Mazda out dari Indonesia, konsumen khawatir harga jual anjlok
Merdeka.com - Berita PT Mazda Motor Indonesia (MMI) stop beroperasi sangat mengejutkan banyak orang. Diumumkan kemarin, MMI stop dan mengalihkan bisnisnya ke PT Eurokars Grup juga mengagetkan para pemilik mobil Mazda di tanah air.
Seorang pemilik Mazda Biante di wilayah Tangerang, Banten, sebut saja Danar, mengaku lemas dengan berita Mazda Indonesia berhenti beroperasi.
"Saya ada rencana menjual Biante. Tapi mendadak ada kabar begini, ya terpaksa tunda dulu. Takut harga jualnya jadi harga panik dan nyungsep. Jadi nunggu tahun depan aja," ujar Danar kepada Merdeka.com, Sabtu (15/10).
-
Toyota atasi penurunan penjualan? 'Bagi kami kan yang penting adalah membangun long term relation, bagaimana membangun hubungan yang baik dengan konsumen. Menjaga retensi, apakah itu bengkel, atau apa pun lah yang bisa kita lakukan. Karena kan modal kita adalah konsumen, yang kalau kita lihat beberapa tahun terakhir yang membeli mobil ya itu lagi-itu lagi,' ujarnya.
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Gimana Mitsubishi Fuso melayani konsumen? Tidak hanya menjual unit, Mitsubishi Fuso juga memiliki program visit konsumen, serta pelayanan after sales, pelatihan untuk customer yang memerlukan program perawatan kendaraan.
Danar berharap Mazda harus bertanggung jawab terhadap semua konsumennya pasca penghentian ini, dalam hal penyediaan spare part, pelayanan service, dan pelayanan purnajual. Sebenarnya, pelayanan purnajual Mazda saat ini bagus dan pelanggan mudah dalam mengakses layanan itu.
Tapi di sisi lain, Danar juga khawatir bila distribusi Mazda dipegang Eurokars Grup mulai Februari 2017, terutama dalam hal harga jual suku cadang. Pasalnya Eurokars selama ini dikenal sebagai distributor mobil Eropa, yang notabene memiliki harga lebih tinggi dari mobil Jepang.
"Sebel sih, kayak habis manis sepah dibuang. Mazda lagi menanjak penjualannya dari tahun 2012, begitu penjualan turun, langsung out. Tanpa pemberitahuan atau sosialisasi dulu," pungkasnya.
Konsumen Mazda lainnya, Ibu Inoy, yang memiliki Mazda2, menanggapinya berbeda. Kata dia, dirinya biasa saja, karena selama ini mobilnya lebih banyak masuk bengkel nonresmi untuk perawatan ketimbang bengkel resmi.
"Saya sudah punya bengkel andalan, jadi santai aja bila nanti Mazda dipegang Eurokars," ujarnya.
Inoy yang juga aktif di komunitas pengguna Mazda2 ini berujar, mungkin yang jadi kekhawatiran pengguna mobil Mazda adalah harga jual Mazda ke depan, serta spare parts pasca dikelola oleh Eurokars. "Mungkin yang meresahkan cuma harga jualnya yang pasti turun ya. Harga spare part juga sudah mahal sekarang."
Sebelumnya, dalam rilis di website perseroan, MMI mengumumkan stop beroperasi di Indonesia dengan mengalihkan bisnis distribusinya ke perusahaan baru, PT Eurokars Motor Indonesia. Perusahaan Eurokars Motor Indonesia mulai beroperasi sebagai distributor Mazda sejak Februari 2017.
Presiden Direktur MMI, Keizo Okue, menjelaskan soal latar penghentian operasi MMI ini. Kata dia, pasar kendaraan bermotor di Indonesia berkembang sangat cepat, dengan kondisi pasar yang berubah dengan drastis. Dengan tujuan untuk merespons dengan cepat atas perubahan dalam iklim usaha dan memaksimalkan kesempatan untuk berkembang, MMI memutuskan untuk mengalihkan bisnis distribusi kendaraan dan suku cadang Mazda kepada Eurokars Motor Indonesia. Perusahaan ini kemudian melokalkan manajemennya untuk kegiatan usaha yang cepat dan efisien di Indonesia.
Dengan mempergunakan keahlian dan pengalaman yang dimiliki dalam bisnis mobil di Indonesia, Eurokars Grup akan memperkenalkan aktivitas penjualan, yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan di pasar ini, dan mempercepat peningkatan pelayanan pelanggan kami, ujar Okue. "Saya yakin mereka akan lebih memperkuat merek Mazda di Indonesia."
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lamanya waktu inden untuk memperoleh motor honda akibat kelangkaan suku cadang atau spare part yang juga menjadi persoalan global.
Baca SelengkapnyaMazda telah mengumumkan penarikan kembali untuk dua model mobilnya, yaitu CX-90 dan CX-70, di Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaDealer ini merupakan dealer Mazda ketiga yang diresmikan oleh PT Sun Motor Jakarta, menambah total jaringan dealer Mazda di Indonesia menjadi 28 lokasi.
Baca SelengkapnyaPT Suzuki Indomobil Sales menghentikan penjualan Ignis di Indonesia menyusul kelesuan pemasarannya di tanah air. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaHonda mengklaim tidak ada penurunan kualitas dari sepeda motor produksinya.
Baca SelengkapnyaKenaikan pajak menjadi 12 persen menuai kontroversi. Mazda Indonesia pun tidak berharap ada kenaikan PPN tahun depan. Simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaMazda Indonesia raih order lebih dari 1.000 unit selama GIIAS 2023.
Baca SelengkapnyaDesakan untuk penarikan (recall) mencuat di media sosial karena produk yang dijual dianggap tidak berkualitas.
Baca SelengkapnyaPenjualan wholesales atau penjualan dari pabrikan ke diler selama tujuh bulan pertama tahun 2024 tercatat hanya mencapai 52 unit
Baca SelengkapnyaKeberhasilan Isuzu banyak dipengaruhi oleh layanan purna jual yang mereka tawarkan.
Baca Selengkapnya