Pasar ASEAN naik, Mitsubishi incar penjualan 1,029 juta unit hingga Maret 2018

Merdeka.com - Mitsubishi Motors Corporation (MMC) mengumumkan kenaikan volume penjualan ritel sebesar 10 persen pada tahun kalender 2017 menjadi 1,030 juta unit dibandingkan 2016. Sedangkan untuk tahun fiskal berjalan yang akan berakhir 31 Maret 2018, MMC memperkirakan penjualan tahunan 1,029 juta unit dengan pendapatan 2 triliun yen.

Dalam rilisnya pda Merdeka.com, Rabu (31/1), bisnis Mitsubishi Motors di Asia Tenggara (ASEAN) yang kuat berkontribusi baik terhadap kenaikan penualan global itu. Ini didukung oleh peluncuran model multi-purpose vehicle kompak, Xpander, di Indonesia. Volume tahunan di Indonesia tumbuh 19 persen menjadi 80 ribu unit, yang mana perusahaan juga membuka pabrik perakitan baru di tahun lalu.

Sejatinya, kenaikan volume penjualan itu dipimpin oleh China, yang merupakan pasar utama untuk rencana strategis tiga tahunan Mitsubishi Motors yang baru saja diumumkan, yakni DRIVE FOR GROWTH. Pada kalender 2017, penjualan di China meningkat 56 persen menjadi 129.000 unit. Ini menjadi pasar terbesar grup berkat permintaan kuat untuk Outlander yang diproduksi secara lokal.

Bisnis perusahaan di Amerika Serikat juga mengalami kinerja kuat, dengan penjualan 104.000 unit. Naik 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, sekaligus kali pertama perusahaan melampaui 100.000 unit penjualan sejak 2007 di Negeri Paman Sam.

Performa kuat lainnya berasal dari Thailand (penjualan tahunan naik 26 persen menjadi 70.000 unit), Filipina (naik 20 persen menjadi 71.000), dan Australia (naik 10 persen menjadi 81.000). Mitsubishi Motors memiliki pangsa pasar lebih dari 5 persen di Indonesia, Thailand, Filipina, dan Australia. Di seluruh ASEAN, penjualan tahunan MMC tumbuh 17 persen menjadi 242.000 unit.

Sementara itu, penjualan di Jerman juga meningkat sebesar 16 persen menjadi 45.000 unit. Perusahaan juga mendapat keuntungan dari pemulihan ekonomi Rusia, yang mana volume tahunan meningkat sebesar 45 persen menjadi 24.000 unit. Sebaliknya, terjadi penurunan penjualan 18 persen menjadi 24.000 unit di Uni Emirat Arab, antara lain disebabkan adanya ketegangan regional.

Bisnis MMC di Jepang juga membuat kemajuan, dengan naiknya penjualan 7 persen menjadi 92.000 unit. Ini akibat pemasaran model kei-car kembali berlanjut setelah penghentian pada 2016.

Trevor Mann, Chief Operating Officer Mitsubishi Motors, mengatakan, "Mitsubishi Motors memperoleh hasil baik pada 2017, dengan kinerja kuat yang dipimpin oleh bisnis kami di China dan kawasan ASEAN. Kami juga bersemangat melihat bisnis domestik kami di Jepang melakukan langkah pertama menuju pemulihan."