8 Penyebab utama kecelakaan di kalangan remaja

Merdeka.com - Salah satu penyebab kecelakaan yang dialami remaja d jalanan adalah fokus berkendara yang terganggu.

Fakta ini sesuai dengan data dari distraction dan stoptextstopwrecks yang menyebutkan 11 persen kecelakaan lalu lintas pada pengendara berusia di bawah 20 tahun disebabkan konsentrasi pengendara yang terganggu.

Selain itu, 36 persen remaja yang terlibat kecelakaan lalu lintas menyebutkan jika mereka terlibat dalam kecelakaan karena disebabkan kesalahan mereka sendiri terutama perhatian ke jalan yang teralihkan ke hal lainnya.

Dari data yang dirilis kedua situs tersebut juga terungkap delapan penyebab umum terganggunya konsentrasi para remaja ini dalam berkendara. Berikut ulasan selengkapnya.

1. Membaca

Membaca baik itu instrumen yang ada di panel meter ataupun di pusat multimedia mobil ternyata menjadi salah satu penyebab umum hilangnya konsentrasi ke jalan.

Hal ini juga menjadi sebab utama hilangnya perhatian pengendara di usia 20 tahun kala berada di belakang kemudi kendaraan.

2. Melihat Video

Hadirnya fitur multimedia yang mumpuni di kendaraan baru saat ini ternyata tak selamanya memberi dampak yang baik.

Memang, fitur multimedia seperti adanya DVD player dan layar LCD untuk menampilkan video dapat ampuh memecah kebosanan kala dilanda macet di tengah perjalanan. Namun, melihat video saat berkendara juga rawan memecah konsentrasi dan jadi salah satu penyebab kecelakaan di kalangan remaja.

3. Menengok kaca spion

Menengok ke arah spion juga menjadi salah satu penyebab umum terjadinya kecelakaan di kalangan remaja.

Biasanya pecahnya konsentrasi yang berujung kecelakaan terjadi karena pengemudi terlalu lama memperhatikan kaca spion sehingga tak menyadari perubahan kondisi jalan di depannya. Terutama tujuan melihat kaca spion bukanlah untuk melihat keadaan di belakang mobil, tetapi untuk berkaca.

Oleh karena itu, sebaiknya tengoklah spion secara singkat dan bisa diulangi beberapa kali. Hal ini lebih aman dibanding terlalu lama fokus ke kaca spion tanpa memperhatikan kondisi jalanan di depan kendaraan.

4. SMS

SMS masuk dalam penyebab utama kecelakaan lalu lintas yang menyeret remaja di dalamnya.

Aktivitas mengetik pesan di perangkat telepon memang sangat mengganggu konsentrasi saat mengemudikan kendaraan. Tak heran kini beberapa negara telah melarang keras kegiatan berkendara sambil mengetik pesan sms. Di Indonesia sendiri, ketahuan mengemudi sambil sms akan didenda Rp 750 ribu atau pidana kurungan selama tiga bulan.

5. Minum dan makan

Kegiatan minum dan makan di dalam mobil kala berkendara juga membaut konsentrasi berkendara buyar. Terlebih lagi jika ada makanan yang jatuh saat ingin dikunyah, maka seketika perhatian ke jalan akan teralihkan.

Hal tersebut membuat pengendara bakal tak dapat mengendalikan kendaraan kala ada kejadian tak terduga di depannya, seperti mobil di depan tiba-tiba mengerem mendadak.

6. Main smartphone

Bermain smartphone seperti menelepon, chatting, berfoto selfie, hingga video call saat berkendara juga diketahui jadi salah satu faktor para pengendara berusia 20 tahun mengalami kecelakaan.

Tak dipungkiri, kegiatan menggunakan smartphone ini jelas memecahkan konsentrasi terhadap kondisi jalan. Ada baiknya menepi dan parkir dahulu mobil di tempat yang aman sebelum mengoperasikan smartphone.

7. Mengganti musik

Mungkin kegiatan ini terlihat sepele, namun mengganti musik di pusat multimedia mobil ternyata juga berperan sebagai penyebab kecelakaan di kalangan remaja.

Sifat remaja yang gampang terpecah konsentrasinya membuat aktivitas seperti mengganti musik saja bisa menyebabkan mereka tak lagi fokus ke jalan.

8. Menggunakan GPS

GPS (Global Positioning System) sebenarnya dibuat untuk membantu pengendara bisa sampai ke tempat tujuan dengan lebih cepat.

Namun menggunakan GPS ini justru menjadi penyebab awam pengendara remaja mengalami kecelakaan. Ingin sampai ke titik tujuan dengan cepat membuat para pengemudi remaja ini justru lebih fokus menatap layar GPS dibanding kondisi jalan di sekitarnya. Tak ayal potensi kecelakaan pun besar terjadi. (mdk/dzm)