Ketika Pabrikan China DFSK dan Wuling Mulai Ekspor Mobil 'Made in Indonesia'
Merdeka.com - Pabrikan otomotif China yang memiliki pabrik di Indonesia mulai ekspansi ke pasar ekspor pada tahun ini, meski pabriknya baru dibangun dua tahun lalu. Seperti DFSK yang memiliki pabrik di Cikande, Serang, Banten, danWuling di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
DFSK rupanya sudah mengekspor mobil SUV Glory 580 'made in Cikande' itu ke Bangladesh, Nepal, Hong Kong, dan Sri Lanka.
Permata Islam, General Manager Marketing PT Sokonindo Automobile (DFSK), mengatakan Glory 580 juga sedang dijajaki pelyuang ekspor ke Thailand dan Malaysia.
-
Siapa saja merek mobil China yang sudah di Indonesia? Setelah kehadiran Wuling, DFSK, Chery, dan BYD di Indonesia, banyak merek mobil China lainnya yang dikabarkan akan menyusul untuk memasuki pasar otomotif Tanah Air.
-
Kenapa merek mobil China masuk ke Indonesia? Produsen mobil China kini memperluas pasarnya ke berbagai negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
-
Di mana pabrik Wuling Motors di Indonesia? Pada tahun 2015, Wuling Motors memulai ekspansi ke sektor otomotif di Indonesia dengan mendirikan pabrik di Greenland International Center (GIIC), Cikarang, Jawa Barat.
-
Di mana mobil-mobil tersebut diproduksi? Para peneliti menemukan bahwa 99 persen dari kabin kendaraan yang diproduksi di Amerika Serikat sejak tahun 2015 mengandung bahan yang berpotensi menyebabkan kanker.
-
Apa yang ditawarkan mobil China ke konsumen Indonesia? Kedatangan merek-merek baru ini memberikan alternatif pilihan bagi konsumen Indonesia dengan menawarkan harga yang bersaing, fitur-fitur canggih, dan desain yang menarik.
-
Dimana pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
"Beberapa kali perwakilan dari Thailand dan Malaysia datang ke sini untuk penjajakan. Bahkan saking seriusnya, kami mempunyai divisi ekspor sendiri," ujar Permata saat media workshop dengan tema Bedah Konsumen SUV Indonesia di DFSK Pondok Indah, Jakarta Selatan, Jumat (12/7).
Selain DFSK Glory 580, DFSK juga mengekspor mobil niaga ringan Super Cab ke Filipina dan China. Padahal Super Cab didesain dan produksi khusus untuk pasar Indonesia. Namun, ternyata juga diminati oleh pasar China dan Filipina.
"Visi DFSK di Indonesia adalah berakar (basis produksi) di Indonesia, berekspansi ke Asia Tenggara, dan seluruh dunia," ucap Permata.
Pabrik DFSK berada di Kawasan Industri Modern Cikande, Serang, yang dibangun dengan investasi US$ 150 juta. Pabrik baru ini memiliki kapasitas produksi maksimal 50 ribu unit per tahun. Saat ini pabrik DFSK Indonesia memproduksi DFSK Super Cab, DFSK Glory 580, dan DFSK Glory 560.
Fokus Ekspor Asia Tenggara
Sedangkan Wuling memulai ekspor model SUV di kuartal IV tahun ini. Namun, bukan merek Wuling, melainkan merek Chevrolet yang dijual Wuling ke pasar ekspor. Tepatnya Chevrolet Captiva yang diambil dari basis SUV Wuling Almaz.
©2019 Merdeka.comHal ini bisa terjadi, karena Wuling Indonesia pada dasarnya dimiliki oleh General Motors (pemegang merek Chevrlet), bersama Shanghai Automotive International Corporation (SAIC) dan Guangxi Automoile Group (Wuling). Dalam jumlah saham, SAIC adalah pemegang saham terbesar, yaitu 50,1 persen. Sementara GM memiliki 44 persen dan Guangxi Automobile Group 5,9 persen.
"Kami sedang melakukan persiapan dengan sangat matang dan mulai ekspor pada kuartal IV tahun ini. Untuk ekspor, kami akan pakai merek Chevrolet. Tujuan ekspor pertama adalah Thailand dan kawasan Asia Tenggara umumnya," ujar Cindy Cay, Vice President Wuling Motors, kemarin.
Cai menjelaskan, spesifikasi dan fitur produk ekspor tentu disesuaikan dengan regulasi negara tujuan (Thailand). Untuk tahap pertama, jumlah produk yang diekspor ke Thailand mencapai ratusan unit.
Pabrik Wuling Cikarang diresnikan pada 11 Juli 2017 dengan luas mencapai 60 hektare. Dengan investasi US$ 700 juta termasuk pusat suku cadang, pabrik Wuling Cikarang berkapasitas produksi 120 ribu unit per tahun. Model yang diproduksinya adalah Wuling Confero dan Confero S, Cortez, dan Almaz.
Dari sisi industri, ekspor kedua pabrikan China itu sangat baik bagi industri otomotif Indonesia. Selain mendatangkan devisa, juga memperkuat daya saing industri otomotif nasional, serta meningkatkan skill dan teknologi manufakturing produk otomotif di Tanah Air. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Merek mobil China yang masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaInvasi mobil Tiongkok semakin deras ke Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaBerikut 4 merek mobil China yang bakal masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaBerikut 4 merek mobil China yang bakal masuk di Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMenilik sejarah kehadirannya di Indonesia, mobil Wuling mendapatkan respon konsumen cukup baik. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMerek otomotif asal China makin ekspansif ke Indonesia. Tahun ini BYD masuk, setelah merek GWM, Neta, Chery masuk ke Indonesia dalam 2 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaInvasi mobil Tiongkok semakin deras ke Indonesia. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaMenteri Perindustrian Agus Gumiwang menekankan bahwa ekspor sangat krusial untuk meningkatkan reputasi industri otomotif Indonesia di tingkat global.
Baca SelengkapnyaMenteri Investasi berkunjung ke kantor pusat Chery Automobile di Wuhu, China. Melihat langsung fasilitas desain dan produksinya.
Baca Selengkapnya7 tahun Wuling di Indonesia ternyata tidak hanya menawarkan sekadar gengsi, tapi juga banyak solusi mobilisasi.
Baca Selengkapnya