Dana Rp 1 M, ITS kembangkan mobil listrik bertenaga surya
Merdeka.com - Mobil listrik bertenaga surya besutan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) yang baru saja akan diikutkan kompetisi World Solar Challenge 2015 (WSC) di Australia, membutuhkan dana yang tak sedikit. Hal itu diakui oleh Rektor ITS, Joni Hermana. Menurutnya, dana untuk pengembangan mobil listrik tenaga surya, Widya Wahana V, membutuhkan total dana Rp 1 miliar.
"Mobil listrik tenaga surya kita ini membutuhkan dana sekitar Rp 1 miliar. Tapi, itu juga saweran dari berbagai pihak. Tidak hanya dari ITS saja. Kemenristek Dikti juga ikut andil," ujarnya saat ditemui Merdeka.com sesuai konferensi pers pencapaian kinerja Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti) di Jakarta, Senin (17/8).
Kendati begitu, kata dia, dana sebesar itu tidak bisa dibandingkan dengan universitas-universitas di luar negeri yang juga ikut kompetisi ini.
-
Kenapa harga baterai mobil listrik mahal? Salah satu alasan utama mobil listrik mahal adalah harga baterainya yang tinggi.
-
Dimana kompetisi internasional diadakan? 'Yang kita kirim adalah pemenang pada tahun 2022 dan kompetisi akan berlangsung pada bulan Februari 2024,' kata Ketua HFLA Bali, I Gusti Ngurah Putu Yudy Suardana, Sabtu (25/11) saat acara pengumuman hasil ROTY 2023 di kampus Meditterrania, Bali.
-
Mengapa jarak tempuh mobil listrik berbeda? Perbedaan dalam jarak yang dapat ditempuh oleh setiap mobil listrik sebenarnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor yang beragam.
"Kalau dibandingkan dengan Stanford University, MIT, Cambridge University, dan lain sebagainya yang juga ikut kompetisi ini, tentu saja kita tidak seberapa. Mereka bisa lebih besar dari kita total dana pengembangannya," kata Joni.
Meskipun kalah soal dana, dirinya optimis dan berharap perguruan tinggi yang digawanginya bisa keluar menjadi pemenang.
Mobil listrik bertenaga surya ini berkekuatan 12x2 kW, Widya Wahana V sehingga dapat melaju hingga kecepatan maksimal 150 Km/jam dan memiliki jarak tempuh 700 km/charge.
Oleh sebab itu, untuk membuktikan sebelum laga dunia itu, pada tanggal 17 Agustus tahun ini, mobil Widya Wahana V akan melakukan perjalanan dari Jakarta menuju Bali dalam Tour De Java Bali. Rencananya, mobil tersebut melakukan pitstop (berhenti) di beberapa kota besar yakni Semarang, Banyuwangi, dan Denpasar.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia bersaing ketat dengan Thailand di industri otomotif. Dalam sektor produksi, Indonesia masih kalan dibandingkan Thailand.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Indonesia dari berbagai Perguruan Tinggi di tanah air meraih prestasi gemilang di Shell Eco-marathon Asia-Pacific and the Middle East 2024. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaHal ini dilakukan sebagai upaya mengantisipasi dampak perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaProgram Shell Eco-Marathon sukses menjadi wadah mahasiswa Indonesia untuk berinovasi!
Baca SelengkapnyaBaterai mobil listrik terbilang mahal dengan harga dapat menembus Rp500 juta. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaSpektronics, prototype mobil canggih yang bisa jalan karena reaksi tekanan udara ini menjuarai ajang bergengsi di Amerika Serikat. Karya anak bangsa mendunia.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Teknik Mesin Universitas Negeri Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), Serang Banten mengenalkan mobil hemat energi karya mereka
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaHarga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTantangan terbesar pengembangan kendaraan listrik terkait dengan infrastruktur pengisian daya yang masih sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaShell Indonesia mengumumkan tiga pemenang Think Efficiency 2023, kompetisi karya inovasi pelajar untuk mendorong kemajuan ilmu danteknologi di Indonesia.
Baca Selengkapnya