Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gara-gara ini, Isuzu susah jualan Mu-X dan D-Max

Gara-gara ini, Isuzu susah jualan Mu-X dan D-Max Isuzu MU-X. © Otosia.com

Merdeka.com - Penerapan standar emisi Euro-2 di Indonesia membuat penjualan kendaraan mobil Isuzu Indonesia di segmen sport utility vehicle (SUV) dan pick-up melempem. Di dua segmen ini, pabrikan diwakili oleh model mu-X dan D-Max yang diimpor secara utuh (CBU) dari Thailand.

Berdasarkan data yang diperoleh Merdeka.com dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia, penjualan Isuzu D-Max (double cabin) diproyeksikan hanya terjual 600 unit di 2017. Jumlah ini jauh lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 1.445 unit. Namun, pangsa pasarnya diperkirakan naik menjadi 6 persen dari 3,5 persen. Sementara model Isuzu mu-X ditargetkan 1.000 unit, naik dari tahun sebelumnya yang 321 unit. Meski pangsa pasarnya turun menjadi 1,6 persen dari 2,4 persen.

Edy J Oekasah, Director Product Planning Division Isuzu Indonesia, mengakui penjualan SUV Isuzu mu-X masih tersendat di Indonesia. Padahal secara spesifikasi sudah unggul karena memenuhi standar emisi Euro-4, sedangkan kompetitor masih menggunakan standar emisi Euro-2.

Prinsipnya, ada tiga faktor utama penyebabnya. Pertama, regulasi standar emisi yang masih menggunakan standar Euro-2. kedua, volume penjualan Isuzu di Indonesia yang masih rendah, dan ketiga keamanan. Ketiga faktor tersebut membuat Isuzu harus mencari pasar internasional selain Indonesia supaya lebih ekonomis.

"Jadi kami tidak bisa bersaing dengan kompetitor yang masih menggunakan standar Euro-2. Ini problem besarnya," ujar Edy J Oekasah, Director Product Planning Division Isuzu Indonesia, saat media gathering di Jakarta, Senin (23/1).

Edy mengaku untuk bisa memasarkan mu-X di Indonesia, pihaknya terpaksa harus melakukan down grade produknya dari standar Euro-4 ke Euro-2. Dan untuk itu, bahkan pihaknya harus menambah biaya, seperti penambahan komponen di nozzle karena kadar sulfur di bahan bakar solar Indonesia tinggi, akibat masih menggunakan standar Euro-2. "Mu-X di SUV memenuhi standar Euro-4 tapi terpaksa kami down grade jadi Euro-2."

Menurut Gaikindo, Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain dengan masih menggunakan standar emisi Euro-2. Padahal negara jiran seperti Filipina dan Vietnam akan menerapkan Euro-4 pada tahun ini. Sedangkan Malaysia sudah yang menggunakan Euro-4, bahkan Singapura yang sudah mau menerapkan Euro-5.

Dengan menggunakan standar Euro-2, maka kadar sulfur di solar Indonesia masih tinggi, yakni di bawah 500 parts per million (ppm). Sedangkan Euro-3 kadar sulfur di bawah 150 ppm, Euro 4 dan Euro 5 kadar sulfur di bawah 50 ppm. Makin rendah kadar sulfurnya, makin ramah lingkungan.

(mdk/ega)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tragedi Industri Mobil Indonesia: Segmen Bawah Tidak Berdaya, Kelas Atas Tak Minat
Tragedi Industri Mobil Indonesia: Segmen Bawah Tidak Berdaya, Kelas Atas Tak Minat

Merosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Penjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?

Tantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini

Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Deretan Mobil yang Tidak Laku di Indonesia, Tapi Laris di Luar Negeri
Deretan Mobil yang Tidak Laku di Indonesia, Tapi Laris di Luar Negeri

Ada sejumlah mobil yang gagal bersaing di Indonesia, namun laris di luar negeri. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Penjualan Mobil di Indonesia Sulit Tembus 1 Juta Unit
Ini Alasan Penjualan Mobil di Indonesia Sulit Tembus 1 Juta Unit

Penjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Baca Selengkapnya
Penjualan Volkswagen di Indonesia sangat rendah, hanya terjual 2 unit dalam sebulan
Penjualan Volkswagen di Indonesia sangat rendah, hanya terjual 2 unit dalam sebulan

Penjualan wholesales atau penjualan dari pabrikan ke diler selama tujuh bulan pertama tahun 2024 tercatat hanya mencapai 52 unit

Baca Selengkapnya
Insentif Fiskal Bisa Jadi Solusi Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia
Insentif Fiskal Bisa Jadi Solusi Dongkrak Penjualan Mobil Baru di Indonesia

Pemberian insentif ini diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil domestik yang ujungnya bisa menggairahkan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Pembaruan 2024: Koleksi Terbaru Mobil Diesel Isuzu di Pasar Indonesia.
Pembaruan 2024: Koleksi Terbaru Mobil Diesel Isuzu di Pasar Indonesia.

Temukan model terbaru mobil diesel Isuzu 2024 yang menawarkan performa dan efisiensi untuk berbagai kebutuhan.

Baca Selengkapnya
Penjualan Motor Turun 7,8 Persen, Tapi Skuter Matik Ini Malah Cuan
Penjualan Motor Turun 7,8 Persen, Tapi Skuter Matik Ini Malah Cuan

Penjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.

Baca Selengkapnya
Selamat Tinggal Ignis, Bos Suzuki Buka Suara tentang Alasan dan Tanggung Jawab
Selamat Tinggal Ignis, Bos Suzuki Buka Suara tentang Alasan dan Tanggung Jawab

PT Suzuki Indomobil Sales menghentikan penjualan Ignis di Indonesia menyusul kelesuan pemasarannya di tanah air. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Rendahnya Penjualan Mobil Baru di Indonesia Sepanjang 2024
Ternyata Ini Penyebab Rendahnya Penjualan Mobil Baru di Indonesia Sepanjang 2024

Penjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.

Baca Selengkapnya