4 Raksasa Otomotif Jepang di Indonesia kompak ganti Presdir, kenapa?

Merdeka.com - April 2017 menjadi bulan sangat istimewa bagi industri otomotif Indonesia. Ini bukan April mop. Tapi empat raksasa otomotif Jepang di Indonesia berganti kepemimpinan secara serempak. Ya, Mitsubishi Indonesia, Honda Indonesia, dan Nissan Indonesia 'kompakan' punya presiden direktur baru per 1 April lalu. Yang paling anyar, Toyota Indonesia, meski baru diputuskan besok lewat rapat umum pemegang saham (RUPS) PT Toyota-Astra Motor yang akan digelar besok, Rabu (5/4).

Entah siapa yang memulai 'efek bola salju' ini. Namun, Merdeka.com mencoba menelusurinya dan hasilnya seperti ini. Yang memulai estafet kepemimpinan ini adalah Mitsubishi. Lewat reorganisasi di PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) yang diumumkan akhir tahun lalu, ada perusahaan baru yang dibentuk, namanya PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Perusahaan ini fokus menangani distribusi mobil penumpang Mitsubishi dan dipimpin oleh Kyoya Kondo (50).

Perusahaan ini juga disiapkan untuk memopulerkan penjualan small MPV Mitsubishi yang dirilis Agustus tahun ini. Sementara bisnis kendaraan niaganya tetap ditangani oleh KTB.

Kedua, Honda yang memilih Takehiro Watanabe sebagai orang nomor satu di PT Honda Prospect Motor, demi menganti Tomoki Uchida. Padahal selama enam tahun memimpin Honda Indonesia, Uchida-san sukses secara komersial. Bayangkan, selama periode 2011-2017, Uchida-san berhasil meningkatkan penjualan Honda Indonesia dari 45 ribu unit menjadi 199 ribu unit. Pangsa pasar Honda pun melejit dari 5 persen menjadi 19 persen di pasar otomotif nasional per tahun lalu.

Ketiga, Nissan. Pada akhir Maret lalu, tiba-tiba Nissan Indonesia mengumumkan memiliki presiden direktur baru, namanya Eiichi Koito. Pengumuman ini cukup mengejutkan, karena masa jabatan Antonio Zara sebagai orang nomor satu Nissan Indonesia belum lama, baru berjalan satu tahun. Namun jika melihat tiga tahun terakhir, kejutan Nissan Indonesia bisa dimaklumi.

Pasalnya, Nissan terbilang pabrikan otomotif Jepang yang berbenah terus secara organisasi. Seperti ada yang tidak beres, sehingga dalam 3 tahun, Nissan Indonesia berganti presiden direktur tiga kali. Sebelumnya, Antonio Zara menggantikan Steve Ardianto, warga negara Indonesia, yang sebagai CEO Nissan Indonesia selama 2014-2016.

Yang menarik, CEO Nissan Indonesia yang baru, Eiichi Koito, adalah 'orang' Mitsubishi Motors. Bahkan Koito-san pernah berkarir di Mitsubishi Indonesia.

Benang merah dari kompakan CEO baru di empat pabrikan otomotif Jepang di Indonesia, antara lain menyongsong pasar otomotif 2017 yang kian sengit. Seperti segmen small MPV yang kian sempit dengan kehadiran mobil small MPV dari Mitsubishi. Segmen low cost green car (LCGC) yang terus bertumbuh, dan yang teranyar penerapan standar gas buang kendaraan bermotor Euro-4.