Satu Arah ke Jakarta Masih Macet Parah Kecepatan Cuma 10 Km/Jam

Polisi telah menerapkan rekayasa one way menuju Jakarta untuk mengurai kemacetan sejak pagi tadi.

Baca Selengkapnya
Mitigasi Kemacetan Horor di Kawasan Puncak, Pemerintah Siapkan Opsi Kereta Gantung
Mitigasi Kemacetan Horor di Kawasan Puncak, Pemerintah Siapkan Opsi Kereta Gantung

Penerapan strategi tersebut perlu dilakukan dengan kolaborasi kementerian/lembaga terkait, mengingat sektor kepariwisataan tak hanya dipangku satu institusi.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Warga Jabodetabek Tetap Berwisata ke Puncak Meski Sudah Jadi Langganan Macet
Ternyata Ini Alasan Warga Jabodetabek Tetap Berwisata ke Puncak Meski Sudah Jadi Langganan Macet

Puncak dianggap sebagai alternatif tempat wisata yang murah dan terjangkau.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak
Tak Cuma Puncak, Potret Jalur Pendakian Gunung Ramai dan Macet Melihatnya Bikin Sesak

Ternyata tak hanya jalur kawasan Puncak Bogor saja yang mengalami kemacetan. Sejumlah jalur pendakian di berbagai daerah turut menarik minat ribuan wisatawan.

Baca Selengkapnya
Viral Macet Horor di Kawasan Puncak, Begini Update Pembangunan Tol Puncak
Viral Macet Horor di Kawasan Puncak, Begini Update Pembangunan Tol Puncak

Padahal, kehadiran jalan bebas hambatan tersebut penting untuk mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di kawasan wisata Puncak.

Baca Selengkapnya
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding
Tak Cuma Puncak, Ini Deretan Tempat-tempat yang Juga Tak Kalah Macetnya Sampai Bikin Merinding

Macetnya jalanan saat libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW kemarin, tampaknya tidak hanya di jalan raya tapi juga di gunung bahkan arung jeram.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Siapkan Opsi Mitigasi Kemacetan Usai Puncak Bogor Lumpuh dan 1 Orang Tewas
Pemerintah Siapkan Opsi Mitigasi Kemacetan Usai Puncak Bogor Lumpuh dan 1 Orang Tewas

Dalam kemacetan tersebut, dikabarkan satu orang wisatawan asal Bambu Apus, Jakarta Timur berinisial NM (56) meninggal dunia

Baca Selengkapnya
Hotel-Hotel di Bogor Laris Manis Saat Jalur Puncak Macet Parah
Hotel-Hotel di Bogor Laris Manis Saat Jalur Puncak Macet Parah

Lonjakan kunjungan hotel sudah terlihat sejak hari pertama libur, yaitu Sabtu (14/9).

Baca Selengkapnya
Cerita Warga Jakarta Nikmati 'Terjebak' di Depan Masjid At'Tawun Puncak Selama 3 Jam: Ini Seninya, Bercanda Saja di Mobil
Cerita Warga Jakarta Nikmati 'Terjebak' di Depan Masjid At'Tawun Puncak Selama 3 Jam: Ini Seninya, Bercanda Saja di Mobil

Jalur Puncak macet total imbas libur Natal dan Tahun Baru

Baca Selengkapnya
Plt Bupati Bogor Khawatir Tol Puncak-Cianjur Matikan Ekonomi Masyarakat
Plt Bupati Bogor Khawatir Tol Puncak-Cianjur Matikan Ekonomi Masyarakat

Tol Puncak-Cianjur itu memang sudah ada petanya. Tinggal dilaksanakan saja.

Baca Selengkapnya
Jelang Malam Tahun Baru, Jalur Menuju Puncak Mulai Padat
Jelang Malam Tahun Baru, Jalur Menuju Puncak Mulai Padat

Pukul 18.00 Wib, lalu lintas di dari dan ke arah Puncak akan ditutup karena di ruas itu akan diterapkan kebijakan car free night atau malam bebas kendaraan.

Baca Selengkapnya