Baru Dua Tahun di Indonesia, Gaikindo: Ini yang Paling Kami Suka dari Wuling
Merdeka.com - Merayakan ulang tahun kedua di Indonesia pada Juli ini, Wuling Motors menjejakkan langkah baru di industri otomotif nasional.
Tak sekadar menggarap pasar domestik,pabrikan otomotif asal China ini sudah merancang pasar ekspor untuk mobil yang diproduksi di pabrik Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik Wuling Cikarang diresmikan pada 11 Juli 2017, dengan luas 60 hektare. Dengan investasi US$ 700 juta termasuk pusat suku cadang, pabrik Wuling Cikarang berkapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Saat ini model yang diproduksinya adalah seri Confero, Cortez, dan Almaz.
-
Di mana pabrik Wuling Motors di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Kapan Wuling Motors mulai beroperasi di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Siapa yang meresmikan pabrik Wuling di Indonesia? Pada tanggal 11 Juli 2017, peresmian pabrik ini diadakan dengan kehadiran mantan Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla.
-
Kenapa Wuling sukses di Indonesia? Strategi yang diterapkan oleh Wuling dalam mencapai pasar konsumen Indonesia terbukti sangat efektif. Perusahaan ini menawarkan mobil dengan desain menarik, fitur modern, dan harga yang bersaing. Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Mobil Wuling apa yang pertama diluncurkan di Indonesia? Acara tersebut juga menjadi momen pengenalan mobil pertama Wuling di segmen low MPV, yaitu Wuling Confero, yang berhasil mencuri perhatian pasar mobil keluarga Indonesia dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan dengan harga terjangkau.
Rencananya pada kuartal akhir tahun ini, Wuling mulai mengekspor mobil sport utility vehicle (SUV) dari pabrik Cikarang ini. Produk ekspor ini menggunakan merek Chevrolet, meski basis produknya adalah SUV Almaz yang sudah dijual Wuling di Indonesia.
Hal ini bisa dimungkinkan, karena Wuling pada dasarnya dimiliki oleh General Motors (pemegang merek Chevrolet), bersama dengan Shanghai Automotive International Corporation (SAIC) dan Guangxi Automoile Group (Wuling). Dalam jumlah saham, SAIC adalah pemegang saham terbesar, yaitu 50,1 persen. Sementara GM memiliki 44 persen dan Guangxi Automobile Group 5,9 persen.
"Kami sedang melakukan persiapan dengan sangat matang dan mulai ekspor pada kuartal IV tahun ini. Untuk ekspor, kami akan pakai merek Chevrolet. Tujuan ekspor pertama adalah Thailand dan kawasan Asia Tenggara umumnya," ujar Cindy Cay, Vice President Wuling Motors, saat perayaan ulang tahun ke-2 Wuling di kawasan Ancol, Jakarta Utara, medio bulan ini.
Menurutnya, spesifikasi dan fitur produk ekspor ini akan disesuaikan dengan regulasi negara tujuan, dalam hal ini Thailand sebagai negara tujuan pertama. Di tahap awal ini, jumlah produk yang diekspor ke Thailand mencapai ratusan unit.
Di pasar Indonesia sendiri, penjualan Wuling cukup baik. Hingga kini populasi mobil Wuling mencapai 30 ribu unit dan merek Wuling sudah masuk dalam kelompok 10 besar merek otomotif di Indonesia.
Gaikindo Paling Suka
Yohannes Nangoi, Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), mengaku senang sekali dengan rencana ekspor Wuling tersebut. Sebab inilah yang didorong terus oleh Asosiasi kepada para anggotanya.
"Ini yang paling Gaikindo suka dari Wuling. Mereka menanamkan investasi di Indonesia, menjual produknya di pasar domerstik, tapi juga mengekspor ke luar neegri dari mobil yang diproduksi di sini," ungkap Yohannes pada Merdeka.com di sela konferensi internasional GIIAS 2019 di ICE BSD City, Tangerang, Rabu (24/7).
Nangoi merumuskan apa yang dimaksud Asosiasi paling suka dengan rencana Wuling ini. Pertama, saat memutuskan membangun pabrik di Cikarang, maka modal masuk ke Indonesia. Kedua, saat pabrik beroperasi, maka menyerap ratusan bahkan ribuan tenaga kerja lokal, dan ketiga saat mereka mulai ekspor, maka devisa masuk ke dalam negeri.
"Gaikindo terus dan selalu mendorong anggotanya menggarap pasar ekspor. Jika belum mengekspor, kami dorong mengekspor produk dari Indonesia. Jika sudah mengekspor produk dari Indonesia, kami dorong modelnya ditambah, begitu seterusnya," pungkas dia.
Data Gaikindo menyebutkan di peridoe Januari-April 2019, volume ekspor mobil utuh atau completely built-up (CBU) Indonesia mencapai 90.236 unit dan ekspor bentuk terurai atau completely knocked-down (CKD) mencapai 24.971 unit. Sedangkan pada tahun lalu volume kspor mobil CBU menyentuh 264 ribu unit dan CKD sekitar 82 ribu unit, sehingga total menembus 346.000 unit. Sementara target ekspor tahun ini adalah 400 ribu sampai 450 ribu unit.
Beberapa pabrikan otomotif Indonesia yang sudah menggarap pasar ekspor, antara lain PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), PT Hyundai Mobil Indonesia, dan PT Suzuki Indomobil Sales. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menilik sejarah kehadirannya di Indonesia, mobil Wuling mendapatkan respon konsumen cukup baik. Yuk simak!
Baca Selengkapnya7 tahun Wuling di Indonesia ternyata tidak hanya menawarkan sekadar gengsi, tapi juga banyak solusi mobilisasi.
Baca SelengkapnyaTransisi menuju kendaraan elektrifikasi yang dilakukan Wuling tampak sukses. Begini nasib mobil ICE mereka.
Baca SelengkapnyaMerek mobil China yang masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca Selengkapnya