Kecelakaan Dul VS ikon anak muda di Honda Brio

Merdeka.com - Kasus kecelakaan anak di bawah umur dan mereka yang cenderung masih muda termasuk kasus Dul di Tol Jagorawi menjadi sorotan pada peluncuran New Honda Brio. Pasalnya, city car yang masuk segmen LCGC ini disandingkan dengan kelompok JKT 48 sebagai duta produk.

Menanggapi hal ini, Jonfis Fandy, Marketing and After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor, tidak melihat hal itu terkait secara langsung. Dalam jawaban yang diberikan, ia lebih melihat bahwa JKT 48 sebagai anak muda. Bukan diarahkan bahwa anak-anak seumur ini akan mengendarai mobil yang dengan demikian adalah sesuatu yang dilarang.

"JKT 48 memang remaja, atau anak-anak underage. Namun, pengangkatan ikon remaja itu sebenarnya pencitraan. Pencitraan ini harus sama dengan mobilnya. Kita punya semangat yang sama. Anak-anak muda yang berjiwa penuh tantangan, bagaimana mereka melalui hambatan, energik dan dinamis. Nah, itu image-nya sama," ujar Jonfis di sela-sela peluncuran New Honda Brio.

Ia juga menekankan bahwa bukan berarti Honda sengaja mengabaikan faktor keselamatan berkendara. "Masalah safety driving itu sebenarnya masalah lain lagi. Kita juga bekerja sama dengan polisi dalam hal safety driving. Kita juga melakukan kampanye soal safety driving dan training untuk ibu-ibu, anak remaja, dan lainnya," tambahnya.

Kecelakaan yang melibatkan Dul, anak musisi Ahmad Dhani, kembali menyorot kasus kecelakaan hebat oleh anak muda yang juga terjadi di Tol Jagorawi. Setelah sebelumnya melibatkan anak petinggi di Indonesia. Masing-masing kasus sendiri memakan banyak korban jiwa.

Dul atau yang berinisial AQJ mengalami kecelakaan hebat di atas Mitsubishi Lancer EX 2.0 GT di Tol Jagorawi Km 8+200. Mobil dengan nomor polisi B 80 SAL tersebut menjebol pembatas tol dan menabrak dua mobil lain di jalur berlawanan. Yakni Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 1349 TFM dan Toyota Avanza bernomor B 1882 UZJ. Tercatat 6 orang meninggal dunia dan 10 korban luka-luka, termasuk Dul sendiri.