Bisnis sepeda motor masih andalan MPM, pendapatan usaha naik jadi Rp 7,5 triliun
Merdeka.com - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPM), perusahaan smart mobility Indonesia, mencatat pertumbuhan pendapatan usaha dan laba di semester pertama tahun ini dibandingkan periode sama tahun lalu. Pendapatan usaha naik 7 persen menjadi Rp 7,5 triliun, sedangkan laba bersih naik lebih dari 1.000 persen menjadi Rp 4,2 triliun. Bisnis kendaraan roda dua masih menjadi andalan perseroan.
Kenaikan laba bersih ini akibat divestasi bisnis pelumas perseroan, PT Federal Karyatama (FKT), kepada Esso Petroleum Company Limited dan ExxonMobil UK Limited dengan nilai US$ 436 juta pada Juni lalu. Sementara laba utama yang diatribuskan ke entitas induk tercatat Rp 219 miliar, naik 10 persen.
Rudy Halim, Group CEO MPM, menjelaskan selain divestasi yang berhasil, bisnis inti perseroan menunjukkan kinerja baik. Seperti di segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, melalui anak usaha MPMulia, perseroan bisa menjaga penjualan sepeda motornya tetap stabil dengan penjualan 427.170 unit. Naik sebesar 5 persen dari periode sama tahun lalu. Pendapatan MPMulia juga alami kenaikan 11 persen menjadi Rp 6,3 triliun dengan kenaikan laba bersoh 17 persen menjadi Rp 170 miliar.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Kenapa motor jadi populer di Indonesia? Sepeda motor semakin diminati dari hari ke hari karena menjadi salah satu alat transportasi utama bagi masyarakat Indonesia, yang dinilai lebih efisien dalam penggunaan waktu.
-
Bagaimana Toyota dominasi pasar otomotif Indonesia? Selain model Kijang, Toyota mampu mendominasi pasar Indonesia berkat model populer lainnya, seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, Calya, Yaris, hingga Fortuner.
Di bisnis pembiayaan kendaraan bermotor, MPMFinance mengalami peningkatan pemesanan baru menjadi Rp 3,5 triliun. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan kredit mobil dan sepeda motor, dengan pendapatan tumbuh 25 persen menjadi Rp 737 miliar.
Di bisnis komponen dan layanan purnajual untuk kendaraan roda dua dan roda empat, lewat MPMParts, perseroan juga mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 5 persen menjadi Rp 149 miliar. Sementara di segmen penyewaan mobil, MPMRent meraih pendapatan Rp 609 miliar, menurun 7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Terakhir di bisnis asuransi, MPMInsurance, berhasil mencapai pertumbuhan premi bruto sebesar 44 persen menjadi Rp 306 miliar dengan pendapatan naik 30 persen menjadi Rp 110 miliar. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Marjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil bekas meningkat sebesar 14 persen YoY menjadi 1.900 unit didorong oleh pasokan unit internal yang sebagian besar merupakan mobil komersial.
Baca SelengkapnyaRUPST perusahaan kali ini juga memutuskan bahwa sisa laba perusahaan akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk menambah saldolaba/retained earnings.
Baca SelengkapnyaPelayanan pembiayaan kendaraan dari FIF Astra kian menanjak. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaAngka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.
Baca SelengkapnyaPopulasi sepeda motor di Indonesia berbanding lurus dengan jumlah penduduk.
Baca SelengkapnyaPasar Roda Dua Makin Bergairah, Penjualan Motor Naik 20,6 Persen Pada Mei 2024
Baca SelengkapnyaPerusahaan mencatat peningkatan penyaluran pembiayaan baru hingga akhir Desember 2023 sebesar Rp5,8 triliun, atau meningkat 28 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.
Baca SelengkapnyaMelihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaAdapun rincian keberhasilan perseroang antara lain komitmen pembiayaan investasi sebesar Rp137,7 triliun. Total aset pembiayaam dan investasi Rp91,3 triliun.
Baca SelengkapnyaSelama kurun waktu 7 tahun MMKI telah mengirimkan sebanyak 400 ribu ke 50 negara tujuan (ekspor).
Baca Selengkapnya