Inden EV Ioniq 5 hingga Lima Bulan, Hyundai Indonesia Minta Ini ke Prinsipal Korea
Merdeka.com - Masa tunggu atau inden mobil listrik (EV) Hyundai Ioniq 5 mencapai 3-5 bulan menurut PT Hyundai Motors Indonesia (HMID). Namun, perseroan berusaha mempercepat masa inden itu dengan melakukan sejumlah rencana untuk menambah volume pasokan dari pabrik Hyundai di Cikarang.
Makmur, Chief Operating Officer HMID, menjelaskan saat ini jumlah pemesanan (SPK) Ioniq 5 mencapai 1.700 unit dalam satu bulan sejak peluncurannya. Hasil ini di atas target perseroan.
"Untuk itu, kami meminta tambahan komponen ke pihak prinsipal di Korea supaya volume pasokan Ioniq 5 yang dirakit di Cikarang bisa lebih banyak. Tampaknya prinsipal memberikan lampu hijau untuk tambahan komponen itu seperti kasus Hyundai Palisade," ujar Makmur saat media gathering HMID di Jakarta, kemarin.
-
Dimana Hyundai IONIQ 5 Batik diluncurkan? PT Hyundai Motors Indonesia menghadirkan tiga kendaraan elektrik terbaru dalam ajang pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
-
Mengapa Hyundai fokus pada pengembangan kendaraan bertenaga hidrogen? Dengan hidrogen diharapkan dapat mengurangi polusi lingkungan. Bagi HMC fokus pada slogan: Carbon Neutral.
-
Apa strategi Hyundai untuk membuat mobil listrik murah? Head of Electrified Propulsion Engineering Design Center Hyundai Jeong Jin-hwan mengatakan, Hyundai Motor Group (HMG) saat ini terus melakukan inovasi agar kendaraan listrik (EV) harganya terjangkau. Sehingga EV bisa dinikmati semua kalangan.
-
Bagaimana Hyundai menurunkan biaya produksi mobil listrik? HMC juga akan terus mengembangkan teknologi mobil listrik untuk menurunkan biaya produksi. “HMC sedang menerapkan beberapa strategi, seperti bekerja sama dengan perusahaan lain untuk meningkatkan produksi mobil listrik,“
-
Siapa yang menjual baterai Hyundai Ioniq 5? Hyundai Ioniq 5 tersedia dalam dua varian baterai: model Standar Range dengan kapasitas 58 kWh yang dijual dengan harga Rp300 juta, dan varian Long Range dengan kapasitas 72,6 kWh yang dihargai Rp400 juta.
Dari 1.700 unit SPK, jumlah pemesan Ioniq 5 sebagian besar dengan cara pembelian kontan (cash), sekitar 70 persen. Sisanya dipesan secara kredit.
Erwin Djajadiputra, Direktur Penjualan HMID, menambahkan berdasarkan data diler, inden Hyundai Ioniq 5 mencapai 4-5 bulan. Namun, kami berusaha mempersingkat inden tersebut.
Terus terang, lanjut dia, jumlah SPK ini tinggi dan di luar ekspektasi HMID. Sekali lagi perseroan menegaskan untuk menambah volume produksinya supaya bisa memenuhi 1.700 unit SPK tersebut.
"Produksi baru April lalu, jadi unit Ioniq 5 yang didistribusi ke konsumen sekitar 100 unit. Namun, per hari unit yang dipesan bisa bertambah hingga 50 unit, tergantung ada pameran atau tidak," katanya.
Hyundai Ioniq 5 adalah mobil listrik baterai pertama yang diproduksi di Indonesia, tetpanya di pabrik Hyundai CIkarang, Jawa Baratr. Mobil EV ini mendapat banyak kelebihan dari desain arsitektur Electric-Global Modular Platform (E-GMP). Sebut saja menawarkan kapasitas 800-V, kemampuan pengisian daya ultra-fast hingga 80 persen hanya dalam tempo 18 menit, dan interior yang lapang.
Interiornya unik bagi sebuah mobil listrik yang dapat didorong ke kanan, ke depan, dan ke belakang untuk memberikan ruang lebih luas dibandingkan kendaraan konvensional.
Apabila dilengkapi dengan penggerak dua roda (2WD) dan baterai hingga 77,4 kWh, jarak tempuh maksimum dalam sekali pengisian dayanya adalah 470-480 km, menurut standar WLTP.
Fitur-fitur lainnya antara lain teknologi Vehicle-to-Load (V2L), konektivitas canggih dan sistem bantuan pengemudi yang menawarkan pengalaman in-car terbaik. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pabrikan otomotif Hyundai sedang menunggu operasional pabrik baterai mobil listrik, bekerja sama dengan LG Energy, di kawasan industri Karawang.
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca SelengkapnyaPT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berencana memasarkan lebih banyak pilihan mobil listrik untuk masyarakat Indonesia, seperti MPV 7-seaters.
Baca SelengkapnyaMobil listrik Hyundai Ioniq 6 dijual Rp 1,197 miliar di Indonesia. Bersaing dengan Toyota bZ4X.
Baca SelengkapnyaHyundai Indonesia masih fokus memasarkan model mobil listrik (EV) di teknologi elektrifikasi. Meski model hybrid lebih cocok di Indonesia saat ini.
Baca SelengkapnyaSebab, ditemukan masalah sistem baterai, model terpengaruh menggunakan platform e-GMP
Baca SelengkapnyaHyundai merupakan pemain utama di segmen mobil listrik (EV) di Indonesia dengan memasarkan dan merakit model Ioniq 5 sejak tahun lalu. Ioniq 5 memimpin.
Baca SelengkapnyaLuhut percaya, itu menjadi titik tolak bagi misi pemerintah mengurangi emisi CO2 sekitar 160.000 ton per tahun. Sekaligus menekan angka impor dan subsidi BBM.
Baca SelengkapnyaHyundai menggelar road trip menggunakan sembilan mobil listrik
Baca SelengkapnyaPT Hyundai Motors Indonesia (HMID) akan terus memperluas jajaran produk kendaraan listriknya di Tanah Ai
Baca SelengkapnyaPola Batik Kawung ini mencerminkan persatuan dan harmoni sejalan dengan visi global Hyundai.
Baca SelengkapnyaHankook iON Evo dirancang secara khusus, menyesuaikan karakteristik mobil listrik yang sangat berbeda dibandingkan mobil konvesional.
Baca Selengkapnya