Jelajah Amerika Selatan, dari Amazon sampai kartel obat bius
Merdeka.com - Penjelajah dunia dengan sepeda motor asal Indonesia Jeffrey Polnaja berhasil menembus 10 negara di Amerika Tengah, dan Amerika Selatan. Biker yang akrab disapa Kang JJ sejak seminggu lalu mulai memasuki Brasil dan mengaku masih dalam kondisi tubuh bugar. Sepanjang tujuh bulan terakhir dia sudah mengoleksi jarak tempuh tak kurang dari 25.000 kilometer menggunakan sepeda motor BMW R 1150 GS bernomor polisi B 5010 JP.
Kang JJ masuk ke wilayah Brasil melalui gerbang perbatasan Peru dengan Brasil di daerah Assis Brasil. Sayangnya, ketika ingin melanjutkan perjalanan ke Cuiaba sepeda motornya, "Silver Line", mengalami masalah teknis. "Plat kopling Silver Line rusak dan riskan memaksakan diri. Saya terpaksa berhenti sambil menunggu teman-teman dari Brasil membantu," ungkapnya.
Jeffrey menceritakan bahwa titik lokasi kerusakan sepeda motornya di daerah Vista Alegre do Abuna jauh dari kota. Diperlukan perjalanan sejauh 260 kilometer selama enam jam untuk mencapai Porto Velho. "Saya sangat berterimakasih kepada teman-teman di Brasil. Mereka sangat baik karena sudah bersusah payah menolong saya. Mereka butuh 15 jam perjalanan untuk pergi dan pulang. Rutenya cukup ganas karena harus melintasi sungai Madeira dan Amazon yang penuh piranha." tuturnya.
-
Di mana lokasi Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia? Museum tersebut terletak persis di Jalan Raya Serang – Pandeglang Km.5, Karundang.
-
Siapa pemilik motor pertama di Indonesia? Selain sebagai pemilik motor pertama di Indonesia, John C. Potter juga terkenal karena menjadi penjual mobil pertama di negara ini.
-
Kenapa motor jadi populer di Indonesia? Sepeda motor semakin diminati dari hari ke hari karena menjadi salah satu alat transportasi utama bagi masyarakat Indonesia, yang dinilai lebih efisien dalam penggunaan waktu.
-
Di mana Poppy Sovia touring dengan motornya? Trakhir ada aktris cantik Poppy Sovia. Ibu satu anak ini juga mempunyai komunitas motor sendiri. Bintang film Sayap-Sayap Patah ini juga kerap melakukan touring dengan mogenya ke berbagai tempat.
-
Apa yang dipamerkan di Museum Sepeda Pramuka Keliling Dunia? Terdapat sejumlah benda yang dipamerkan dan merupakan peralatan penunjang Prayoga selama berkeliling dunia. Jangan membayangkan banyak sepeda yang dipamerkan, lantaran hanya ada 1 sepeda yang digunakannya selama berkeliling negara-negara di dunia itu. Kemudian ada juga kamera, handycam, surat-surat perjalanan, cendera mata, dan mata uang dari negara-negara yang dikunjungi oleh Prayoga.
Sebelum mencapai Brasil Jeffrey telah mengekplorasi penuh Peru, serta beberapa negara, termasuk Guatemala, Belize, El Savador, Honduras, Nikaragua, Costa Rica, menyeberang di terusan Suez di Panama, Kolombia, dan Venezuela. Bahkan Jeffrey sempat melakukan pelayaran di laut ganas Karibia selama lima hari bersama tunggangannya.
"Kondisi tubuh saya normal, dan boleh dibilang bugar untuk melanjutkan perjalanan misi Ride for Peace yang masih panjang," kata Jeffrey. "Saya masuk ke Brasil pekan lalu setelah tiga bulan mengeksplorasi Peru," lanjut pria berkepala plontos yang telah menembus 90 negara ini. Dia juga menyatakan bahwa dari serangkaian kunjungan di Amerika Selatan, Peru merupakan negara terlama tempat dirinya menetap sementara.
Peru dan perang kartel obat bius
"Di Peru saya bertahan hampir tiga bulan. Negara ini benar-benar indah. Penduduknya ramah, budaya kunonya masih kental, dan banyak daerah di Pegunungan Andes berketinggian di atas 4.000 meter dari permukaan laut yang saya kunjungi," ujar pria yang juga menyempatkan diri mengunjungi Macchu Pichu, serta berkendara dari Tumbez ke Cañon el Pato, Nazka dan Danau Titicaca di Peru.
Selama di Peru dan beberapa negara yang telah dikunjungi, Jeffrey banyak melakukan aktivitas berbicara di depan forum. Selain menceritakan kisah perjalanan panjang yang dimulai dari Tanah Air, Jeffrey juga mempromosikan Indonesia, serta pentingnya perdamaian di seluruh dunia. Malah Jeffrey sering mengajak orang-orang asing yang mengikuti forumnya merasakan wisata kuliner dengan menikmati masakan-masakan khas Indonesia hasil olahan pegawai kantor-kantor Kedutaan Besar Indonesia.
"Kita tahu, saat ini beberapa negara di dunia sedang dilanda perperangan. Sangat menyedihkan karena dalam perang tidak ada yang menang. Saat ini di negara-negara di Amerika Latin memang tidak ada peperangan yang dipicu konflik politik. Namun perang melawan sindikat narkoba dan kriminal sering saya lihat langsung. Itu sama-sama menghancurkan," kata pria yang meninggalkan Indonesia untuk misi Ride for Peace kedua sejak awal 2012 itu.
Jeffrey juga bercerita tentang bahaya kriminal di sepanjang penjelajahannya di Amerika Latin. Dan, Kolombia dinilainya sebagai salah satu negara dengan tingkat kriminalitas tinggi. Negara yang masih dibekap kejahatan oleh kartel-kartel obat bius ini bahkan tidak bersahabat dengan orang-orang asing.
"Saya pernah mendengar suara letupan pistol. Ada sekitar enam sampai delapan letusan. Tak lama kemudian saya melalui jalan asal suara pistol itu, dan saya melihat enam tubuh tergeletak. Saat itu saya ingin memotret korban, tapi seorang teman melarang saya," ungkapnya.
Misi Ride for Peace yang dijalani bukan sebuah perjalanan tanpa resiko. Berkendara seorang sendiri, di manapun itu, selalu memiliki potensi bahaya. Terlebih di sebuah negara yang masih asing baginya. "Saya hanya berusaha untuk selalu mampu menyatu dengan alam. Dengan membaca dan memahami berbagai fenomena alam, maka kita akan lebih mengerti dan memahami situasi serta kondisi medan yang akan dilalui. Ketika kita dekat dengan alam dan mensyukuri kebesaranNya, dengan sendirinya kita juga akan merasa dekat dengan Sang Pencipta".
"Banyak pengalaman yang saya terima sepanjang perjalanan ini. Ternyata, bila kita sensitif, alam mampu memberikan peringatan. Contohnya, ketika saya melihat banyak capung terbang maka saya harus segera mempercepat atau sebaliknya memperlambat tunggangan karena munculnya banyak capung bisa jadi pertanda akan segera turun hujan," ceritanya.
Menurut Jeffrey yang saat ini sedang berada di kota Brasilia, perjalanan Ride for Peace masih akan terus dilakukannya hingga mampu menembus Uruguay, Paraguay, Bolivia, Chili, dan Argentina. Dari negara terakhir di Amerika Selatan Jeffrey akan menerbangkan sepeda motornya melintas Samudra Pasifik menuju Australia sebelum kembali ke Tanah Air melalui Timor Leste. Untuk menghabisi sisa negara-negara di Amerika Selatan Jeffrey memperkirakan akan menghabiskan waktu sekitar empat bulan dan diperkirakan tiba di Ibu Pertiwi pada Mei 2015.
"Brasil dan Argentina merupakan negara terbesar di Amerika Selatan. Butuh waktu bila saya ingin mengeksplorasi tempat-tempat penting di dua negara itu. Brasil memiliki tantangan khusus karena di negara ini saya akan menghadapi banyak perjalanan di tengah belantara Amazon yang kejam," ucapnya.
(kpl/nzr/rd) (mdk/)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kaki tangan berinisial WJ, bertugas menyebarkan narkoba sekitar Kalimantan dan Sulawesi.
Baca SelengkapnyaKapolda Kalsel Irjen Winarto menjelaskan, pengungkapan jaringan Fredy Pratama itu berawal dari adanya penangkapan pelaku berinisial AR
Baca SelengkapnyaPil yaba adalah jenis narkoba yang sudah ada sejak 2002 di Bangladesh.
Baca SelengkapnyaAda enam orang ditangkap membawa narkotika dalam jumlah jumbo ini.
Baca SelengkapnyaFredy merupakan pemasok pil yaba satu-satunya ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDari kasus ini, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti narkoba, seperti 117 kg sabi-sabu dan 90.000 butir pil ekstasi.
Baca SelengkapnyaEmpat pelaku mengedarkan narkoba jenis sabu ratusan kilogram dan puluhan butir ektasi ditangkap.
Baca Selengkapnyapolri menggandeng polisi di berbagai negara untuk memburu Fredy.
Baca SelengkapnyaFredy Pratama, gembong narkoba kelas kakap masuk dalam daftar buruan Interpol.
Baca SelengkapnyaKapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bakal menindak secara tegas Eks Kasat Narkoba Polres Lampung Selatan yang terlibat jaringan Fredy Pratama.
Baca SelengkapnyaDittipidnarkoba Bareskrim Polri berhasil mendeteksi jaringan Fredy Pratama mengubah pola penyelundupan narkoba ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBareskrim Polri juga mengamankan sejumlah tersangka dengan peran yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnya