Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Dampak Covid-19, Sekitar 2.000 Nasabah MTF Ajukan 'Puasa' Bayar Cicilan Mobil

Dampak Covid-19, Sekitar 2.000 Nasabah MTF Ajukan 'Puasa' Bayar Cicilan Mobil Mandiri Tunas Finance. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Perusahaan pembiayaan, Mandiri Tunas Finance (MTF), mencatat sekitar 2.000 nasabah sudah mengajukan restrukturisasi kredit kendaraan bermotor (KKB) karena secara ekonomi terdampak Covid-19. Pengajuan tersebut bisa dilakukan secara online dengan mengunduh file restrukturisasi yang tersedia di laman perusahaan.

Arif Reza Fahlepi, Corporate Secretary & Legal Compliance Division Head MTF, menjelaskan restrukturisasi KKB diprioritaskan untuk nasabah terdampak Covid-19 baik perorangan/karyawan maupun perusahaan, seperti UMKM, sekror pariwisata, perhotelan, dan sebagainya.

Setelah mengunduh file restrukturisasi KKB dan melampirkan data diri seperti KTP, KK, dan STNK, maka pemohon akan mendapat assesment dari pihak MTF dengan jangka waktu maksimal 7 hari.

"Kami juga mempertimbangkan unit kendaraan bermotornya masih dimiliki atau tidak oleh pemohon dan histori pembayarannya. Jika histori pembayarannya baik, berpotensi diterima restrukturisasinya. Bila sebaliknya, maka kemungkinan besar tidak bisa dibantu," ujar Arif saat wawancara lewat aplikasi video, Selasa malam (7/4).

Restrukturisasi KKB ini juga bisa berlaku oleh nasabah yang berprofesi sebagai mitra pengemudi taksi online. Dengan syarat, sejak awal kredit kendaraan, sudah dijelaskan unit kendaraan digunakan untuk taksi online.

"Bila semua data sudah lengkap dan disetujui, maka nasabah akan mendapat beberapa opsi restrukturisasi, yakni jeda bayar angsuran selama 3 bulan, 6 bulan, hingga 12 bulan. Jadi nasabah 'puasa' bayar angsuran sesuai jangka waktunya tersebut, bukan tidak bayar angsuran seperti yang selama ini diartikan secara umum," tegasnya.

Mitigasi Risiko dengan Naikkan DP

finance

2019 Merdeka.com

Menurut Arif, pandemi Covid-19 ini memang memukul industri otomotif khususnya mobil yang menjadi fokus MTF. Karena penjualan akan turun dan pembayaran angsuran akan terganggu.

Maka itu, program restrukturisasi KKB ini dilakukan dengan hati-hati berdasarkan prinsip mitigasi risiko. Tujuannya supaya kinerja perusahaan tetap sehat dan rasio kredit macet (NPL) perusahaan tidak melonjak dari yang ditargetkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

"Dalam kondisi pandemi covid-19 ini, past ada dampaknya bagi MTF. Tapi dengan mitigasi risiko, kami perkirakan NPL hanya naik sedikit dari target 0,9 persen di akhir tahun ini menjadi 1 persen lebih karena ada Covid-19. Kami melakukan mitigasi risiko dengan ketat, misalnya menerapkan syarat ketat di awal proses seperti uang muka (DP) dinaikkan hingga 40 persen dari semula 20 persen, danan sebagainya," ujar Arif. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pengajuan Kredit Mobil Bekas Kini Bisa Lewat Aplikasi, Dokumen Dikelola Secara Digital
Pengajuan Kredit Mobil Bekas Kini Bisa Lewat Aplikasi, Dokumen Dikelola Secara Digital

Aplikasi canggih ini siap untuk mentransformasi industri pembiayaan otomotif.

Baca Selengkapnya
Awal 2024, Mandiri Utama Finance Catat Sudah Salurkan Pembiayaan Rp213 Miliar
Awal 2024, Mandiri Utama Finance Catat Sudah Salurkan Pembiayaan Rp213 Miliar

Penyaluran kredit awal tahun ini meningkat 338 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Dorong Penjualan Otomotif Akhir Tahun, Mandiri Utama Finance Jadi Sponsor Utama MUF GJAW 2024
Dorong Penjualan Otomotif Akhir Tahun, Mandiri Utama Finance Jadi Sponsor Utama MUF GJAW 2024

Acara yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang, dari 22 November hingga 1 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
5 Lembaga Ini Bisa Kasih Dana Capet Jaminan BPKB Motor, Syaratnya Mudah
5 Lembaga Ini Bisa Kasih Dana Capet Jaminan BPKB Motor, Syaratnya Mudah

Kebutuhan pinjaman dana dapat terpenuhi dengan cara melakukan gadai BPKB.

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol
Ini Alasan Banyak UMKM Beralih Pinjam Modal Lewat Pinjol

Adanya pelaku UMKM yang mengajukan pinjaman melalui Fintech lending, disebabkan mereka yang selama ini belum dapat mengakses industri perbankan.

Baca Selengkapnya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya
Ternyata Tak Semua Utang UMKM Bakal Dihapus Prabowo, Ini Kriterianya

Melainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.

Baca Selengkapnya
Kredit Motor dan Mobil Orang Indonesia Naik Jadi Rp400 Triliun di Tengah Penurunan Penjualan Kendaraan Bermotor
Kredit Motor dan Mobil Orang Indonesia Naik Jadi Rp400 Triliun di Tengah Penurunan Penjualan Kendaraan Bermotor

Angka kredit kendaraan bermotor naik ditengah penurunan penjualan kendaraan motor dan mobil.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit Kendaraan BSI Tembus Rp5,15 Triliun
Penyaluran Kredit Kendaraan BSI Tembus Rp5,15 Triliun

BSI berpartisipasi dalam ajang GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2024.

Baca Selengkapnya
Mandiri Utama Finance Siap Dongkrak Penjualan Otomotif Nasional Melalui MUF GJAW 2024
Mandiri Utama Finance Siap Dongkrak Penjualan Otomotif Nasional Melalui MUF GJAW 2024

MUF GJAW digelar di lokasi yang lebih besar, yatu di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang pada 22 November hingga 1 Desember 2024.

Baca Selengkapnya
Mahasiswa ITB Keluhkan Opsi Pinjaman Online untuk Pembayaran UKT
Mahasiswa ITB Keluhkan Opsi Pinjaman Online untuk Pembayaran UKT

Mahasiswa yang tidak mampu membayar UKT ditawari pinjaman online oleh pihak ITB.

Baca Selengkapnya
Pakai Cara Ini Agar Anda Terbebas dari Jerat Utang Pinjol
Pakai Cara Ini Agar Anda Terbebas dari Jerat Utang Pinjol

Ada sejumlah cara agar masyarakat bisa melunasi utang pinjol.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Penjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!

Baca Selengkapnya