Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hanya Bagus di Hilir, Kinerja Sektor Hulu Industri Otomotif Indonesia Melempem

Hanya Bagus di Hilir, Kinerja Sektor Hulu Industri Otomotif Indonesia Melempem

Merdeka.com - Kinerja perdagangan nasional sektor hilir produk otomotif alias produk jadi (mobil utuh) memang bagus. Misalnya, volume ekspor mobil Toyota produksi Indonesia naik 4 persen menjadi 206.600 unit. Volume Toyota mencerminkan sekitar 80 persen terhadap total ekspor industri otomotif Indonesia.

Sayangnya, kinerja bagus hanya terjadi sektor hilir otomotif alias produk jadi. Kinerja sebaliknya terjadi di sektor hulu otomotif alias komponen, yakni defisit. Artinya volume komponen impor otomotif lebih banyak.

Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) mengakui saat ini tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) industri otomotif di sektor hulu masih menjadi isu. Sebab neraca perdagangan di sektor hulu rantai suplai otomotif terutama di level pemasok komponen lapis ke-2 dan 3 masih negatif. Salah satu penyebabnya, masih banyak bahan mentah dan bahan baku industri manufaktur otomotif berasal dari material impor.

Bob AZAM, Direktur TMMIN, mengatakan hal inilah yang turut memengaruhi TKDN produk otomotif Indonesia. Dengan banyaknya material impor, menjadikan TKDN murni atau “true localization” tidak setinggi yang diharapkan.

"TKDN merupakan isu serius karena pada umumnya menjadi beban tanggung jawab industri kecil yang berperan sebagai pemasok di lapis ke-2 atau ke-3. Inefisiensi menjadi salah satu kendala mendasar operasi bisnis industri kecil di Indonesia. Untuk memerangi ketidakefisienan tersebut, maka diperlukan upaya berkelanjutan dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) terutama pembekalan keterampilan dasar/basic skill," ujar Bob dalam keterangan resminya, kemarin.

Kata Bob, menyoal upaya memperbaiki TKDN murni atau true localization, sejak 2004 TMMIN telah menggunakan baja lokal untuk bagian-bagian kendaraan tertentu. Kemudian pada 2017, dua jenis bahan mentah, yaitu resin, bekerja sama dengan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, dan non-woven fabric --bekerja sama dengan PT Herculon Carpet, berhasil dilokalkan, setelah berhasil melokalkan pula engine oil lubricant, bermitra dengan PT Pertamina.

Saat ini TMMIN sedang dalam proses riset dan pengembangan penggunaan aluminium lokal untuk dipergunakan pada pelek (wheel disc), bekerja sama dengan PT Inalum dan Pako. TKDN murni produk Toyota berada di angka 65 persen. Ke depannya, Toyota menargetkan bisa mencapai true localization hingga level 80 persen pada 2020.

(mdk/sya)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pilih CKD atau CBU? Kenali Perbedaannya dan Mana yang Lebih Menguntungkan
Pilih CKD atau CBU? Kenali Perbedaannya dan Mana yang Lebih Menguntungkan

Temukan perbedaan utama antara mobil CKD dan CBU serta pilih yang tepat sesuai anggaran dan kebutuhan Anda.

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang

Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.

Baca Selengkapnya
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik
Bukti Tren Ekspor Mobil Indonesia Terus Naik

Jika dilihat secara historis dari tahun 2021 hingga 2023, nilai ekspor mobil dari Indonesia terus mengalami peningkatan

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja
Penjualan Mobil Turun Tajam, Hyundai: Ekonomi Sedang Tidak Baik-Baik Saja

Penjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?
Mengapa Sektor Otomotif 2024 Turun, tapi Bali Tetap Stabil?

Tantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.

Baca Selengkapnya
Tragedi Industri Mobil Indonesia: Segmen Bawah Tidak Berdaya, Kelas Atas Tak Minat
Tragedi Industri Mobil Indonesia: Segmen Bawah Tidak Berdaya, Kelas Atas Tak Minat

Merosotnya penjualan mobil di Indonesia punya banyak faktor mendasar, seperti karena penurunan daya beli dan ketertarikan pembeli.

Baca Selengkapnya
PMI Manufaktur RI Anjlok karena Kelas Menengah Mulai Tahan Belanja, Waspada PHK Massal Mengintai
PMI Manufaktur RI Anjlok karena Kelas Menengah Mulai Tahan Belanja, Waspada PHK Massal Mengintai

penurunan PMI Manufaktur ini tergambar dari pelemahan tingkat daya beli masyarakat, khususnya pada kelompok kelas menengah untuk kebutuhan sekunder/tersier.

Baca Selengkapnya
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini
Penjualan Mobil Kuartal 1 Tahun 2024 Anjlok karena Ini

Situasi ini menyebabkan turunnya daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Penurunan Harga yang Berkepanjangan dalam Penjualan Mobil di Indonesia
Tanda-tanda Penurunan Harga yang Berkepanjangan dalam Penjualan Mobil di Indonesia

Penjualan mobil yang mengalami penurunan mendorong sejumlah brand memberikan diskon yang cukup besar pada beberapa modelnya. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Mobil Setir Kiri yang Produksi Indonesia Berhasil Memasuki Pasar Vietnam
Mobil Setir Kiri yang Produksi Indonesia Berhasil Memasuki Pasar Vietnam

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.

Baca Selengkapnya