Google Self-driving ternyata masih cacat
Merdeka.com - Sebuah laporan terbaru dikatakan bahwa mobil Google self-driving mengalami kecelakaan di dekat Mountain View, CA, kantor pusat perusahaan.
Kecelakaan tersebut adalah pertama kalinya yang membuat tiga penumpang sekaligus mengalami cedera. Mereka adalah orang yang berada di dalam mobil Google Self-driving dan satu orang lagi dari mobil lain mengalami cedera punggung dan bagian leher.
Menurut lansiran Zigwheels (21/7), hingga hal ini terjadi, mobil otonom Google tercatat sudah 14 kali terlibat kecelakaan dalam 6 tahun terakhir.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kapan kecelakaan tunggal terjadi? 'Untuk kronologi kejadiannya pada tanggal 18 kemarin sekitar dini hari, pukul 02.00 dini hari kami mendapatkan laporan dari masyarakat terkait adanya kejadian laka lantas tempatnya di jalan sunset road, di dekat rumah makan al jazirah,' ungkap Kompol Made Teja Dwi Permana.
-
Kapan insiden kecelakaan terjadi? Sejak saat itu, ia terus mengejar Marquez. Dengan ritme balap yang semakin baik dan konsisten, Bagnaia berhasil mendekati Marquez pada Lap 18. Ia pun mengambil peluang untuk menyalip di Tikungan 12, tetapi terjadi kontak antara keduanya di Tikungan 13, di mana Marquez tetap mempertahankan kecepatan saat Bagnaia mencoba memasuki tikungan tersebut.
-
Siapa yang mengalami kecelakaan? Chisa Anne stri dari vokalis band Repvblik Ruri Wantogia, membagikan kondisi terkini dari sang suami yang dikabarkan mengalami kecelakaan pada Jumat (6/9).
-
Kapan kecelakaan itu terjadi? Oriza mengalami kecelakaan beberapa minggu setelah menyelesaikan pendidikannya di Universitas Bakrie.
Cukup ironis memang, sebuah terobosan yang dilakukan Google dengan dana tak sedikit ternyata masih memiliki celah dan dapat berakibat fatal pada manusia. Angka 14 kali insiden kecelakaan dalam kurun waktu 6 tahun memang tergolong sedikit. Hanya saja, hal tersebut seharusnya bisa lebih diantisipasi oleh pihak perusahaan agar teknologi self-driving bisa membuat keamanan lebih terjamin.
Beruntung, hingga saat ini tidak ada korban jiwa atas insiden tersebut. Ke depan, kita berharap agar perusahaan lebih mengutamakan keselamatan manusia dengan diterapkannya terknologi tersebut.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fitur Full Self-Driving milik Tesla tidak dipantau pengendara sehingga terjadi kecelakaan fatal.
Baca SelengkapnyaPihak berwenang telah mengonfirmasi bahwa pemilik Tesla tersebut tidak hanya menggunakan teknologi FSD, tetapi juga sedang melihat ponselnya saat kecelakaan ter
Baca SelengkapnyaMobil berwarna hitam tampak terjebak di sebuah gang yang terlalu sempit untuk ukurannya. Mobil tersebut tampak tak bisa berjalan mundur atau maju.
Baca SelengkapnyaInsiden kecelakaan tersebut didominasi oleh moda transportasi kendaraan roda dua atau sepeda motor.
Baca SelengkapnyaGara-gara Software, Tesla Recall 5.836 Mobilnya di Tiongkok
Baca Selengkapnya