Meski Terpukul akibat Pandemi, Pemerintah Terus Pacu Industri Otomotif RI
Merdeka.com - Industri otomotif Indonesia terus dipacu lajunya agar semakin berkontribusi signfikan bagi perekonomian nasional, meskipun terdampak cukup berat akibat pandemi Covid-19.
Berbagai kebijakan dan stimulus dirancang pemerintah guna membangkitkan kembali gairah usaha para produsen kendaraan bermotor tersebut.
“Apalagi industri otomotif merupakan satu dari tujuh sektor yang mendapat prioritas pengembangan dalam implementasi industri 4.0 sesuai peta jalan Making Indonesia 4.0,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam rilisnya, kemarin.
-
Kenapa industri otomotif penting bagi Indonesia? Industri otomotif Indonesia adalah sektor manufaktur strategis bagi ekonomi nasional sejak 1970-an.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Bagaimana cara mendorong pembaruan kendaraan? Selain itu, pembatasan tahun model kendaraan diharapkan dapat mendorong pembaruan kendaraan di Jakarta. Langkah ini akan mendorong masyarakat untuk beralih ke mobil yang lebih ramah lingkungan.
Menperin menyebutkan, potensi pengembangan industri otomotif didukung dengan Indonesia menjadi pasar terbesar kendaraan bermotor di ASEAN dari sembilan negara, dengan kontribusi 32 persen. Pada 2019 lebih dari satu juta kendaraan dijual di dalam negeri dan 300 ribu unit diekspor ke seluruh dunia.
Bahkan keunggulan produk otomotif yang dibuat pabrikan di Indonesia telah diakui dunia. Ini tercermin dari capaian Indonesia yang menjadi negara eksportir kendaraan completely built up (CBU) ke lebih dari 80 negara tujuan. Lima negara tujuan utama tersebut adalah Filipina, Saudi Arabia, Jepang, Meksiko, dan Vietnam.
Menurut menteri, penjualan kendaraan roda empat atau lebih pada Juli lalu menembus 25.200 unit atau naik 100 persen dari bulan sebelumnya. Penjualan Agustus mencapai 37.200 unit, naik 47 persen dari Juli.
Sementara itu, produksi kendaraan bermotor roda empat pada tahun lalu mencapai 1,28 juta unit dengan total nilai investasi hingga Rp 92,8 triliun. Sektor ini mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 1,5 juta orang di dalam ekosistemnya.
“Begitu juga industri kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, pada tahun lalu mencapai 7,29 juta unit. Sebanyak 810.000 unit untuk memenuhi kebutuhan pasar ekspor,” paparnya.
Pemerintah memandang saat ini terdapat peluang cukup besar menopang industri otomotif di Tanah Air, yakni industri modifikasi kendaraan yang semakin tumbuh dan berkembang. Perkembangan industri modifikasi juga berdampak pada meningkatnya penjualan otomotif secara nasional.
“Kemajuan industri modifikasi meningkatkan daya saing produk-produk dalam negeri. Selain itu, seiring dengan perkembangan industri otomotif, perkembangan industri jasa aftermarket juga kian berkembang positif,” imbuhnya.
Beberapa indikator perkembangan industri modifikasi kendaraan ditandai dengan beberapa event nasional, Indonesia Modification Expo (IMX) 2020. Secara produk, beberapa karya anak bangsa telah mampu bersaing secara internasional.
Relaksasi Pajak Mobil Baru
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian Taufiek Bawazier menambahkan, dalam kondisi pandemi, setidaknya ada tiga variabel kuat yang dapat dianalisis, yakni pabrik otomotif tutup dan banyak melakukan konversi pada produk lain seperti masker dan ventilator. Kemudian, ada disrupsi global supply chain dan melemahnya permintaan.
“Untuk sektor produsen, kami memberikan IOMKI dan berbagai stimulus pajak usaha, sedangkan untuk permintaan, kami usulkan keringanan pajak PPnBM yang bersifat mendesak kepada Kementerian Keuangan,” tuturnya.
Kemenperin telah mengajukan relaksasi sejumlah pajak untuk mendukung keringanan pembelian kendaraan. Antara lain pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk mobil baru sebesar 0 persen, PPN, serta pajak daerah yang mencakup bea balik nama (BBN), pajak kendaraan bermotor (PKB), dan pajak progresif.
“Relaksasi pajak ini paling tidak memberikan upaya baru membuka demand yang selanjutnya dapat meningkatkan utilisasi industri,” ujarnya. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Capaian PMI manufaktur tersebut menandakan Indonesia telah benar-benar keluar dari pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaMelihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif ini diyakini bisa mendongkrak penjualan mobil domestik yang ujungnya bisa menggairahkan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin mengungkapkan, industri otomotif telah menjadi salah satu motor penggerak pertumbuhan industri nasional dan menyerap banyak tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang menyusun perubahan aturan untuk dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis listrik.
Baca SelengkapnyaPenjualan mobil periode Januari-Mei 2024 turun drastis dibandingkan sebelumnya. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah diharap bersikap responsif serta tepat sasaran, sehingga sektor padat karya tekstil ini bisa bertahan menghadapi turbulensi ekonomi.
Baca SelengkapnyaSektor manufaktur merupakan penyumbang produk domestik bruto (PDB) terbesar dalam perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTantangan besar dunia otomotif makin menguat meski panca pandemi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga mobil baru juga dipengaruhi oleh ketegangan geopolitik akibat perang.
Baca Selengkapnya