Kalah dari Indonesia, pesilat Malaysia mengamuk & rusak fasilitas TMII
Merdeka.com - Pesilat Malaysia, Jamari Mohd Al Jufferi melakukan aksi tak terduga. Dia melampiaskan kekecewaan setelah kalah teknik dari atlet Indonesia, Komang Harik Adi Putra, pada final cabor pencak silat nomor 65-70 kg putra Asian Games 2018.
Pesilat berusia 26 tahun itu melampiaskan kekesalannya dengan mengamuk di ruangan ganti Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Senin (27/8).
Al Jufferi memukul ruang ganti yang terbuat dari triplek hingga bolong. Mudah ditebak, Jufferi kecewa lantaran keputusan juri yang dinilainya banyak memihak Komang.
-
Apa yang membuat Indonesia kalah? Indonesia menerima tiga kartu kuning (-3), sedangkan Arab Saudi hanya mendapatkan dua kartu kuning (-2).
-
Kenapa Timnas Indonesia kalah? Meskipun keberuntungan tampak enggan berpihak, strategi yang diterapkan oleh pelatih Indra Sjafri tidak sepenuhnya efektif. Di babak pertama, terlihat jelas bahwa Dony Tri Pamungkas dan rekan-rekannya bermain dengan sangat monoton tanpa adanya variasi dalam serangan. Umpan-umpan pendek yang dilakukan dari kaki ke kaki tidak berjalan dengan baik.
-
Timnas Indonesia kalah dari siapa? Australia mengalami kekalahan menyedihkan melawan Bahrain.
-
Kenapa tim Indonesia kalah dari Saudi Arabia? 'Saudi Arabia, Kazakhstan, Mongolia, dan Rusia misalnya, menjadikan panahan berkuda sebagai program olaharaga tim nasional yang difasilitasi penuh oleh negara. Mereka investasi secara biaya dan SDM termasuk mengontrak pelatih nasional dari negara lain', terang Muhammad Yunus.
-
Dimana Timnas Indonesia kalah? Timnas Indonesia U-20 bertanding melawan Thailand di Stadion Mokdong, Seoul, Korea Selatan, pada Jumat (30/8/2024) sore WIB.
"Iya benar, tadi dia mengamuk dan memukul tembok hingga bolong. Ruang gantinya ada di belakang venue," ujar salah satu panitia kepada Liputan6.com yang identitasnya minta dirahasiakan.
Al Jufferi dinyatakan kalah teknik dari Komang Harik dengan memilih mundur dua detik sebelum ronde ketiga berakhir. Praktis, keunggulan 4-1 Komang berubah menjadi kemenangan teknik pada Asian Games kali ini.
Dari raut wajahnya, Jufferi terlihat sangat kecewa dengan juri. Ia menganggap juri tidak berlaku adil.
"Saya tidak nyaman dengan juri. Saya tidak salah, tetapi yang salah itu pengadil," ujar Al Jufferi setelah pertarungan.
Minta maaf pada Menpora Malaysia
Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, datang langsung ke Padepokan Pencak Silat, TMII, Jakarta Timur, Senin (27/8/2018), untuk memberikan dukungan langsung kepada atlet-atlet dari Malaysia yang bertanding di beberapa pertandingan final Asian Games 2018.
Menpora Malaysia, yang berada satu tribune dengan pendukung dan ofisial Malaysia, bangga melihat perjuangan atletnya, terutama Mohd Al Jufferi Jamari, yang memutuskan mundur karena merasa dicurangi jutor yang bertugas.
Syed Saddiq Syed Abdul Rahman datang ke Padepokan Pencak Silat pada siang hari. Ia sempat berada di tribune VVIP, namun kemudian memutuskan untuk menyatu dengan pendukung dan ofisial Malaysia yang berada di seberang tribune VVIP, ketika memberikan dukungan kepada Mohd Al Jufferi Jamari yang tampil di final tarung putra kelas E 65-70 kg Asian Games 2018.
Mohd Al Jufferi Jamari kemudian menghampiri Syed Saddiq Syed Abdul Rahman yang berada di tribune.
Menurut pengakuan Syed Saddiq Syed Abdul Rahman, pesilat yang juga juara dunia itu meminta maaf kepadanya. Namun, ia merasa tidak ada yang perlu dimaafkan.
"Saya katakan kepada beliau, saya tetap tidak menerima permintaan maaf dia karena saya tidak tahu kenapa dia meminta maaf. Saya melihat dia bermain bagus dan sebagai pendukung, saya merasa sangat bangga melihatnya tadi," ujar Menpora Malaysia.
"Saya berharap dia tidak bersedih. Ia adalah nomor satu dunia dan saya rasa akan banyak kemenangan lagi yang akan beliau raih di masa yang akan datang," lanjutnya.
Insiden yang terjadi di pencak silat tak membuat Menpora Malaysia perlu mengambil sikap terlalu berlebihan di Asian Games 2018. Menurutnya, tetap mendukung atlet yang berkompetisi dan berharap yang terbaik adalah jalan yang paling tepat.
"Saya datang ke sini bukan sebagai menteri, tapi sebagai pendukung. Apa pun yang terjadi lebih baik menatap ke depan. Insya Allah saya tetap yakin. Mereka semua bersemangat dalam bertanding, semoga kita bisa berharap yang terbaik bersama-sama," ujarnya. (mdk/ian)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahrain menang sekaligus memastikan Malaysia tersingkir di Piala Asia 2023 usai mencetak 1 gol.
Baca SelengkapnyaSejumlah artis seperti Ibnu Jamil, Ari Lasso, Atta Halilintar, hingga Jerome Polin ikut bersuara mengenai pertandingan tersebut.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia harus puas dengan hasil imbang 2-2 di kandang Timnas Bahrain.
Baca SelengkapnyaNetizen Indonesia dibuat emosi setelah wasit laga versus Bahrain membuat keputusan kontroversial.
Baca SelengkapnyaJepang menunjukkan kekuatannya yang tak tergoyahkan, meskipun bermain di hadapan ribuan pendukung Indonesia.
Baca SelengkapnyaAkun media sosial X Onefootball.my dari Malaysia, memberikan sindiran tajam terhadap Timnas Indonesia setelah mereka mengalami kekalahan 0-4 dari Jepang.
Baca SelengkapnyaMelalui pertandingan sengit, Indonesia harus kalah dari tim voli Australia
Baca SelengkapnyaWasit Shen Yin Hao yang memimpin pertandingan itu ramai jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaTimnas Indonesia tak berkutik di hadapan Timnas Jepang. Maarten Paes sampai empat kali memungut bola dari gawangnya.
Baca SelengkapnyaTimnas voli putra Indonesia kembali gagal meraih gelar juara di leg kedua SEA V League 2024.
Baca SelengkapnyaMedia sepak bola ternama, 433, ikut mengangkat kontroversi pertandingan Bahrain melawan Timnas Indonesia pada ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026
Baca SelengkapnyaWasit Ahmed Al Kaf yang memimpin duel Bahrain versus Timnas Indonesia pada laga ketiga Grup C putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.
Baca Selengkapnya