Di Perkotaan Teknologi Mobil Listrik Didorong untuk Angkutan Umum
Merdeka.com - Kendaraan listrik adalah kendaraan masa depan yang ramah lingkungan. Sebagai tren otomotif masa depan, Indonesia mesti memanfaatkan momen ini bila tidak ingin tertinggal seperti industri mobil mesin pembakaran dalam atau internal combustion engine (ICE).
Ricky Elson, pendiri Lentera Bumi Nusantara, berpendapat sudah saatnya Indonesia merintis untuk memiliki industri mobil listrik sendiri. Ricky sendiri pernah menginisiasi pembuatan mobil listrik nasional dengan dukungan Menteri BUMN saat itu, Dahlan Iskan.
"Generasi muda Indonesia harus disiapkan dengan teknologi mobil listrik. Berikan kepada mereka kesempatan belajar teknologi ini supaya bisa melahirkan inovasi mobil listrik di Tanah Air," ujar Ricky dalam diskusi daring Dapur KedaiKopi dengan topik "Kehadiran Mobil Listrik dalam Kerangka Roadmap Otomotif Indonesia 4.0, kemarin (9/11).
-
Kenapa mobil listrik semakin diminati? Di berbagai negara, termasuk Indonesia, mobil listrik semakin diminati karena keunggulannya yang ramah lingkungan dan efisiensi energi.
-
Bagaimana cara Motor Listrik Indonesia mengurangi emisi? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
Menurut Ricky, agar industri mobil listrik ini berhasil, kesiapan infrastruktur menjadi hal yang mutlak dibutuhkan, selain kesiapan sumber daya manusia (SDM).
Marco Kusumawijaya, Direktur Rujak Center for Urban Studies, mengatakan untuk mempercepat proses adopsi mobil listrik, disarankan agar mobil listrik digunakan lebih dulu pada sarana transportasi umum seperti bus kota di wilayah perkotaan.
"Jadi, sebelum bicara mobil listrik kita dorong dulu masyarakat berpindah dari kebiasaan menggunakan mobil pribadi ke angkutan umum dulu. Tapi kalaupun kita bicara mobil listrik, saya lebih memilih mobil listrik untuk digunakan pada angkutan umum seperti bus terutama di perkotaan/urban," ujar Marco.
Menurutnya, untuk mengakselerasi adopsi kendaraan listrik di masyarakat, kita tidak bisa mengandalkan dari perubahan perilaku orang. Namun, diperlukan kebijakan ke arah sana. Dilemanya, kebijakan yang dikeluarkan itu belum tentu populer, meski bagus.
Dia mengatakan, Indonesia memang memiliki posisi tawar tinggi di industri mobil listrik dunia, jika melihat total cadangan mineral nikel yang dimilikinya saat ini. Jika dihitung total dengan cadangan mineral terkait dengan nikel, posisi cadangan kita bisa mencapai 52 persen dari total cadangan dunia. Tapi untuk cadangan nikel murni saja, penguasaan nikel kita mencapai 22 persen dari total cadangan nikel dunia.
Namun, Marco mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mengambil kebijakan terkait industri hulu kendaraan listrik. "Kekayaan alam itu bisa mengundang semut-semut datang. Kalau kita tidak kuat, bisa mendatangkan penjajahan seperti dulu. Di sini keadilan penting, terutama untuk warga lokal."
Pengamat Hendri Satrio mempertanyakan arah kebijakan pengembangan kendaraan listrik pemerintah.
"Mobil listrik ini kebijakannya di tangan kementerian mana? Saya sendiri melihat tren mobil listrik di Indonesia masih di tahap lifestyle. Orang beli Tesla untuk gaya-gayaan," ujarnya.
Imron Noorshodiq, Editor Gridoto menambahkan tahun ini penjualan total kendaraan listrik di Indonesia mencapai 1.900 unit. Rinciannya, penjualan kendaraan hybrid mencapai 1.378 unit, kendaraan PHEV 38 unit, dan BEV 448 unit.
Sejumlah regulasi yang dikeluarkan pemerintah untuk mendukung pengembangan industri kendaran listrik nasional, antara lain Peraturan Presiden No 55/2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik. Permehub No 44/2020 tentang Uji Tipe Kendaraan Listrik, Permen ESDM No 13/2020 tentang Penyediaan Infrastruktur SPKLU, serta Permenhub Nomor 65/2020 tentang Konversi Sepeda Motor Bakar Jadi Sepeda Motor Listrik. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.
Baca SelengkapnyaSudah ada beberapa pabrikan mobil dunia yang mengembangkan mobil hidrogen atau fuel cells electric vehicle (FCEV).
Baca SelengkapnyaDunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.
Baca SelengkapnyaPermintaan hidrogen di sektor ini diperkirakan akan mencapai 161 GWh atau 4,88 kilo ton hidrogen di tahun 2040.
Baca SelengkapnyaGairah Mobil Listrik di Tengah Lesunya Pasar Otomotif Indonesia
Baca SelengkapnyaHarga Terjangkau Jadi Kunci Kendaraan Listrik di Indonesia
Baca SelengkapnyaToyota memandang insentidf diperlukan untuk mobil hybrid (HEV) seperti yang diberikan ke mobil listrik (BEV). Seperti insentif PPN dan PKB.
Baca Selengkapnya