Gara-gara ini, Isuzu susah jualan Mu-X dan D-Max
Merdeka.com - Penerapan standar emisi Euro-2 di Indonesia membuat penjualan kendaraan mobil Isuzu Indonesia di segmen sport utility vehicle (SUV) dan pick-up melempem. Di dua segmen ini, pabrikan diwakili oleh model mu-X dan D-Max yang diimpor secara utuh (CBU) dari Thailand.
Berdasarkan data yang diperoleh Merdeka.com dari PT Isuzu Astra Motor Indonesia, penjualan Isuzu D-Max (double cabin) diproyeksikan hanya terjual 600 unit di 2017. Jumlah ini jauh lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai 1.445 unit. Namun, pangsa pasarnya diperkirakan naik menjadi 6 persen dari 3,5 persen. Sementara model Isuzu mu-X ditargetkan 1.000 unit, naik dari tahun sebelumnya yang 321 unit. Meski pangsa pasarnya turun menjadi 1,6 persen dari 2,4 persen.
Edy J Oekasah, Director Product Planning Division Isuzu Indonesia, mengakui penjualan SUV Isuzu mu-X masih tersendat di Indonesia. Padahal secara spesifikasi sudah unggul karena memenuhi standar emisi Euro-4, sedangkan kompetitor masih menggunakan standar emisi Euro-2.
-
Apa itu Isuzu? Isuzu, yang dikenal sebagai merek kendaraan komersial terkemuka di Indonesia, ternyata berawal dari perusahaan galangan kapal di Jepang.
-
Apa yang diproduksi Isuzu di Indonesia? Pada tahun 2018, Isuzu Traga diperkenalkan untuk mengisi segmen medium pikap dan diproduksi secara khusus di Indonesia.
-
Bagaimana Isuzu meningkatkan pangsa pasar? Meskipun pasar kendaraan komersial mengalami penurunan pada tahun 2024, Isuzu berhasil meningkatkan pangsa pasarnya. Sampai Agustus 2024, Isuzu mencatat pangsa pasar sebesar 31,1 persen, meningkat 4,1 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2023.
-
Kapan Isuzu hadir di Indonesia? Sejak pertama kali hadir pada tahun 1974, merek asal Jepang ini telah berkontribusi dalam menggerakkan perekonomian selama lima dekade terakhir.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Kapan Isuzu mulai membuat mobil? Berdasarkan informasi dari situs resminya, pada tahun 1916, perusahaan ini berkolaborasi dengan Tokyo Gas and Electric Industrial Co. untuk memulai usaha dalam pembuatan mobil.
Prinsipnya, ada tiga faktor utama penyebabnya. Pertama, regulasi standar emisi yang masih menggunakan standar Euro-2. kedua, volume penjualan Isuzu di Indonesia yang masih rendah, dan ketiga keamanan. Ketiga faktor tersebut membuat Isuzu harus mencari pasar internasional selain Indonesia supaya lebih ekonomis.
"Jadi kami tidak bisa bersaing dengan kompetitor yang masih menggunakan standar Euro-2. Ini problem besarnya," ujar Edy J Oekasah, Director Product Planning Division Isuzu Indonesia, saat media gathering di Jakarta, Senin (23/1).
Edy mengaku untuk bisa memasarkan mu-X di Indonesia, pihaknya terpaksa harus melakukan down grade produknya dari standar Euro-4 ke Euro-2. Dan untuk itu, bahkan pihaknya harus menambah biaya, seperti penambahan komponen di nozzle karena kadar sulfur di bahan bakar solar Indonesia tinggi, akibat masih menggunakan standar Euro-2. "Mu-X di SUV memenuhi standar Euro-4 tapi terpaksa kami down grade jadi Euro-2."
Menurut Gaikindo, Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain dengan masih menggunakan standar emisi Euro-2. Padahal negara jiran seperti Filipina dan Vietnam akan menerapkan Euro-4 pada tahun ini. Sedangkan Malaysia sudah yang menggunakan Euro-4, bahkan Singapura yang sudah mau menerapkan Euro-5.
Dengan menggunakan standar Euro-2, maka kadar sulfur di solar Indonesia masih tinggi, yakni di bawah 500 parts per million (ppm). Sedangkan Euro-3 kadar sulfur di bawah 150 ppm, Euro 4 dan Euro 5 kadar sulfur di bawah 50 ppm. Makin rendah kadar sulfurnya, makin ramah lingkungan.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaSituasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah mobil yang gagal bersaing di Indonesia, namun laris di luar negeri. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil di Indonesia terhenti pada angka satu juta unit dan tidak menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaPenjualan wholesales atau penjualan dari pabrikan ke diler selama tujuh bulan pertama tahun 2024 tercatat hanya mencapai 52 unit
Baca SelengkapnyaPemberian insentif ini diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil domestik yang ujungnya bisa menggairahkan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaTemukan model terbaru mobil diesel Isuzu 2024 yang menawarkan performa dan efisiensi untuk berbagai kebutuhan.
Baca SelengkapnyaPenjualan motor Indonesia turun 7,8% di September 2024 dengan skuter matik mendominasi pasar. Ekspor juga menunjukkan penurunan serupa.
Baca SelengkapnyaPT Suzuki Indomobil Sales menghentikan penjualan Ignis di Indonesia menyusul kelesuan pemasarannya di tanah air. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil baru pada tahun 2014 mencapai hingga 1,2 juta unit. Sementara penjualan mobil baru di sepanjang 2023 terus turun jadi berkisar 1 juta unit.
Baca Selengkapnya