Awas! Cuma modal Rp 400 ribuan, hacker sudah bisa curi mobil

Merdeka.com - Seorang hacker telah membuat alat dengan budget murah sekitar USD 30 atau setara Rp 414.000 untuk membobol kunci mobil yang memiliki kerentanan dalam keyless entry systems.

Perangkat ini diciptakan oleh hacker yang baru-baru ini mengetahui kelemahan dari sistem GM OnStar, Samy Kamkar.

Seperti yang Anda ketahui, di mobil terbaru akan memiliki kode tertentu yang sulit ditebak. Saat Anda memarkir mobil dan menekan tombol 'lock', maka mobil secara otomatis akan mengirimkan kode yang bisa Anda gunakan untuk membuka kunci mobil. Kode tersebut tidak akan pernah muncul dua kali meskipun Anda sudah menggunakan mobil berkali-kali. Artinya, satu tombol 'lock' memiliki satu kode 'unlock'.

Akan tetapi semua itu tetap memiliki celah. Kamkar telah menemukan alat untuk membobol dan menyebutnya sebagai RollJam. Perangkat tersebut memanfaatkan rotasi kode dan mematikan sinyal secara sementara.

Saat pemilik mobil menekan tombol 'lock' sekali, RollJam akan mematikan sinyal sehingga mobil tidak akan mendengar perintah 'lock', namun sebenarnya Sang Hacker sudah mengantongi kode 'lock' dan 'unlock' dari perintah tersebut. Ketika pemilik mobil mencoba untuk kedua kalinya, sinyal tetap mati lalu dihidupkan sesaat kemudian dan hacker langsung mengirimkan kode 'lock-unlock' yang pertama tadi kepada pemilik mobil. Sementara itu, Si Hacker sudah mengantongi kode 'lock' dan 'unlock' kedua yang dapat digunakannya kapan saja. Hacker hanya tinggal memasukkan kode dan keamanan mobil pun bobol.

Kamkar sendiri telah menguji RollJam pada mobil Lotus Elise dan itu berhasil.

"Sebenarnya ini bukan cara baru atau kejutan yang besar. Ini semacam serangan teroris yang sudah terjadi bertahun-tahun. Hanya saja tidak ada yang benar-benar menunjukkan itu. Lucunya, solusi untuk masalah ini sudah ada lebih dari 20 tahun lalu secara online dan telah ditulis berkali-kali. Sekali lagi, tidak ada yang mau menunjukkan hal ini secara terang-terangan," ujar kamkar dalam wawancara bersama Tech Insider (6/8).

So, Anda harus berhati-hati mulai sekarang!