Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

10 Mobil nasional ini layu sebelum berkembang

10 Mobil nasional ini layu sebelum berkembang 10 Mobil nasional. ©2014 Otosia.com

Merdeka.com - Industri otomotif Indonesia memang tiap tahun terus mengalami kemajuan. Namun sayangnya perkembangan dunia otomotif terlebih dari segi pangsa pasarnya tidak disertai dengan kemajuan kemandirian bangsa Indonesia dalam segi ini.

Sepertinya masyarakat Indonesia sudah terlanjur terlena dan dimanjakan komoditas otomotif dari luar negeri termasuk roda empat. Bahkan beberapa rintisan mobil nasional atau mobnas harus layu sebelum berkembang. Berikut 10 mobnas yang tak sempat berkembang dan beredar luas di pasaran.

Esemka

Esemka merupakan mobil nasional (mobnas) karya siswa-siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia. Wacana untuk memproduksi masal Esemka untuk dijual luas ke pasaran sempat mencuat ke media massa. Kerja sama dengan beberapa perusahaan lokal dan nasional sudah didengungkan dengan komitmen menggunakan komponen lokal berkisar antara 50-90 persen. Sayang, setelah sempat ramai diberitakan, Esemka dalam sekejap langsung menghilang dari peredaran.

Tuxuci

Tuxuci merupakan kandidat mobil listrik pertama buatan anak negeri yang rencananya bakal diproduksi masal. Bahkan purwarupa yang dibuat oleh desainer Danet Suryatama di Yogyakarta sudah didukung Dahlan Iskan selaku menteri BUMN. Namun, kecelakaan Tuxuci saat diuji coba oleh Dahlan Iskan pada 15 Januari 2013 membuat banyak pihak menyangsikan layak jalannya Tuxuci jika diproduksi masal nantinya.

Saat ini pun program produksi masal Tuxuci bagai hilang ditelan zaman dan mobil mirip sedan sport mewah asal Eropa ini juga tak terdengar gaungnya lagi.

Tawon

Mobil nasional ketiga yang layu sebelum berkembang adalah Tawon. Mobnas Tawon ini merupakan mobil produksi PT Super Gasindo di Rangkasbitung, Banten.

Tawon didesain dengan mengusung mesin 650cc yang bisa mengonsumsi bahan bakar bensin dan gas CNG dan dirancang dengan standardisasi Euro 3.

Tawon sendiri rencananya akan di jual seharga Rp 40 jutaan dengan menyasar pangsa pasar mobil pribadi dan pengganti transportasi roda tiga Bajaj yang mulai usang di makan zaman. Namun sampai saat ini, gaung Tawon sebagai mobnas murah tidak terdengar di pasaran.

Kancil

Mobnas keempat yang tidak mendapatkan tempat di pasaran adalah Kancil. Kancil yang merupakan singkatan dari (Kendaraan Niaga Cilik Irit Lincah) merupakan mobil murah produksi PT. KANCIL yang sebenarnya diproyeksikan sebagai pengganti kendaraan umum Bajaj dan bemo di Jakarta. Namun mobnas Kancil ini kurang memikat hati ?pemerintah DKI Jakarta sehingga penggantian Bajaj dan bemo dengan Kancil tidak dilakukan secara besar-besaran.

Timor

Timor boleh dibilang menjadi salah satu mobil nasional paling terkenal di Indonesia karena berhasil diproduksi secara masal meski proyek ini harus terhenti akibat serangan krisis moneter tahun 1998.

Mobnas keluaran PT Timor Putra Nasional milik Hutomo Mandala Putra hadir di pasaran dengan seri Timor S515 yang berbasis pada model Kia Sephia 1995. Setelah terhempas krisis moneter dan rezim Soeharto turun, proyek Timor pun resmi dihentikan.

Maleo

Mungkin beberapa orang asing dengan mobil Maleo. Maleo sendiri merupakan mobil nasional cetusan BJ Habibie yang saat itu, tahun 1996, masih menjabat sebagai Menristek.

Maleo sendiri diproyeksikan sebagai mobil murah di pasaran dengan mengusung mesin yang berkapasitas 1200 cc dan menggunakan komponen lokal hingga 80 persen. Namun, akibat pendanaan proyek Maleo ini tersedot ke program mobnas Timor, Maleo pun harus terhenti dalam bentuk wacana saja.

Bimantara

Mobil nasional Indonesia lainnya adalah PT Bimantara, milik Bambang Trihatmodjo yang merupakan putra mantan Presiden Soeharto. Bimantara diproduksi dengan menggandeng Hyundai dan diproduksi dalam dua varian yaitu Cakra dan Nenggala. Namun mobil ini pun juga kurang diminati di pasaran.

Bakrie Beta 97 MPV

Grup Bakrie pun pernah mencanangkan mobil nasional bernama Bakrie Beta 97 MPV. Mobil jenis minibus atau MPV ini dicanangkan tahun 1994 dengan menggandeng rumah desain Shado asal Inggris. Namun belum sempat keluar, proyek mobnas ini lagi-lagi haris tersandung krisis moneter tahun 1998, sehingga proyek tersebut tidak dilanjutkan.

Gang Car

Gang Car merupakan mobil nasional dengan desain compact berkapasitas 2 orang buatan PT. Dirgantara Indonesia (DI).

Gang Car hadir dengan mengusung mesin 125 - 200 cc. Disebut Gang Car karena mobil ini memiliki desain bodi kecil sehingga lincah dibuat keluar masuk gang. Namun, proyek Gang Car ini seperti tenggelam di telan Bumi setelah PT. DI dilanda kemelut di tahun 2003.

Arina

Mobil Arina merupakan singkatan dari Armada Indonesia. Arina diproduksi oleh Universitas Negeri Semarang (Unnes).

Dengan mengusung komponen 100 persen lokal dan dibanderol sekitar Rp 30 juta saja. Mobil dengan mesin 150 cc ini diproyeksikan untuk keluarga menengah ke bawah di Indonesia. Namun sampai saat ini belum ada produksi masal dari Arina ini.

(mdk/dzm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Selain Maung yang Dibanggakan Prabowo, Ini Deretan Mobil Buatan Indonesia Karya Anak Bangsa
Selain Maung yang Dibanggakan Prabowo, Ini Deretan Mobil Buatan Indonesia Karya Anak Bangsa

Program mobil nasional digadangkan sejak 1070-an dengan membangun industri otomotif. Banyak program mobil nasional dilakukan seperti Maung oleh PT Pindad.

Baca Selengkapnya