Keren, Perusahaan Indonesia Kembangkan Teknologi Komunikasi Antar-Kendaraan (V2X)
Merdeka.com - Delameta Bilano, pemain utama teknologi sistem transportasi di Indonesia, menjadi pionir pengembangan teknologi vehicle to something (V2X). Teknologi ini bisa menjadi solusi untuk meningkatkan keselamatan transportasi, menjalankan kendaraan secara autonomous (tanpa pengemudi), dan digunakan di smart city transportation.
Saat ini V2X sedang marak dikembangkan di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jerman, Jepang, dan beberapa perusahaan teknologi dan transportasi global seperti Google, Tesla, Huawei, Siemens, Toyota, VW, Mercedez, dan BMW. V2X juga akan diterapkan secara global oleh pabrikan otomotif dan perusahaan teknologi dunia itu.
"Kami yakin V2X akan berguna di Indonesia untuk kebutuhan keselamatan transportasi dan smart city. Ke depan, pengguna V2X akan mencapai ratusan juta kendaraan dan perangkat pintar,” ujar Tri Bayu Wicaksono, Direktur Utama Delameta, dalam keterangan resminya, akhir pekan lalu.
-
Bagaimana Delta Electronics mendukung infrastruktur EV di Indonesia? Mereka telah menjalin kerja sama dengan PLN untuk menyediakan solusi pengisian daya EV yang berkualitas tinggi.
-
Siapa yang mengembangkan platform kendaraan khusus untuk pasar Indonesia? Dalam pengembangan kendaraan baru, Hyundai selalu melihat pasar di tiap negara dan secara global. Misalnya platform kendaraan khusus untuk pasar Amerika, Rusia dan Asia Tenggara. Termasuk Indonesia.
-
Kenapa Delta Electronics mendukung infrastruktur EV di Indonesia? Perusahaan yang fokus pada inovasi produk hemat energi dan ramah lingkungan ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon dari kendaraan.
-
Dimana AI digunakan dalam aplikasi transportasi? Aplikasi Transportasi Online
-
Siapa yang menciptakan mobil pertama? Pada tahun 1886, Karl Benz dari Jerman berhasil menciptakan mobil yang menggunakan tenaga bensin dan mulai diproduksi secara massal.
-
Apa yang ditawarkan Tesla di Indonesia? Di Indonesia, ada beberapa model mobil Tesla yang tersedia, semuanya diimpor oleh Importir Umum (IU) bernama Prestige Motorcars.
Menurut dia, perkembangan bisnis transportasi di era internet of things (IOT) membawa berbagai macam kemajuan teknologi, termasuk sistem V2X untuk transportasi. V2X merupakan teknologi komunikasi pertukaran data jarak pendek antarsesama sarana dan infrastruktur transportasi.
Dengan teknologi ini, kendaraan bisa berkomunikasi secara aman dengan kendaraan lain, biasa disebut V2V (vehicle to vehicle), serta antara kendaraan dan alat penerima lain V2D (vehicle to smart device).
Alhasil, sebagai contoh, mobil satu dan mobil lain bisa terhindar dari tabrakan, karena saling berkomunikasi menginformasikan jarak aman antarkendaraan.
Teknologi V2X juga bisa digunakan untuk berkomunikasi jarak pendek dengan smart traffic light, sarana perparkiran, dan berbagai sensor smart city untuk kebutuhan big data pemerintah dan pengguna.
Delameta, lanjut dia, bekerja sama dengan pemain global untuk melakukan riset bersama,seperti NXP dan ST Micro. Dengan demikian, modul V2X bisa diproduksi di dalam negeri, sehingga memiliki tingkat komponen dalam negeri (TKDN) tinggi.
Pengembangannya didukung kemampuan Delameta untuk beradaptasi dengan teknologi transportasi terkini dan masa depan.
Sistem Pembayaran 32 Ruas Jalan Tol
Tahun ini Delameta menargetkan menjadi perusahan multiekosistem sistem transportasi nomor satu di Indonesia pada akhir 2021. Delameta menggarap sistem transportasi jalan tol, pelabuhan, TransJakarta, dan parkir.
Dalam sistem pembayaran jalan tol, Delameta yang memegang 21 ruas menargetkan ruas tol kelolaannya meningkat menjadi 32 ruas di akhir 2021.
Delameta juga memproduksi sebagian besar sistem pembayaran tol dari hulu ke hilir, seperti automatic vehicle classification (AVC), loop vehicle sensor, collecting terminal machine, infrared, palang atau lane barrier system, electronic toll collection (ETC), CCTV, variable message sign (VMS), hingga license plate recognition.
Di sistem pembayaran pelabuhan, Delameta saat ini menyediakan sistem pembayaran akses (gate pass) di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Di sistem transportasi massal, Delameta memasang alat pembayaran (reader) di bus Metro Trans milik Trans Jakarta, yang mampu menampilkan waktu dan nilai transaksi secara real time.
Sementara di sistem parkir, Delameta mengelola pembayaran parkir nontunai terminal Angkasa Pura Kargo di Soekarno Hatta. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
IKN siap melakukan uji coba taksi terbang atau mobil terbang sebagai upaya membangun ekosistem mobilitas cerdas.
Baca SelengkapnyaPenggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI mengambil alih peran manusia dalam mengemudi dan mengurangi faktor human error. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPenggunaan teknologi kecerdasan buatan atau AI mengambil alih peran manusia dalam mengemudi dan mengurangi faktor human error. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaIbu Kota Nusantara Uji Coba Kereta Otonom Tanpa Rel dan Taksi Terbang Pada Juli 2024
Baca SelengkapnyaPerusahaan Korea ini berkomitmen untuk berkontribusi pembangunan infrastruktur transportasi masa depan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaProyek-proyek ini menunjukkan kecepatan dan ambisi Vale Base Metals di bawah kepemimpinan CEO Deshnee Naidoo dan Chairman Mark Cutifani.
Baca SelengkapnyaKecanggihan kereta tanpa rel itu juga bakal beroperasi tanpa awak alias tanpa masinis.
Baca SelengkapnyaSebelum dua kendaraan canggih tersebut masuk ke Indonesia, Chery Motor mesti bersabar karena pemerintah perlu melakukan kajian mendalam.
Baca SelengkapnyaIoT revolusi transportasi: kendaraan terhubung, solusi lalu lintas pintar, dan keamanan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPasar GPS tracker masih besar, asal mampu mengembangkan inovasi AI yang relevan.
Baca SelengkapnyaUntuk taksi terbang, sejauh ini merupakan moda transportasi yang masih dalam tahap pengembangan, belum masuk dalam tahap komersialisasi.
Baca SelengkapnyaBeberapa konsep transportasi cerdas berbasis teknologi canggih di antaranya pembangunan kereta otonom di kawasan inti IKN.
Baca Selengkapnya