Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mobil Listrik: Indonesia Akan Bangun Industri Baterai, Motor Listrik, dan Inverter

Mobil Listrik: Indonesia Akan Bangun Industri Baterai, Motor Listrik, dan Inverter Deretan Mobil Listrik Ramaikan GIIAS 2019. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Kementerian Perindustrian RI terus mendorong percepatan pengembangan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai dan energi baru terbarukan (EBT). Ini sejalan dengan visi pemerintah yang menargetkan Indonesia bisa menjadi pemain utama dalam industri otomotif global.

“Industri otomotif merupakan salah satu sektor prioritas berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0. Sasaran utamanya, Indonesia akan menjadi ekspor hub kendaraan bermotor baik untuk kendaraan berbasis bahan bakar minyak atau internal combustion engine (ICE) maupun kendaraan listrik atau electrical vehicle (EV),” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, di Jakarta, Kamis (24/6).

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier menambahkan pengembangan kendaraan listrik juga diatur melalui Peraturan Menteri Perindustrian No 27 Tahun 2020 tentang Spesifikasi Teknis, Roadmap EV, dan PerhitunganKandungan Lokal.

Orang lain juga bertanya?

“Indonesia menargetkan untuk mengembangkan industri komponen utama EV berupa baterai, motor listrik, dan inverter,” katanya dalam acara The International Conference on Battery for Renewable Energy for Electric Vehicles (ICB-REV).

Industri otomotif RI selama ini mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Potensi Indonesia didukung dengan 21 produsen otomotif, yang secara keseluruhan telah merealisasikan investasi senilai Rp 71,35 triliun. Total kapasitas produksi mencapai 2,35 juta unit per tahun dengan menyerap tenaga kerja langsung 38 ribu orang dan lebih 1,5 juta orang yang bekerja di sepanjang rantai nilai industri otomotif tersebut.

“Permintaan EV di dunia diperkirakan terus meningkat dan mencapai sekitar 55 juta unit pada 2040. Pertumbuhan ini tentu mendorong peningkatan kebutuhan baterai lithium ion (LiB),” ujr Taufiek.

Meningkatnya penggunaan baterai juga mendorong peningkatan pada bahan bakunya, sehingga negara dengan sumber bahan baku baterai ini nantinya memegang peranan sangat penting. Ke depan, lanjut Taufiek, kebutuhan baterai lithium ionterus meningkat seiring dengan berkembangnya isu lingkungan dan tren dunia.

Hal ini menjadi potensi pengembangan industri baterai yang merupakan komponen utama dalam ekosistem energi terbarukan. Energi yang dikonversi darisumber terbarukan akan disimpan dalam baterai dan digunakan baik secara langsung atau melalui jaringan listrik.

Saat ini di Tanah Air sudah terdapat sembilan perusahaan yang mendukung industri baterai. Rinciannya, lima perusahaan menjadi penyedia bahan baku, antara lain nikel murni, kobalt murni, nikel ferro, dan endapan hidroksida campuran. Empat perusahaan lain adalah produsen baterai.

“Dengan demikian, Indonesia mampu mendukung rantai pasokan baterai mulai dari bahan baku, kilang, manufaktur sel baterai dan perakitan baterai, hingga daur ulang,” pungkas Taufiek.

Teknologi Baterai

Pengembangan baterai nanti juga akan diarahkan untuk mendukung program renewable energy pemerintah, salah satunya melalui solar energy. Baterai yang termasuk dalam ekosistem solar energy akan mendorong adopsi renewable energy sekaligus memacu pertumbuhan industri sel surya yang sudah terdapat di dalam negeri.

“Pemerintah akan mendorong pengembangan ekosistem renewable energy seperti baterai, sel surya, dan inverter melalui regulasi TKDN. Dukungan dari instansi teknis terkait sangat diperlukan agar adopsi energi terbarukan di Indonesia dapat memenuhi target-target yang sudah ditetapkan pemerintah hingga tahun 2050,” jelas dia.

Menurutnya, masa depan kendaraan listrik juga bergantung pada inovasi baterai yang cenderung tidak menggunakan bahan baku nikel, kobalt, dan mangan seperti lithium sulfur dan lithium ferro phosphor yang membuat baterai lebih murah, termasuk inovasi solid baterai dan pengembangan basis storage hidrogen.

“Dengan demikian kita harus mengantisipasi perkembangan ini karena akan berdampak pada baterai yang lebih murah, energi yang dihasilkan lebih tinggi, danwaktu pengisian yang singkat,” katanya.

Teknologi disruptive battery yang mengindikasikan ketersediaan nikel, mangan, dan kobalt yang berlimpah tidak menjamin produksi baterai yang mengandalkan material ini akan berhasil. Pertimbangan biaya dan kemampuan storage dari material baru juga harus diantisipasi. Pengembangan industri baterai juga perlu didukung dengan industri daur ulang. Baterai yang nantinya akan menjadi limbah memerlukan penanganan yang komprehensif, antara lain dengan daur ulang agar proses pemurnian dapat dilakukan.

“Limbah baterai serta beberapa jenis scrap dari paduan nikel sangat memungkinkan untuk didaur ulang sehingga dihasilkan beberapa jenis produk yang bernilai tinggi,”pungkas dia. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik
Tahan Kenaikan Suhu Bumi dengan Kendaraan Listrik

Sektor transportasi dengan pangsa energi terbarukan yang tinggi di sektor ketenagalistrikan diperlukan untuk mengurangi emisi.

Baca Selengkapnya
ESDM soal Indonesia Berambisi Jadi Pemain Utama Mobil Listrik Dunia: Alangkah Baiknya Perkuat Pasar Dalam Negeri Lebih Dulu
ESDM soal Indonesia Berambisi Jadi Pemain Utama Mobil Listrik Dunia: Alangkah Baiknya Perkuat Pasar Dalam Negeri Lebih Dulu

Dia menyebut masih banyak sekali yang harus dibenahi. Mulai dari perbedaan harga antara kendaraan listrik dan non-EV, hingga ketersediaan infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan

Dunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.

Baca Selengkapnya
Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia
Buka IIMS 2024, Jokowi Minta Semua Perusahaan Otomotif Dunia Produksi Mobil Listrik di Indonesia

Jokowi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mendorong penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Baca Selengkapnya
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018
70.000 Unit Motor Listrik Sudah Beredar di Indonesia Sejak 2018

Peningkatan ini sejalan dengan berbagai program insentif pemerintah.

Baca Selengkapnya
Pasar Domestik Jadi Kunci Utama Indonesia Kuasai Kendaraan Listrik Dunia
Pasar Domestik Jadi Kunci Utama Indonesia Kuasai Kendaraan Listrik Dunia

Pemerintah hendak menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik (EV) dunia

Baca Selengkapnya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya
Indonesia Siap Jadi Pemain Inti Kendaraan Listrik, Ini Buktinya

Permintaan global untuk kendaraan listrik tumbuh pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Indonesia menarik minat Volkswagen dan Ford untuk berinvestasi dalam mobil listrik.
Indonesia menarik minat Volkswagen dan Ford untuk berinvestasi dalam mobil listrik.

Volkswagen dan Ford Tertarik Investasi EV di Indonesia

Baca Selengkapnya
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor

Pemerintah sedang menyusun perubahan aturan untuk dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis listrik.

Baca Selengkapnya
Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik
Bos Hyundai Ramal Indonesia Jadi Raja Industri Kendaraan Listrik

Indonesia adalah pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya
Resmikan Ekosistem Mobil Listrik di Karawang, Jokowi Optimis Indonesia Makin Mendunia
Resmikan Ekosistem Mobil Listrik di Karawang, Jokowi Optimis Indonesia Makin Mendunia

Jokowi menuturkan, ekosistem kendaraan listrik ini akan menyatukan seluruh proses produksi mobil listrik

Baca Selengkapnya
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?

Saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.

Baca Selengkapnya