Hyundai Indonesia "Terpaksa" Subsidi Harga Mobil Listriknya
Merdeka.com - PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menaikkan harga jual mobil listrik Ioniq dan Kona, hampir Rp 40 juta per unit.
Kenaikan harga ini dilakukan karena kini kedua mobil listrik Hyundai tersebut dipungut pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) sebesar 12 persen akibat diimpor secara utuh (CBU), berdasarkan Peraturan Pemerintah No 74 yang berlaku pada 16 Oktober tahun lalu. Sebelum PP No 74 efektif, mobil listrik itu PPnBM-nya 0 persen.
"Karena kena PPnBM 12 persen, sebenarnya kenaikan harganya tinggi. Namun, kami subsidi harga sehingga hanya naik hampir Rp 40 juta," ujar Makmur, Chief Operating Officer (COO) HMDI, saat media test drive Hyudai Creta, pekan lalu.
-
Bagaimana Hyundai menurunkan biaya produksi mobil listrik? HMC juga akan terus mengembangkan teknologi mobil listrik untuk menurunkan biaya produksi. “HMC sedang menerapkan beberapa strategi, seperti bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan produksi mobil listrik,“
-
Apa strategi Hyundai untuk membuat mobil listrik murah? Head of Electrified Propulsion Engineering Design Center Hyundai Jeong Jin-hwan mengatakan, Hyundai Motor Group (HMG) saat ini terus melakukan inovasi agar kendaraan listrik (EV) harganya terjangkau. Sehingga EV bisa dinikmati semua kalangan.
-
Mengapa Hyundai fokus pada pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen? Dengan hidrogen diharapkan dapat mengurangi polusi lingkungan. Bagi HMC fokus pada slogan: Carbon Neutral.
-
Berapa harga baterai mobil listrik? Harga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan.
-
Mobil listrik apa yang jadi yang termurah di Indonesia? Saat ini mobil listrik baterai (BEV) termurah yang di Indonesia adalah Wuling Air ev.
Berdasarkan kaman resmi HMID, harga jual Hyundai Ioniq Electric Rp 675,7 juta; sementara harga Kona Electric Rp 734,9 juta.
Menurut Makmur, mobil listrik akan mendapat PPnBM 0 persen bila diproduksi di Indonesia merujuk PP No 74/2021. Maka itu, pada Maret tahun ini, HMID akan memproduksi mobil listrik terbarunya, yakni Hyundai Ioniq 5 di Indonesia, tepatnya di pabrik baru Cikarang.
Pabrik ini berkapasitas produksi 150.000 unit per tahun, yang dapat ditingkatkan volumenya menjadi 250.000 unit.
"Meski kami akan memproduksi mobil listrik baru Ioniq 5 di Indonesia, model lain Hyundai Ioniq Electric dan Kona Electric tetap dipasarkan di Indonsia. Sebab segmen pasarnya berbeda. Mobil listrik Hyundai Ioniq 5 lebih tinggi dibandingkan Ioniq Electric," ucapnya.
Saat ini HMID masih memasarkan Ioniq Electric dan Kona Electric dengan masa tunggu (inden) sekitar satu bulan. Kedua mobil listrik ini diproduksi di negeri asalnya, Korea.
Makmur menegaskan secara global Hyundai memiliki portofolio produk yang beragam termasuk model hybrid, listruk (BEV), hingga hidrogen. Semua itu bisa saja dipasarkan di Indonesia, tapi tergantung rencana produk dan kesiapan infrastruktur kendaraan ramah lingkungan ini di Tanah Air.
"Hyundai dikenal sebagai pabrikan otomotif global yang inovatif dan berteknologi tinggi," pungkas dia. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaPabrikan otomotif Hyundai sedang menunggu operasional pabrik baterai mobil listrik, bekerja sama dengan LG Energy, di kawasan industri Karawang.
Baca SelengkapnyaHyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.
Baca SelengkapnyaToyota memandang insentidf diperlukan untuk mobil hybrid (HEV) seperti yang diberikan ke mobil listrik (BEV). Seperti insentif PPN dan PKB.
Baca SelengkapnyaHyundai Indonesia masih fokus memasarkan model mobil listrik (EV) di teknologi elektrifikasi. Meski model hybrid lebih cocok di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaHyundai Motors Indonesia (HMDI) menekankan perlunya kepastian dalam peraturan perpajakan, khususnya mengenai insentif PPN 12 persen untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaBaterai mobil listrik terbilang mahal dengan harga dapat menembus Rp500 juta. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaBaterai mobil listrik terbilang mahal dengan harga dapat menembus Rp500 juta. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPermintaan ini bertujuan untuk meningkatkan penjualan mobil listrik di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana memasarkan lebih banyak pilihan mobil listrik untuk masyarakat Indonesia, seperti MPV 7-seaters.
Baca SelengkapnyaHarga baterai sebuah mobil listrik dapat mencapai Rp500 jutaan. Yuk simak!
Baca Selengkapnya